4. Be Patient

7.5K 900 9
                                    

Jangan lupa untuk Vomment, babe!

******

Kelsey's POV :

Udara segar nan dingin mengelilingiku ketika aku melangkahkan kakiku di Heathrow Airport di London itu memaksaku untuk memeluk tubuhku sendiri, walau sebenarnya aku telah mengenakan jaket. Aku tidak terbiasa dengan cuaca yang dingin seperti di London, karena selama ini cuaca selalu panas di Florida. Penerbangannya memakan waktu yang cukup lama, dan aku selalu tidur. Kupikir jet lag akan segera menyerangku setelah ini.

Harry dan aku berjalan berkelok-kelok menyusuri bandara, menjaga agar kepala kami terus tertunduk jadi tidak ada yang melihat Harry. Di depan sudah ada mobil yang menunggu kami, dan ketika semua tas-tas kami telah di masukkan ke bagasi, kami memasuki mobil dan sang supir mengemudi membawa kita kemanapun kita pergi.

Keningku beristirahat di kaca mobil ketika mobilnya mulai berjalan, Harry duduk di sampingku. Di mobil sangatlah sunyi, hanya suara-suara mobil lain dari luar. Ini sekitar jam delapan malam, seperti yang pernah Harry katakan padaku, di luar sana sedikit gelap.

Beberapa menit kemudian, mobil mulai berhenti dan aku pun mendongak untuk melihat apartemen yang sangat besar. "Ayo," kata Harry pelan, melepas sabuk pengamannya.

Aku mengikuti perintahnya, dan melakukan hal yang sama lalu keluar dari mobil. Sang supir memberikan tas-tas kami kembali, bersama dengan beberapa pria yang berjalan ke arah kami. "Ayo masuk ke dalam," kata Harry padaku.

Aku mengangguk dan mengikutinya masuk ke dalam. Aku dan Harry memasuki lift, lalu ia menekan tombol dan pintunya pun tertutup. Liftnya mulai bergerak ke atas, dan beberapa menit kemudian, liftnya berhenti dan pintunya lift terbuka. Keluar dari sana, Harry dan juga aku berjalan di lorong dan berhenti di depan sebuah pintu.

Tangannya mulai meraba sakunya sampai ia mengeluarkan sebuah kunci, membuka kuncinya dan membuka pintunya. Ketika ia membuka pintu, suara teriakan pun terdengar. "WELCOME HOME!"

Aku sedikit meloncat, terkejut karena kerusuhan itu telah memecah kesunyian yang ada. Mataku memandang sekitar dan kulihat empat lelaki tengah tersenyum kecil bersama dengan dua gadis di dekat mereka. Aku tahu empat lelaki itu adalah anggota One Direction, tapi aku tidak tahu siapa kedua gadis itu.

"Harold, kau kembali!" lelaki dengan mata biru dan berambut coklat, Louis sepertinya, berseru seraya ia memeluk Harry.

Aku terkekeh sejenak ketika Harry tertangkap basah, tapi bagaimana pun ia membalas pelukan Louis. "Senang bertemu denganmu, Louis." Katanya.

Setelah semuanya menyapa Harry, perhatian mereka kini beralih padaku dan aku merasa tidak nyaman di tempatku. "Um, guys, Ini Kelsey," Harry mengenalkanku pada mereka. "My, uh..."

"Wife." Ujar seorang gadis dengan senyuman. Ia memiliki rambut coklat terang yang panjang, warna mata hazel, dan wajah berbentuk hati. "Senang bertemu denganmu, Kelsey. Aku Eleanor, kekasih Louis."

"Dan aku Danielle, kekasih Liam," gadis yang satunya tersenyum. Ia memiliki mata yang berwarna coklat gelap dan rambut berwarna gelap yang sedikit berantakan, tapi itu terlihat bagus untuknya. Mereka berdua sangatlah cantik, dan aku merasa sangat rendah di sekitar mereka.

"Senang bertemu denganmu," aku memberi mereka senyuman kecil.

"Ayo, Kelsey," Harry berkata. "Aku akan menunjukkan di mana kamarnya."

**********

Harry's POV :

Aku berjalan menuju lantai bawah tempat di mana teman-temanku berada, dan aku melihat mereka sedang duduk-duduk di ruang tamu. "Hey, guys," kataku sambil duduk di samping Eleanor.

"Hey," kata Niall. "Di mana Kelsey?"

"Dia sedang tidur," kataku. "Dia mengalami jet lag dan butuh istirahat."

Liam mengangguk. "Itu bagus," katanya. "Dia butuh istirahat, setelah semua yang telah ia alami."

Aku menghela napas. "Aku tahu."

"Kau harus terus menjaganya, Harry," Danielle berkata dan aku menatapnya, melihat ia tengah menunduk ke arah cincin yang ia kenakan dan memainkannya. "Tidak hanya karena ibunya yang telah meninggal, tapi juga ia telah pindah ke sini dengan sangat cepat. Di sinilah dia, di negara yang tak pernah ia kunjungi, menikah denganmu – lelaki yang tak pernah ia temui. Dia harus dikenalkan pada duniamu, sesuatu yang tak biasa di kehidupannya. Kau harus membantunya untuk transisi ini,"

"Dani benar," Zayn menambahkan. "Sebagai suaminya, kau harus memastikan bahwa semuanya mudah untuknya – contohnya sekarang. Dia harus terbiasa dengan gaya hidupmu, dan juga kematian ibunya. Itu tidak akan terasa mudah baginya." 

Eleanor menepuk-nepuk pundakku saat aku menghela napas. "Yang harus kau lakukan adalah bersabar."

BoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang