37. Duet?

20 1 0
                                        

Kriiingggg.....

"Baiklah anaklah anak anak, sampai disini saja pelajaran kita hari ini. Jangan lupa tugas minggu depan dikumpul. Terimakasih atas perhatiannya" ujar buk Sayna kala mendengar bel istirahat berbunyi.

"Iyaaa bukkkk" balas para murid serempak.

Melihat bu Sayna yang sudah keluar kelas, langsung saja ke 4 gadis tersebut keluar kelas.
Jika kalian bertanya dimana Nayra, dan Tiara, atau pun Claudya. Mereka memilih sedikit menjauh, karena mereka sadar diri' ujar mereka si.

"Kantin kuy?"

"Ah ogah, mending ruang musik" penolakan Keira membuat Vella memutar bola mata malas.

"Jemput Ol, dan Cel dulu" ajak Zira yang di angguki mereka.

Berjalan di kordinor, yang lumayan ramai. Terlebih kaum adam, yang hendak cuci mata melihat para gadis yang lalu lalang.
Mereka ber 4 hanya acuh tak acuh, sebenarnya jarak kelas mereka dan kelas Cella/Oliv tidak jauh.
Namun mereka memilih berjalan santai.

Sekitaran 5 menit berjalan mereka ber 4 sudah sampai di pintu kelas 11

Bersamaan dengan mereka berempat yang hendak masuk, dari arah berlawanan alias dari kelas tersebut, para geng Tryxe hendak keluar dan membuat para gadis itu mundur.
Mempersilahkan mereka duluan yang lewat.

"Eh ada Keira, nyariin aku ya?" goda Kelvin pada Keira.

"Pede amat lo!" sahut Vella.

"Yee, sirik amat si?"

"Dih, lo yang kepede an"

Kelvin tak mengindahkan perkataan Vella, ia mendekat pada Keira yang hanya menatapnya datar. Namun Kelvin senyam senyum saat sudah berdiri di samping nya.
"Mau kemana?" tangan Kelvin menggenggam pergelangan tangan gadis tersebut, dan memasangkan sebuah gelang. Keira sama sekali tidak memberontak ataupun menepis nya.

"Mau jemput Olip, Cella" jawab Keira.

"Habis tu kekantin?"

Mereka yang masih berdiri disana merasa jengah, rasany menjadi obat nyamuk saja.
Zira dan Sahabatnya sontak langsung masuk kekelas dari pada melihat Kelvin yang sedang buchen.

"Nggak, mau keruang musik"

"Ikuttttt!"

"Terserah" balas Keira lalu, menyusul sahabat sahabat nya yang sudah masuk kekelas Cilla dan Oliv.

"Kemana katanya?" tanya Huzar kepo.

"Keruang musik"

"Ah, boleh tuh" sahut Renzi, sudah lelah ia bermain game mem push rank.

***

"Anjir, serius?"

"Hooh, limited editon gitu lowhh" sombong Oliv, pada Vella. Memang mereka berdua ini sangat cocok, suka barang barang mewah.

"Sehari nggak foya foya nggak bisa?" tanya Keira mulai letih, pembahasan mereka tidak ada yang lebih penting, gitu?

"Nggak!" jawab Oliv dan Vella serempak.

Mereka ber 4 hanya bisa memghembuskan napas lelah, memang sulit jika sedari kecil sudah bergelimang harta.

Mereka sedang berjalan dikordinor saat jam istirahat, tujuan mereka adalah ruang musik.

Saat berada di depan pintu ruang musik,
Cilla yang merasa ada yang mengikutinya pun, menoleh. "Liat belakang deh, Cilla lihat mereka ngikutin kita" bisik Cilla
pada sahabat sabahatnya,

HUZZIRA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang