"Well, bayi-bayi perempuanmu secara sempurna sehat dan semuanya kelihatannya akan berjalan lancar," Dr. Webs tersenyum ketika aku mendudukkan diriku. "Kau akan segera melahirkan mereka dalam kurun waktu empat bulan."
Aku tersenyum dan Harry bangkit. "Terima kasih, dokter," katanya lalu Dr. Webs tersenyum sebelum pergi meninggalkan ruangan.
"Oh, my god," aku terkekeh dengan napas berat. "Tinggal empat bulan lagi."
Harry menyengir lebar bersemangat. "Kau akan melewati Tahun Baru dengan perut yang besar itu."
Aku memutar bola mataku. "Betapa senangnya," kataku sarkastik lalu kami berdua pergi meninggalkan rumah sakit. "Sebenarnya aku suka pergi ke rumah sakit," kataku selagi tangan
Harry bertautan denganku, "ini adalah satu-satunya tempat dimana paparazzi tidak membuatku kesal."
Harry tertawa dan aku hanya terkekeh melihat responnya. "Itu benar," balasnya, "dan itu juga bagus; aku tidak perlu khawatir jika kau datang menemui dokter ketika aku sedang tur."
Aku memandanginya, menaikkan salah satu alisku. "Dan bagaimana jika aku datang ke tempat lain?" tanyaku, "kau tidak akan khawatir, 'kan?"
Harry mencemooh, sedikit menyeringai. "Ayolah," ia memutar bola matanya. "Kau hampir menangis ketika mengganti baju tidurmu."
Aku ingin membalas kata-katanya namun segera kukurungkan niatku. "Kau benar sekali," kataku, terkekeh pelan. "menjadi perempuan yang sedang hamil sekarang tidak seburuk seperti yang kubayangkan. Bisa kugunakan sebagai berbagai alasan."
"Oh, ya?" Harry menaikkan salah satu alisnya selagi kamu berjalan menuju Range Rovernya.
"Alasan untuk apa?"
"Contohnya, seperti, menambahkan krim kocok di pizza jamurku." Kataku sambil memasak sabuk pengamanku.
Harry mengerutkan wajahnya dengan ekspresi jijik. "Kau bahkan tidak menyukai jamur di atas pizzamu." Katanya sambil menyalakan mobil.
"Aku tahu!" balasku, "Tapi saat itu aku sedang mengidamkannya kemudian aku memakannya dengan sedikit krim kocok."
Ia menggelengkan kepalanya, terkekeh. "Aku merasa tidak yakin apa saja makanan yang telah kau sidangkan kepada Ibuku dan Kakakku."
"Oh, yang benar saja," aku memutar bola mataku, "aku tidak membuat mereka mencobanya. Tapi karena kau berbicara seperti itu, mungkin aku akan membuatmu mencobanya."
"Kumohon jangan," ia memohon, membelokkan mobil kea rah kiri. "Aku berjanji tidak akan mengomentari tentang anehnya makanan yang kau idamkan."
"Mhm," aku merenung, menajamkan mataku ke arahnya. "that's what I thought."
Harry's POV :
Hari ini, secara ajaib, aku mendapati Kelsey tidak berada di rumah dan pergi keluar. Thankfully, Gemma sedang berada di kota ini untuk membangunkannya dan mengajaknya pergi keluar, dan aku memastikan bahwa mereka pergi seharian. Karena hari ini aku mengundang beberapa orang untuk datang dan mulai membuatkan ruangan untuk bayiku nanti. The lads (member One Direction) juga datang untuk membantu, yang kuanggap itu adalah bentuk keramahan mereka.
Aku juga meminta Gemma untuk memastikan bahwa Kelsey tidak akan membuka Twitter, Khawatir bahwa kami akan terlihat oleh fans dan mereka akan mulai berkicau di twitter soal itu. Jadi aku hanya bisa meminta Gemma untuk memastikan Gemma tidak melihatnya.
Di siang harinya, bel berbunyi dan masuklah member One Direction. "Orang-orang dari tim baby's room atau apalah itu sudah datang," kata Louis ketika melangkah masuk dan aku menganggukkan kepalaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bound
FanfictionIbunya yang sekarat berharap agar ia menjadi istri yang bahagia, walaupun usianya baru menginjak 19 tahun. Dan sekarang, Kelsey Ross harus memenuhi keinginan ibunya itu. Sedikit yang ia tahu bahwa laki-laki yang dijodohkan dengannya adalah, Harry St...