𓂃 ࣪˖ ִֶָཐིཋྀ ִֶָ ࣪˖ ִֶָ𓂃𓂃 ࣪˖ ִֶָཐིཋྀ ִֶָ ࣪˖ ִֶָ𓂃
Keesokan harinya Riel terbangun subuh subuh sekali karena merasakan geli di bagian leher dan juga pinggangnya.
"Ughhh" Leguh Riel mendapati jayden yang tidur sambil memeluk dirinya serta wajah yang di telusupkam ada lehernya.
"Om bangun uda pagi, Iel mau mandi, awasss!" Riel tersipu malu merasakan deruan nafas lembut milik Jayden.
"Umm baby, ini bahkan masih pagi buta," ucap Jayden dengan suara serak nya tepat di telinga Riel.
"Ya udah om bobo Iel mau mandi" Dengan susah, dirinya menyingkirkan tangan jayden dan pergi mandi.
Setelahnya Riel turun dengan kaos milik jayden karena dirinya tak mempunyai baju. Dia melihat para maid yang tengah bekerja dan menyiapkan sarapan.
"Eee kakak sini Iel bantu," ucapnya canggung pada pelayan muda yang tengah memasak.
"Eh tuan, jangan tuan, tuan duduk saja biarkan saya yang mengerjakan semuanya."
"Ah jangan begitu kakak, Iel juga bekerja disini," ucapan Riel membuat para maid disana kebingungan.
"Ah, jangan tuan nanti kami di marahi oleh tuan Lee" Kikuk salah satu pelayan lainnya.
"Tidak tidak, Iel sudah di kontrak menjadi asisten rumah tangga disini, jadi jangan sungkan ya," ucapnya setelah itu para pelayan lainnya membolehkan Riel untuk membantu memasak. Hingga beberapa menit sudah terlewati. Makanan sudah siap, tinggal menunggu Jayden yang datang dan duduk bersama.
Sudah sedikit kesiangan, namun Jayden belum juga turun dari kamarnya.
"Om ayo Iel nanti sekolahnya telat om." teriaknya dari bawah hingga para maid yang termenung mendengar teriakan bocah kecil itu.
"Apa tidak apa apa teriak seperti, sungguh anak siapa ini, aku takut," bisik beberapa maid lainnya.
"Aku juga takut, dia begitu berani dengan tuan Lee, dan om astaga kata keramat untuk tuan Lee huhu"
"Dia benarkah pekerja, seperti anaknya."
"Hey jangan terlalu keras, kau tau dia adalah kekasihnya."
"Wah benarkah?"
"Sungguh?!"
"hah?!" para maid jauh di dapur berbisik karena tingkah Riel yang nampak tak takut dengan Lee Jayden.
Jayden pun turun dengan rapih memakai jas dan dasi yang sudah menggantung sempurna di lehernya.
"Jangan teriak sayang."
"What sayang?!" Teriak para maid bersamaan.
Jayden mengernyit keheranan dengan teriakan para maid, dan menatap nya tajam. Mereka semua lantas pergi dan diam usai malu akan tindakan mereka. Sedangkan Jayden duduk di kursi dengan mengambil beberapa makanan.
"Kau sekolah dengan pakaian itu? Kau tak sadar diri anak nakal," ucapnya dengan mengetuk dahi Riel.
"Eh, lalu bagaimana Iel sekolah, om?"
"Setelah sarapan naiklah, ganti pakaian sekolah mu, om sudah belikan di lemari, apa sebelum kau tidak melihatnya sayang?" Riel menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
OM CEO & SI POLOS || [ NOREN ]✓
Romance[TAHAP REVISI] [Jangan lupa follow sebelum membaca, trimakasih] Kisah Riel yang polos dan malah bertemu dengan Jayden sang CEO yang jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Banyak adegan 🔞🔞 Untuk di bawah 18+ dimohon untuk menjauh. Mohon untuk...