-- Typo's --
----
"Dia beda, tapi ngga tau kenapa kalau aku ngeliat dia rasanya itu kamu. Dan aku ngga mau, karena menurutku kamu cuma satu."Langit mengusap Nisan Bintang, selama enam bulan terakhir, Langit menjadi semakin sering untuk berkunjung ke Makam Bintang. untuk menghabiskan waktu luang, entah membayar rindu, sekedar berbincang, bahkan bekerja pun di samping makam Bintang.
Langit menghabiskan sodanya sebelum beranjak, menatap nisan Bintang sedikit lebih lama sebelum melangkahkan kaki untuk pergi dari sana.
"Gua kepikiran sama bayi tiga bulan si Riki, dikasih namanya Harith anjing." Langit bergumam, "Anak pertamanya aja dikasih nama Kadita."
"Fatur juga lebih aneh, namain anaknya Kelly. Untung yang cowok dinamain Alpha bukan Alok, kalau ampe alok kasian anaknya. Yang normal cuma Sheilla, itu pun Sheilla Valentina."
Langit tak habis pikir, Ia bergumam sambil berjalan memikirkan nama anak anak dari sahabatnya. Dan lebih mengherankannya lagi, istri keduanya seperti pasrah saja.
Langit menjalani hidup dengan sedikit rasa sepi, dia adalah seorang pebisnis mobil atau motor. Dimana dia membeli motor atau mobil bekas, untuk Ia perbaiki dan Ia modif sedemikian rupa, kemudian Ia jual dengan harga tinggi.
Bahkan dirinya sudah memiliki nama atas itu, selain itu juga memiliki Cafe Starsky yang sempat menjadi bahan ejekan Riki dan Fatur sebulan sebelum di bangun Cafe tersebut.
Sulit bangun dari masa terpuruk, sulit juga untuk membangun usaha dengan modal seadanya dulu. Namun hasil dari barang rongsok temannya yaitu mobil bekas, Langit yang baru saja lulus dari perkuliahan dan menganggur dua bulan entah mengapa iseng memodifikasi mobil tersebut.
Lalu ketika Ia posting di sosial media, banyak yang menawarkan dengan harga tinggi. Ya, itu awal mula Ia merintis menjadi si pembisnis yang kaya tapi tak terlalu kaya itu.
Telepon berbunyi, dengan cepat Langit merogoh saku dan mengangkatnya sebab deringnya mengganggu. "Kenapa?"
"Gua ngga tau bang tentang gengster baru yang ini, namanya Blaze. Dia ngerusakin motornya Geo, dan ngasih sinyal permusuhan dan nyuruh nyerahin Lintang."
"Lintang?"
"Iya bang, dia ngincer Lintang."
Tring! Notifikasi masuk, itu dari Lintang.
---
"Arghhh!"
Lintang terjatuh, dia tidak siap jika ada sesuatu yang langsung menimpanya dan membuat dia jatuh begitu saja. Ia tersungkur, kemudian menoleh ke belakang menemukan lima manusia yang sempat Ia buat masuk UGD.
Lintang berdecih, kemudian memaksa untuk bangkit dan menatap ke limanya dengan tenang. Tangannya Ia masukkan ke dalam saku jaket, lalu matanya tak sengaja mampir pada logo di dada kiri jaket mereka, kemudian tersenyum tipis.
"Wow, anak-anak papa yang suka merengek minta di suapin ini udah bisa masuk gangster."
"Bacot lo anjing, hapus video itu atau mama lo gua bikin mati." Salah satu dari mereka, Zelvian bersuara.