Bab 10

8 2 0
                                    

Setelah kejadian tadi malam, membuat Alura tidak dapat tidur hingga pagi tiba, entah apa yang salah dalam dirinya hingga terus-terusan memikirkan Cakra, apa jangan-jangan? Ah tidak-tidak, ia tidak mungkin menaruh perasaan pada laki-laki mengesalkan itu. Alura menepuk kedua pipinya, pokoknya ia tidak boleh sampai menjatuhkan hati pada Cakra, karena Cakra bukanlah tipe idamannya.

"Lo gila? " Cakra menatap jengah Alura yang sedari tadi memukul kedua pipinya sendiri.

"Eh--" Alura tersadar, ia menatap Cakra yang saat ini tengah memandangnya dengan tatapan menjengkelkan. Ia baru sadar saat ini tengah berada dalam mobil dengan Cakra.

"Sampai, turun lo. "

Alura menggerutu, ia dengan cepat membuka pintu dan buru-buru turun dari mobil, tidak memperdulikan Cakra yang berteriak memanggil namanya.

Langkah Alura memelan, ada yang aneh saat ini. Mengapa para siswa tertawa melihat dirinya, bahkan saat ini mungkin Alura sudah menjadi pusat perhatian di lorong sekolah. Ia melihat penampilannya, tidak ada yang aneh sama sekali. Lalu mengapa mereka semua seolah menertawakan dirinya?

"Alura, tas lo ketinggalan! " Cakra datang menghampiri Alura dan menyerahkan tas Alura.

Alura mendekati Cakra, ia berjingkat dan berbisik pada laki-laki itu. "Mereka kenapa? Kok ngetawain kita?"

Cakra ikut menatap sekeliling, ia baru sadar saat ini tengah di jadikan pusat perhatian.

"Ekhem, ada pasangan baru nih. " Raka, teman sekelas mereka datang datang dan langsung merangkul pundak Cakra dan Alura.

"Maksud lo? " Alura memberontak melepaskan tangan Raka dari pundaknya.

Raka tertawa kecil. "Noh, lihat mading. Lo berdua lagi trending. "

Firasat Cakra tidak enak, ia langsung saja berlari menuju mading sekolah untuk melihat apa yang terjadi sebenarnya.

"Tunggu Cakra! " Alura berlari mengejar laki-laki itu.

Langkah Cakra berhenti, wajahnya terkejut menatap dinding mading yang berisi foto dirinya yang tengah memggendong Alura, foto itu di cetak dengan ukuran besar, dan tulisan terpajang di atas.

ALURA ANAK CEO BERPACARAN DENGAN COWO MISKIN!!!

DASAR ALURA MUNAFIK, IA BILANG TIDAK MENYUKAI CAKRA, TAPI MALAH BERPACARAN DENGAN LAKI-LAKI ITU

CAKRA BERPACARAN DENGAN ALURA PASTI KARENA ALURA ANAK CEO

Masih banyak kata-kata yang tidak pantas, yang tertulis di mading itu, dan kebanyakan berisi hinaan untuk Cakra.

Alura yang baru datang langsung syok melihat foto itu, bagaimana bisa ada poto dirinya dan Cakra disini, siapa orang yang berani memajang foto ini? Alura melirik Cakra, ingin melihat reaksi dari laki-laki itu. Di luar dugaan Cakra malah tertawa kecil, membuat Alura menjadi bingung.

"Lo nggak marah? "

Cakra menarik foto itu dan merobeknya hingga menjadi potongan potongan kecil, dan setelah itu menghamburkan potongan itu.

"Harusnya gue yang tanya, lo gak marah di katain? "

Alura mencebikkan bibirnya. "Please ngaca, lo juga di hina ya, bahkan lebih parah dari gue. "

"Selagi mereka gak menghina keluarga gue, gue aman aja. "

Alura menunduk. "Tapi--nama gue jadi jelek, gue 'kan sama sekali gak ada hubungan sama lo. "

"Lo kira gue nggak? " Cakra menatap jengkel Alura.

"Nama lo 'kan dari awal memang jelek, karena lo yang orang miskin bisa sekolah di SMA yang terkenal dengan anak-anak tingkat berada. "

Status SosialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang