17. Confronting Feelings

6.7K 669 28
                                    

Guys, Happy Eid Mubarak 1436 H! Mohon maaf lahir batin ya.

Maaf baru update lagi. Jangan lupa Vomment, biar cepet di updatenya :)

********

Harry's POV :

"Bagaimana perjalananmu?" tanyaku ketika kami dalam perjalanan menuju flat.

Aku baru saja menjemput Kelsey di Heathrow Airport, akhirnya ia kembali dari Miami. Aku sudah berdiri di sana mengenakan beanie dan kacamata, dan hanya beberapa fans yang mengenaliku. Tapi ketika Kelsey dan aku hendak meninggalkan bandara, puluhan dan puluhan fans mulai mengerumuni kami.

Kelsey mengenakan sepasang jeans, Converse, dan sebuah tank top dengan cardigan sebagai luarannya. Dari penampilannya, ia pasti baru saja tidur di penerbangan karena ia terlihat pusing ketika aku menemukannya.

"It was... nice." Jawabnya ragu-ragu, dan alisku terangkat.

Memandanginya, aku mendapati ia tengah menggigit bibir bawahnya sambil melihat lurus ke depan, alisnya mengkerut seakan ia sedang stress atau memikirkan sesuatu yang penting. Lalu aku melihatnya memainkan cincin yang ada jari manis kirinya, memutar-mutarnya sambil melamun.

Sesuatu tengah mengganggunya, aku tahu itu. Tapi aku tidak bicara apapun; malah, aku tetap memperhatikan jalanan sambil terus mengemudi dan dalam beberapa menit, kami sampai di flat. Kami keluar dari mobil, kerikil-kerikil kecil di tanah berbunyi di bawah boots coklat yang kukenakan ketika kami berjalan ke bagasi mobil lalu membukanya, mengeluarkan koper milik Kelsey.

Ia mengikutiku ke dalam gedung, dan kami membuat jalan kami yang sunyi menuju flat. Ketika kami akhirnya berada di dalam flat, Kelsey berkata, "Aku ingin mandi."

Aku mengangguk lalu mengikutinya menaiki tangga, memasuki kamar kami dan menaruh kopernya di dalam. Aku melihatnya membuka laci dan mengeluarkan pakaiannya, sebelum berjalan masuk ke kamar mandi dan mengunci pintunya.

Aku hendak pergi dari kamar ketika aku mendengar suara getaran dari suatu tempat. Mataku mendarat ke tas Kelsey yang berada di kaki-kaki kasur, dan bunyi getaran terdengar lagi dari sana. Berjalan mendekat, aku mengambil tasnya dan membuka ritsletingnya, menangkap ponsel Kelsey yang menyala.

Suara air dari kamar mandi terdengar, membuatku tahu bahwa Kelsey masih berada di sana. Menggigit bibir bawahku, aku mengambil ponselnya dan melihat --- dengan tidak senang --- Logan mengirimkan dua pesan singkat pada Kelsey. Pemikiran awalku adalah menaruh ponselnya kembali ke tempat semula, tapi rasa penasaranku memuncak maka aku memeriksa pesannya ---mengabaikan suara-suara di pikiranku yang berkata bahwa ini adalah ide yang buruk.

From : Logan

Kelsey, kumohon telepon aku kembali. Aku harus menjelaskan diriku, kumohon.

From : Logan

Dengar, aku tahu itu kesalahanku karena telah menciummu secara mendadak. Tapi Kelsey, biarkan aku menjelaskannya, okay? Hanya hubungi aku dan aku akan memberikan penjelasan. Aku tidak ingin sahabatku marah padaku.

Rahangku mengeras sambil tanganku menggenggam ponselnya dengan erat. Logan menciumnya? Dia benar-benar punya nyali untuk menciumnya? Apa dia tidak tahu bahwa gadis ini sudah menikah? Kemarahan menggelegar di dalam diriku seperti gunung berapi yang siap meledak, tapi aku menghembuskan napas berharap mampu menenangkan diriku.

Mengepalkan tanganku yang kosong, aku mengembalikan ponselnya ke dalam tas dan menaruhnya ke tempat semula, sebelum keluar dari ruangan dan berjalan menuruni tangga. Pikiranku berada di seluruh tempat, dan aku hanya menaruh tanganku menyusuri rambutku frustasi.

BoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang