Sorry gua update nya lama :(
Happy reading! :)
*************
Kelsey's POV :
Spa London adalah salah satu tempat spa terbaik di London, menurut Harry. Hari ini, untuk seharian penuh, Harry dengan anggunnya memenuhi janjinya dengan memesan tempat spa agar aku merasa seghar kembali; bersama dengan Eleanor dan Danielle yang bergabung bersamaku, yang kurasa ini akan terasa hebat. Kupikir spa day adalah hal yang saat ini kubutuhkan.
Ketika Harry menepi di depan gedung spa, aku dan para gadis membuka sabuk pengaman. "Thanks, Harry," Eleanor tersenyum selagi ia dan Danielle keluar dari mobil.
Saat aku mengambil tasku, Harry berkata, "hubungi aku ketika kau selesai. Aku akan menjemputmu."
Aku mengangguk, tersenyum, memberinya kecupan singkat, "Bye," kataku, membuka pintu mobil dan melangkah keluar.
Ketika Harry mulai mengendarai mobilnya, aku dan para gadis berjalan memasuki gedung dan pergi menuju ke depan meja. Wanita yang tengah duduk di sana mendongak, memberi kami senyuman manis. "Hello, bisa kubantu?"
"Hi, kami sudah memesan atas nama Styles," aku berkata padanya.
Ia mengangguk dan melihat ke layar komputernya sambil mengetik sesuatu, kemudian berkata, "ya, ada pesananmu di sini. Berjalanlah ke arah lorong dan ruanganmu adalah di pintu pertama di sebelah kanan."
"Terima kasih," aku tersenyum selagi Eleanor, Danielle dan juga aku mulai berjalan, mengikuti arahan dari wanita itu.
Kami pun memasuki ruangan yang besar, ada kursi bantal dan lilin-lilin yang menyala di sana-sini. Seorang wanita berdiri di sana, mengenakan pakaian serba putih dan memberikan kami senyuman, menampilkan giginya yang putih pucat. "Good morning, ladies," sapanya, "aku Camille, aku akan membantu kalian dalam perawatan hari ini."
Kami bertiga membalas senyumannya, "Senang bertemu denganmu, Camille," kata Danielle dengan sopan, "bagaimana kabarmu?"
"Sangat baik, terima kasih," Camille mengangguk, "Ini adalah ruangan relaxasi. Kau akan berada di sini selama sepuluh atau lima belas menit, hanya berbaring saja, mungkin tidur siang sejenak. Selama itu, aku akan memanggil beberapa orang masuk dan memberi kalian pijatan kaki yang memuaskan."
Kami mengangguk dan kami semua berbaring di kursi bantal itu, tasku kujatuhkan di sampingku di lantai selagi aku bersandar. Kami diminta untuk melepas sepatu kami, maka kulepaskan sepatu flatku dan bersandar kembali, Eleanor ada di sebelah kiriku dan Danielle ada di sebelahnya. Selagi kami berbaring di kursi bantal itu, tiga wanita masuk ke ruangan --- dua wanita brunette dan satu wanita berambut blonde gelap.
Mereka menyapa kami dan langsung melakukan pekerjaannya, duduk di sebuah bangku yang berada di depan masing-masing kursi bantalan yang kami tempati lalu dengan lembut mulai memijat kaki kami. Aku mengehela napas; kepalaku bersandar ke belakang selagi aku menutup mataku. Sudah lama sekali aku tidak bersantai dengan benar, terlebih karena rasa keram hebat yang membangunkanku di tengah malam.
Maka hari ini, aku hanya akan melakukan apa yang diinginkan Harry untuk kulakukan; bersantai.
***********
Beberapa jam setelahnya, setelah perawatan yang bermacam-macam untuk tubuh dan wajahku, spa day kami dengan sedihnya sudah selesai. Harry menjemput kami lalu mengantar Eleanor dan Danielle, sebelum pulang ke rumah.
"Jadi bagaimana perasaanmu sekarang?" tanyanya ketika kami melangkah masuk ke rumah kami yang kosong.
"Like a million bucks," aku terkekeh, menjatuhkan tasku ke lantai dan berjalan menuju dapur. Membuka lemari pendingin, aku mengeluarkan sekaleng Sprite dan membukanya sebelum meneguknya. Meletakkan kaleng itu di meja counter, aku berjalan mendekati Harry. "Serius, Harry, terima kasih untuk hari ini. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya kubutuhkan hingga hari ini baru kau menunjukkannya."
Harry tersenyum padaku, lesungnya nampak semakin mendalam di pipinya. "Sama-sama, sayang," katanya, menekan sebuah ciuman yang sangat pendek, ia menjauh kurang dari sedetik kemudian.
Aku mengerang setelah ia melakukannya. "Serius?" aku menaikkan salah satu alisku. "kau menyebut itu ciuman?"
Sebuah tawaan keras keluar dari mulut Harry, ujung matanya berkerut selagi ia tersenyum lebar lalu ia menunduk bersandar ke depan dan dengan benar menekan bibirnya dengan bibirku. Aku menghela napas, membalas ciumannya sambil tangan kanan Harry melingkar di pinggulku selagi tangan kanannya mengusap pipiku.
Setelah kami menjauh, aku membuka mataku untuk melihat Harryyang tengah menunduk memandangiku dengan sedikit seringaian di wajahnya. "Better?" tanyanya, matanya bertemu dengan mataku.
Aku membalas senyumnya, dengan pipi memerah. "Better."
*************
Ketika aku hendak melepas kausku, mataku mendarat di cermin tepat di depanku dan mataku melebar secara dramatis. Aku tetap mengangkat setengah kausku untuk menampilkan perutku, aku mengambil dua langkah ke depan mendekati cermin panjang, meyakinkan diriku bahwa mataku tidak sedang menipuku.
Aku menggigit bibir bawahku, menyengir lebar. Jika diperhatikan perutku kini lebih besar dari ukuran normalnya, dan aku menghembuskan napas panjang. Sebuah perut hamil, kau bisa melihat perut hamil.
"Apa yang sedang kau lakukan?" suara Harry membuatku melompat kaget, dan aku berbalik untuk melihatnya tengah memandangiku di pintu.
Aku tersenyum, menutup perutku kembali, dan berkata, "the baby bump. Kau sudah bisa melihat perut hamilku."
"No way," mata Harry melebar, sebuah senyuman mengembang di bibirnya selagi ia berjalan mendekatiku. Aku mengangguk, terkekeh, dan ia berkata, "let me see!"
Aku mengangkat kausku sedikit hanya untuk memperlihatkan perutku. Aku melihat tangan kanan Harry menggosok-gosok bagian mulutnya, sebelum menurunkan tangannya untuk menampilkan senyumannya.
"Wow," katanya, suaranya terdengar seperti sebuah bisikan, lidahnya keluar untuk menjilat bibirnya sejenak. Mata hijau Harry bertemu dengan mata biruku dan ia bertanya, "kau tahu apa artinya ini, 'kan?"
Aku mengerutkan bibirku, mengangguk sambil menutup perutku lagi. "The world's gotta know.
************
QOTD : Sebutin lagu favorit kalian di MITAM! (Gue : DMD, Infinity, Perfect, End of the day, If i could fly, Love u goodbye)
QOTD : Kalian punya akun RP?
130 Vote for NEXT!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bound
FanfictionIbunya yang sekarat berharap agar ia menjadi istri yang bahagia, walaupun usianya baru menginjak 19 tahun. Dan sekarang, Kelsey Ross harus memenuhi keinginan ibunya itu. Sedikit yang ia tahu bahwa laki-laki yang dijodohkan dengannya adalah, Harry St...