-- Typo's --
--
"Perlukah gua bongkar kuburan Bintang, supaya lo sadar kalau Bintang udah ngga ada?"
Emosinya hampir meledak, Riki menarik kerah Langit dengan begitu kencang. Tatapan Langit pada Riki, adalah tatapan putus asa yang membuat Riki menjadi iba. Sehingga cengkraman pada kerahnya dilepas, Riki menghela nafas kasar.
Langit terduduk lemas di salah satu sofa single rumahnya, sedang Fatur duduk di sebrang sana dengan tatapan yang tak dapat di artikan.
"Tapi gua beneran liat dengan jelas, dan gua yakin 100% itu Bintang, Ki." Lagi, Langit mulai melembut membuat Riki kebingungan. "Gua masih inget Bintang 100%, makanya gua yakin itu Bintang."
"Tapi lo tau sendiri, Ngit. Bahkan yang nguburin mayat Bintang, lo sendiri ikut kan?" Fatur kini membuka suara setelah lama diam, Langit yang mendengar pertanyaan itu menunduk dalam.
Sedikit frustasi bahwa kedua sahabatnya tidak percaya sama sekali, sedangkan Hafiz ada panggilan pekerjaan yang membuat dirinya tak dapat bersaksi atas hal yang baru saja terjadi pada Langit.
"Nanti, gua suruh anak anak buat bawa dia ke hadapan kita. Gua yakin, 100 persen lo bakalan percaya kalau dia adalah Bintang."
"Beneran Bintang, apa cuma kebetulan mirip, Ngit?"
Langit tak dapat menjawab, Ia hanya membuang wajahnya sebab air matanya mulai memupuk memaksa keluar. Fatur dan Riki saling bertatapan, bertelepati tentang keibaan pada Langit.
"Kalau gitu, gua bakalan ikutin apa yang lo mau. Buat liat anak itu, secara langsung." Ujar Fatur, Langit berbinar "Gua cuma mau mastiin, beneran mirip atau ngga. Karena Bintang, udah ngga di dunia yang sama lagi kaya kita, Langit."
"Ayolah, bung! Udah 18 tahun yang lalu, umur lo aja hampir 40. Ya kalau lo kagak suka perawan, minimal janda nah! Banyak gua kenalan Janda."
"Gua sukanya Bintang."
Riki mencibir, kemudian tatapannya beralih pada Fatur "Lo kok banyak kenalan Janda? Bikin gua curiga..." Fatur membulatkan matanya, "Gua aduin ama bini lo tur."
"WOY ANJING, LO SALAH PAHAM. Bukan berarti gitu bego, masalahnya temen temen gua dulu, pas training kantor itu laki nya udah pada mati karena jantung atau stroke."
"Lah, lo kok kaga ikutan mati kaya lakinya mereka?"
"BAHKAN GUA MASIH 37 BAJINGAN."
"UMUR GADA YANG TAU."
"LAH ELO KOK KAGA MATI? BANYAK DOSA LO SUSAH MATI?!"
"NGAJAK RIBUT?!"
---
To be Continued...
Lapak Kritik, Saran, dan Diskusi :
Penulisannya serius berantakan, penulis benar-benar minta maaf atas itu.
Update :
Senin 21.00 / 23.00
Kamis 19.00 / 23.00
Minggu 20.00 / 23.00
![](https://img.wattpad.com/cover/370925641-288-k531107.jpg)