Mohon maaf atas ketypoan yang terjadi di chapter ini.
Keep Vomment!
*******
Harry's POV :
"Seharusnya Kelsey berada di sini, bukan?" Louis bertanya ketika kami melewati tanda jalan yang tinggi yang bertuliskan 'Miami'.
Kami tengah berada di bus tur, kami telah meninggalkan Sunrise dan sekarang kami mulai memasuki Miami. Aku mencemooh pada kata-kata Louis sambil aku bersandar di sofa, tanganku bersilang di belakang kepalaku. "Tidak, terima kasih," kataku. "Terakhir kali ia datang ke sini, lelaki yang bernama Logan itu menciumnya."
"Oh, benar," gumam Louis. "buruk."
Aku hanya terkekeh dan mendudukkan diriku dengan benar, sedikit mengacak-acak rambutku. "Kapan kita akan sampai di arena?"
"Beberapa menit lagi," jawab Liam dari ujung sofa.
Kami ada konser malam ini, dan besok kami akan pergi ke Louisville. Kami tidak menetap di hotel, jadi kami hanya tidur di bus.
Dalam beberapa menit, busnya mulai berhenti dan aku menengok ke luar jendela untuk melihat arena American Airlines. Sekarang sudah hampir jam empat sore dan kami harus latihan sebelum konsernya. Maka dengan cepat, kami keluar dari bus dan masuk ke dalam sana, menyapa semua orang.
Setelah menemui semua orang, aku dan the lads naik ke panggung dengan seluruh band lalu menyanyikan beberapa lagu. Ketika kami selesai, kami masih memiliki waktu sekitar dua setengah jam sampai ke konser yang sebenarnya jadi aku meninggalkan arena dan mengajak Preston denganku untuk membeli beberapa donat. Apa? Aku sedang lapar.
Akhirnya kami sampai di took Dunkin Donuts terdekat dan berjalan masuk, Perston dan aku berdiri di antrean. Di sini ada beberapa gadis, dan dengan senang hati aku berfoto dengan mereka selagi Preston tetap berada di antrean dan meyakinkan semuanya terkendali. Ketika aku sampai di antrean terdepan, aku meminta beberapa donatpada laki-laki di balik counter dan memainkan ponselku sambil menunggunya.
Di Twitter, aku meng-scroll timeline dan melihat sebuah tweet dari Kelsey yang ia buat beberapa menit yang lalu.
@Kelsey_Ross: Jadi seseorang memberiku sebuah buket bunga hari ini... Aku menyukai ini, sebenarnya (: instagram.com/AK4939kspd
Aku tersenyum ketika melihat fotonya; itu adalah sebuah selfie yang ia ambil, ia mengenakan kacamata hitam dan menyengir menunjukkan giginya, menampakkan lesung dan buket bunga berwarna merah-putih di genggamannya. Aku mengklik favorit di tweetnya, dan melihat sekitar dua ratus orang lebih sudah lebih dulu mengfavoritkannya.
Menaruh ponselku, aku mengambil kotak donatnya setelah membayar pada lelaki itu dan berbalik bersama Preston untuk berjalan ke luar dari toko. Ketika kami keluar, aku menabrak seseorang dan Preston segera menangkap kotak donatnya.
"Oh, maaf," aku meminta maaf, dan mataku terasa mengeras ketika aku melihat siapa yang kutabrak itu.
"Apa yang kau lakukan di Miami?" tanya Logan, menajamkan alisnya.
"Tur," jawabku singkat. "Aku akan senang untuk tinggal dan mengobrol, tapi aku harus segera konser."
Rahang Logan mengeras dan aku berjuang untuk menyeringai. "Apa Kelsey ada di sini?"
Kali ini, rahangku yang mengeras selagi mataku menusuk pada lelaki di depanku ini. "Tidak, dia ada di London," kataku dingin, dan aku memiliki dorongan untuk mengatakan 'jauh darimu', tapi aku tidak bisa. "Aku kukira dia tidak akan berbicara denganmu untuk beberapa waktu. Tidak setelah apa yang telah kau lakukan." Kataku dengan nada rendah yang berbahaya, yang pasti dapat di dengan Logan.
"Dia adalah sabahatku," kata Logan kesal, "ia akan berbicara denganku cepat atau lambat."
Aku memberinya sebuah senyuman, yang kelihatannya membuatnya semakin terganggu. "Semoga beruntung," kataku, lalu Preston memberiku sebuah tatapan. "Harus pergi; see you around, mate."
