Kelsey's POV :
Thanksgiving, Natal dan Malam tahun baru sudah lewat. Sekarang adalah bulan Januari 2014; tahun baru. Aku sudah hamil besar, dan tentu saja hanya tinggal menghitung hari, bayi kembar ini akan segera lahir. Tas untuk di rumah sakit sudah menunggu dan sudah bersiap. Siap untuk dibawa kapanpun air ketubanku pecah nanti. Aku bisa merasakan bayi-bayi ini seperti akan meledak.
One Direction akan segera mengakhiri turnya di bulan Januari, yang sedikit membuat Harry kesal. Ia begitu bersemangat, dan ia sedikit marah bahwa ia akan melewatkan masa satu bulan awal setelah bayinya dilahirkan. Aku tahu ini akan sulit jika tanpa Harry, mengurus bayi-bayi kecil, tapi Gemma berkata bahwa ia akan berada di sini selama Harry tidak ada.
"Ini dia," Harry terkekeh, menyodorkanku sekantung M&M.
"Bless your soul," aku menghela napas, mengambil kantung itu dari tangannya lalu membukanya sebelum memakannya. Akhir-akhir ini aku sering mengidam coklat dan betapa manisnya Harry yang terus menuruti kebutuhanku akan coklat.
Harry terkekeh lagi, lalu duduk di sampingku. "Apa kau akan tetap menginginkan coklat ini setelah kau melahirkan?"
"Kuharap tidak," balasku, "Aku berharap untuk tidak mengkonsumsi makanan yang membuatku gendut setelah aku melahirkan bayi kembar ini."
"Sungguh, kau akan baik-baik saja," Harry memberitahuku, lalu emncium keningku.
Aku mengangkat bahuku, lanjut memakan M&M dan membaginya bersama Harry. Sekarang aku berpikir, aku akan menyelesaikan sembilan bulanku dan bayangan-bayangan pada saat melahirkan nanti membuatku khawatir. Dan aku benar-benar berharap Ibuku ada di sini bersamaku, untuk memberitahuku dan menyemangatiku ketika waktunya akan datang. Pasti akan menjadi lebih mudah jika ia ada di sini.
Aku dan Harry duduk di sofa sambil menonton beberapa acara televisi,Sedari tadi Harrylah yang menggonta-ganti channelnya. Setiap ia mengganti channelnya, aku memperhatikan tangan kirinya yang akan menekan tombol angka di remote control itu. Di jari manis tangan kirinya, terlingkar cincin pernikahan baru yang kudapatkan untuknya di hari Natal.
Hari Natal
Itu adalah Natal pertamaku dengan Harry dan keluarganya, dan juga pertama kali tanpa Ibuku. Anne, Robin dan Gemma telah memikirkan itu, tentu, dan semuanya telah disiapkan. Harry membeli sebuah pohon natal dan kami berdua mendekornya, serta tak lupa karangan bunga dimana-mana di sekitar rumah.
Pagi hari Natal, semuanya bangun pagi dan tak sabar membuka kado-kadonya dan melihat apa yang kami dapatkan masing-masing. Bangun, kami semua segera menuju ruang tamu mengenakan pakaian tidur kami lalu meringkuk di sekitar pohon Natal.
Tak lama, sesi buka kado pun dimiulai, orang-orang tertawa dan saling berpelukan setelah membuka kado mereka. Akhirnya, jantungku berdetak kencang ketika Harry mengambil kocak kecil berwarna biru navy yang diikat dengan pita berwarna silver. "Ooh, yang satu ini darimu," Harry menyengir, menatapku.
Aku memberinya senyuman gugup ketika ia membuka pita kotak itu. Melirik Gemma, yang tengah memberiku acungan jempolnya, ia tahu apa yang akan kuberikan pada Harry karena ialah yang membantuku memilih kado. Kembali pada Harry, aku memperhatikannya ketika ia membuka kotaknya dan melihat kotak hitam yang berada di dalamnya.
Ia menatapku lagi, menajamkan tatapannya sebelum membuka kotak hitamnya. "Holy mother of..." ia terdiam, mata hujaunya membesar ketika melihat benda yang ada di dalam kotak hitam.
Aku membelikannya cincin pernikahan yang tidak ia miliki sebelumnya. Cincin itu lebar dengan warna abu-abu gelap, dengan sembilan berlian kecil yang tertata di bagian tengahnya. Gaya cincinnya cukup 'manly' untuknya, namun tetap mewah dan cantik. Bukan hanya karena kado ini merupakan benda yang sensitif, namun aku sadar akan kegemaran Harry terhadap cincin yang ia miliki, jadi ini terasa sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bound
FanfictionIbunya yang sekarat berharap agar ia menjadi istri yang bahagia, walaupun usianya baru menginjak 19 tahun. Dan sekarang, Kelsey Ross harus memenuhi keinginan ibunya itu. Sedikit yang ia tahu bahwa laki-laki yang dijodohkan dengannya adalah, Harry St...