Ada seseorang yang bertamu dan langsung membuka pintu utama dekat dengan area ruang tamu.
"Akhh-"
"....."
"Astaga mata ku!" ucapnya langsung keluar me jauhi arah pintu.
"Kau kenapa berhubungan jam segini, MANA Masih PAGI GILA KAU JAYDEN!!" teriaknya mengomel pada sang sahabat.
Riel yang masih dalam posisi tengkurap apalagi dengan Jayden yang menindihnya, kini mukanya sudah sangat merah semerah tomat akibat sangat malu. Menelusupkan wajahnya pada bantal yang ada di sofa.
Jayden melepaskan tautannya dan duduk dengan penis tegang dan seseorang yang masih melihatnya tak percaya di tengah pintu.
"PAKAI DULU CELANA MU!!!" marahnya saat Jayden malah bangkit tanpa malu dengan penis yang masih tegak guna mengambil celana milik Riel.
"Berisik banget, kau menganggu sesi menyenangkan ku" ketus Jayden padanya.
"Apa kau sudah tak punya malu Jay? Kau berjalan membiarkan penis mu tegang dengan aku yang harus melihatnya? Kau gila!" omelnya.
"Ya sudah jangan dilihat, aku tak menyuruh mu melihatnya," jawab Jayden dengan entengnya.
"Sial!"
"Cepat pakai celana mu, mata pacar ku ternodai karena mu!" Jayden kembali membenarkan celana Riel dan celana nya walau ya celana itu masih mengembang di balik short pant nya.
Jayden menggendong Riel ke atas menuju kamarnya segera dengan sang empu yang malu untuk menunjukan wajahnya di balik ceruk leher Jayden.
"Sial kau membahasi dapur mu, Jayden gila!" ketusnya kala menapak ruang tengah.
"Sini masuk sayang" teriak seseorang memanggil pacarnya yang masih diluar.
Sudah menunggu hampir 45 menit dua orang itu masih juga belum turun? Apa mereka melakukannya ulang?!
Akhirnya hampir genap 1 jam keduanya keluar dengan baju yang berbeda dan wajah yang segar seperti habis mandi.
"Kenapa kau bisa ada di kota ini?" tanya Jayden.
"Kau lupa kalau Hessa juga punya perusahaan disini, bertepatan saat Alza bilang kau pindah," ucap Mavel yang kini tengah duduk disofa.
"Bisa kah kau memanggil kebersihan untuk membersihkan sisa bercinta mu? Sial kau menerima tamu namun kondisi nya masih dengan banyak sperma kalian ck!"
"Iya iya!"
"Lagian hormon kok kelebihan muatan, kasian bayiku harus melayani nafsu gila mu Jayden!" celetuk Hessa dengan merangkul Riel yang masih memerah malu.
"Benar benar waktu sial, harusnya aku tak datang kesini disaat seperti ini!"
"Memang tidak ada yang menyuruh mu datang!" ketus Jayden sambil berkutik dengan ponselnya.
"Aku ingat mansion ini, dulu ku kira paman dan bibi mu yang menempati?" tanya Mavel.
"Aku juga tidak tahu, ayah hanya bilang untuk menempati mansion ini saja" Mavel mengangguk paham.
Mereka berdua berbincang hingga cukup siang. Menghabiskan waktu hanya untuk bercerita hal hal tentang perusahaan membuat Riel yang masih di bawah umur cukup bingung dan tidak tahu tentang pembahasan itu.
Tak lama jasa pembersihan datang beberapa orang sesuai apa yang Jayden pesan kan. Bisa Hessa lihat jika para pekerja itu tersenyum malu kala membersihkan sisa an main bekas seseorang.
"Lihat mereka saya malu dan tertawa Jay, ck kalau mau sex di kamar bisa, kenapa harus diluar!"
"Hei Mavel saja pernah ku gep saat kau bermain dengannya di kolam renang, cuma saja kalian tak menyadari!!" ketus Jayden.
KAMU SEDANG MEMBACA
OM CEO & SI POLOS || [ NOREN ]✓
Romance[TAHAP REVISI] [Jangan lupa follow sebelum membaca, trimakasih] Kisah Riel yang polos dan malah bertemu dengan Jayden sang CEO yang jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Banyak adegan 🔞🔞 Untuk di bawah 18+ dimohon untuk menjauh. Mohon untuk...