Aku bahkan tidak menunggunya membalas. Malah, aku hanya mengikuti Preston menuju ke arah arena, merasakan panas di punggungku ketika Logan memandangiku dari belakang. "Barusan apa itu?" tanya Preston selagi kami berjalan, masih memegangi kotak donat.
"Lelaki yang sudah mencium istriku."
*********
Kelsey's POV :
"Kau bisa mulai besok jam sebelas," Lucinda, manajer dari Ulta yang berlokasi di sebuah swalayan, tersenyum padaku.
Aku membalas senyumannya, menjabat tangannya. "Terima kasih banyak."
Ini sudah seminggu semenjak the boys pergi untuk tur di bagian Amerika Utara. Dan selama hari-hari berganti, aku semkain sadar betapa kesepiannya aku di apartemen tanpa Harry ataupun kawan-kawan lainnya. Jadi untuk mejaga agar aku tetap sibuk, aku mencari-cari lowongan pekerjaan dan menemukannya di toko make up Ulta yang berada di swalayan.
Ini hanyalah pekerjaan di mana kau menyapa dan membantu pelanggan, dan menyusun produk-produk di rak jika berantakan. Lucinda berkata bahwa terkadang aku juga akan ditugaskan di kasir, jadi aku kukira aku lumayan berguna.
Setelah berpisah dan berterima kasih pada Lucinda sekali lagi, aku meninggalkan mall. Tetapi baru saja aku melangkah keluar, aku langsung diburu oleh cahaya kamera. Orang-orang mengelilingiku dan berteriak di sekitarku, di kanan dan kiri. Dengan cepat aku mengenakan kacamata hitam dan menundukkan kepalaku, mendorong melewati mereka.
Berjalan dengan cepat, aku memasuki Range Rover milik Harry dengan napas lega. Menyalakan mesinnya, aku mengendarai mobilnya meninggalkan area parkir dan dan kembali menuju apartemen. Akhirnya aku sudah berada di sisi lain jalan, jadi sekarang aku merasa nyaman berkendara di London. Terima kasih tuhan.
Setibanya di apartemen, aku keluar dari mobil dan berjalan memasuki gedungnya. Menggunakan kunciku, aku memasuki apartemen dan menutup pintu di belakangku, sambil menghela napas selagi aku memasuki ruang tamu. Saat aku menonton TV, ponselku bergetar, dan aku terkejut bahwa itu adalah Harry. Ini sudah larut malam di tempat di mana ia berada.
From : Harry
Hiiiii, Kelsey (: aku hanya ingin tahu bagaimana kabarmu. Apakah semuanya baik-baik saja denganmu? Xx
Sebuah senyuman melengkung di bibirku selagi aku membaca pesannya, seperti gadis sekolahan yang akan tersenyum jika orang yang ia suka mengirim pesan padanya.
To : Harry
Hey, yeah semuanya baik-baik saja. Bukankah seharusnya kau berada di kasur dan tidur?
From : Harry
Kurasa tidak seperti itu. Kami tengah berada di bus tur, sedang menuju Louisville.
To : Harry
Oh, baiklah kalau begitu. Tapi tidak, sungguh tidak terjadi apa-apa.
From : Harry
Benarkah? Lalu kenapa aku melihat di Twitter bahwa kau dengan mudah dikerumuni banyak orang beberapa menit yang lalu di mall?
Aku merasa terkutuk saat membaca pesannya. Tidak ada yang bisa berlalu begitu saja darinya, terima kasih untuk para fansnya.
To : Harry
Itu bukan masalah yang besar, sungguh. Hanya beberapa paparazzi. Aku aman.
From : Harry
Aku sudah tahu seharusnya aku mendapatkan penjaga untukmu sebelum aku pergi.
To : Harry
Serius, Harry, itu bukan masalah yang besar!
Percakapan kami terus berlanjut hingga satu jam lebih. Kami saling membalas pesan dan terus begitu membicarakan tentang turnya dan aku juga bahkan memberitahunya tentang pekerjaan yang kudapat. Terus berlanjut, hingga ia tertidur dan aku tidur siang di sofa dengan damai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bound
FanfictionIbunya yang sekarat berharap agar ia menjadi istri yang bahagia, walaupun usianya baru menginjak 19 tahun. Dan sekarang, Kelsey Ross harus memenuhi keinginan ibunya itu. Sedikit yang ia tahu bahwa laki-laki yang dijodohkan dengannya adalah, Harry St...