"Udah dapat kerja lo? "
Pertanyaan itu, membuat laki-laki yang sedang mengerjakan tugas berhenti sesaat, ia menggeleng pelan, dan setelah itu kembali fokus mengerjakan tugas.
Laki-laki yang bernama Bara itu mengangguk mengerti. Ia menopang dagunya dan menatap lekat wajah temannya yang fokus belajar.
"Sebenarnya lo gampang dapat kerja--"
"Tck, maksud lo? " suara dingin itu terdengar kesal.
Bara terkekeh. "Badan lo itu bagus, wajah tampan, dan otak pintar. So, lo bisa jadi artis, kalau lo mau? "
Kembali laki-laki itu menghentikan tugasnya, mata tajamnya menghunus tajam. "Pergi."
Bara menghela napas, ia berdiri dari duduknya. Sebelum melangkahkan kaki, ia kembali berucap sesuatu.
"Dengar-dengar Alura lagi cari karyawan baru, lo bisa tuh daftar--"
Bruk..
Sebuah penghapus mendarat di kepala Bara, Bara tertawa dengan keras sembari melangkah pergi dari tempat itu, sebelum laki-laki dingin itu mengamuk lebih jauh.
***
"Mau kemana neng? "Ucapan dari seseorang, membuat gadis yang hendak memanjat tembok itu membeku, dengan takut-takut ia menengok ke belakang. Di sana seorang laki-laki sedang berdiri dengan kedua tangan yang berkacak pinggang.
"Hai, Bara. " Gadis itu menyapa dengan senyuman manisnya.
Laki-laki yang di panggil Bara itu menghela napas, kakinya melangkah mendekat, dan setelah sampai langsung menjewer telinga gadis itu.
"Ad--duh, hei lepasin! "
"Lo pasti mau kabur 'kan? Heh, pelajaran baru aja mau mulai, dan lo mau kabur dari sekolah? "
Gadis itu mengusap telinganya yang memerah. "Memangnya kenapa? Gue itu sibuk, bukan lo yang pengangguran! "
Mata Bara menyipit tajam. "Iyalah, gue masih sekolah. Lagian lo berlagak banget sibuk, emangnya lo--" Bara memghentikan ucapannya ketika sadar sesuatu.
"Lo nggak tau siapa gue? Gue--"
"Iya-iya, gue tau. Tapi lo bisa kesana waktu udah pulang Alura, sekarang masuk ke kelas bareng gue! " titah Bara sembari menarik tangan gadis bernama Alura itu.
Alura hanya dapat pasrah, mengikuti langkah kaki Bara. Sepanjang jalan menuju kelas, banyak orang yang tertawa melihat Alura. Ya, semua siswa sudah mengetahui bagaimana nakalnya Alura, dan mereka tau hanya Bara yang bisa menghentikan perlakuan gadis itu. Ya, karena Bara adalah sepupu Alura, dimana jika gadis itu melawan, maka Bara akan mengadukannya pada orang tua Alura.
Sesampainya di kelas, Bara menuntun Alura untuk duduk di kursinya. "Ingat, gue pantau lo dari belakang! "
Alura mendengus. "Hm, sana lo pergi!"
Alura menjatuhkan kepalanya ke meja, hari ini sungguh sial karena Bara bisa menangkapnya, besok-besok ia harus menyusun rencana dan tempat kabur yang tidak Bara ketahui.
"Lura, lo udah buat tugas? " Tepukan kecil terasa di bahu Alura.
Alura menoleh ke samping, ternyata teman sebangkunya, Nina.
"Belum, lo udah? "
Nina mengangguk, ia memberi bukunya pada Alura. "Tulis cepat, sebelum guru datang.
Alura diam tidak bergeming, ia menatap ke papan tulis, senyuman terbit di bibirnya. " Nggak perlu, lo tau 'kan, gue nggak suka menyontek tugas orang. Gue lebih suka mengerjakan sendiri--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Status Sosial
ActionCakrawala Abirama "Setiap manusia itu sama, hanya berbeda takdir dengan manusia lainnya. " Cakrawala Abirama, hanya laki-laki sederhana bermata elang, berbadan tegap, dan memiliki wajah rupawan. Ia memiliki semua keindahan itu, namun tidak dengan ta...