25

5.2K 264 3
                                    

!!!!!VOTE DULU SEBELUM BACA!!!
TRIMAACIH (⁠✿⁠^⁠‿⁠^⁠)

Besoknya benar saja Jayden sudah meminta untuk pindah, walau berat hati Riel harus tetap menurut akan Jayden. Riel dari dulu tak menyukai perpisahan namun kali ini mau tak mau dia harus mau.

"Kakak hunggg... iel bakal kangen hiksss nanti el pulang hiksss .." Isak el mendekap di dada jesa.

"Omo bayi kecil kita mau pergi ..." sahut Vena yang juga sedih melihatnya.

"Ya udah sana, udah di tungguin sama tuan Lee, hati hati ya El" ucapnya melepaskan pelukannya.

Riel lalu berjalan sambil melambaikan tangannya dan masuk kedalam mobil milik Jayden. Mereka berdua pergi dari gerbang mansion yang mungkin akan di tempati oleh Alza atau saudara yang lainnya.

"Jangan sedih sayang, kita gak pergi sejauh itu" namun Riel masih tertunduk sedih.

"Cup cup mau mam ice cream gak?" tawar Jayden.

"Mau!!!" balas nya antusias.

"Ya udah nanti beli."

Perjalanan panjang itu membuat Riel semakin bosan. Ia memilih untuk tidur dengan kepala bersender ke kaca mobil. Jayden yang melihatnya tak tega ia menepikan mobilnya lalu memberikan bantal leher agar tidurnya lebih baik, dan kembali melajukan mobilnya.

Jayden masih berpikir bagaimana dan kapan waktu yang tepat untuk memperkenalkan Riel kepada ayahnya, pasalnya tak semudah itu jika ayah nya tau Riel masih anak SMA apalagi jika nanti ayahnya tau tentang background keluarganya. Ketua Lee adalah orang pemilih dalam pasangan, apalagi jika kasta nya jauh di bawahnya, dia akan dengan tegas menolak nya. Maka dari itu Jayden masih mencari moment yang tepat.

Perjalanan sudah 3 jam Jayden tempuh, namun masih setengah jalan dari tujuannya, Riel juga masih tertidur pulas tanpa terganggu sedikit pun. Hingga Jayden mengerem mobilnya mendadak membuat Riel terbangun. Ada pengendara lain yang tiba tiba memberhentikan membuat Jayden juga kaget bukan main.

"Sttt baby tidur lagi gak apa, maafin om ya sayang" ucap nya sembari tangan kirinya ia gunakan mengelus Surai bocahnya.

Bukannya tidur lagi, Riel malah tak bisa tidur, rasa lapar kini mendominasi nya.

"Om mau mam," ucapnya dengan kepala miring dan bibir yang mempout lucu.

"Iya nanti mam oke, mau mam apa?" tanya nya.

"Hmm mau mam seafood tapi yang mentah boleh yaa..?"

"No baby, yang lain aja"

"Kenapa el pengin itu, ihhh El mau mam seafood pokoknya!!"

"Babe yang lain masih banyak"

"Ya Udah gak jadi mam!" ucapnya yang ngembek dengan Jayden.

"Ya tapi jangan mentah, om gak bolehin itu!"

"Ck dari kemarin banyak banget iel nda boleh mam ini itu, hunggg ya udah El ganti aja tapi kita mam bakso tuna yaa?"

"Bakso tuna? Dimana yang jual, emang ada bakso kaya gitu El?"

"Ya iel gak tau, makanya om harus berusaha cari!!"

"Ya cari nya dimana, orang mah nyari bakso sapi atau ayam, kamu tuna, mana bisa"

"Ya udah nanti kita cari!"

Jayden pun kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata membelah jalanan yang tak terlalu ramai. Namun setelah mencari dia bimbang karena kemauan Riel yang meminta bakso tuna.

Karena tak Nemu Jayden membawa Riel ke suatu restoran makanan jepang yang nampaknya cukup ramai.

Mereka berdua masuk dan memesan makanan apapun yang Riel inginkan. Tak di sangka anak itu membeli banyak jenis sushi dan kagetnya lagi bocah itu bisa menghabiskan nya sekaligus.

OM CEO & SI POLOS || [ NOREN ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang