Hell-o. Vomment yaw. Kalo yang vomment sedikit, gue jadi ga semangat lanjutinnya :(
**********
Kelsey's POV :
Setelah Scotland, kini kami berada di Cardiff, Wales. Kita sekarang berada di lokasi dan the boys tengah melakukan soundcheck. Di sana ada jarak yang luas di dalam lokasi tempat di mana bus terparkir, dan aku menajamkan alisku ketika aku melihat Michael dan Ashton dari Five Seconds of Summer berjalan membawa Laptop dan berbicara pada laptopnya.
"Apa yang kalian berdua lakukan?" aku menajamkan alisku, menaruh ponselku di saku belakang jeans-ku.
Mata Ashton menangkapku dan ia menyengir. "Kami sedang melakukan twitcam," balasnya dengan sedikit aksen Australianya.
"Kemarilah," Michael memanggilku, dan mataku melebar lalu menggelengkan kepalaku.
"Uh-huh, no way," kataku, sambil berbalik.
Tapi Ashton berlari dan menyeretku menuju laptopnya. Mataku melebar ketika aku sekarang terlihat di webcam dan tujuh puluh ribu lebih pengguna dapat melihatku. "Lihatlah, semuanya," Ashton menyengir, memperlihatkan lesungnya. "Ini Kelsey!"
Aku memberi senyuman kecil dan melambai, dan di question box-nya aku melihat orang lain menyalamiku. "Bukankah kalian akan segera soundcheck?" aku menanyai Michael dan Ashton dengan menajamkan alisku.
"Kelsey, siapa member favoritmu di Five Seconds of Summer?" tanya Ashton. Aku menatapnya, mataku melebar dan mengangkat bahuku sambil tersenyum. "Seseorang menanyai itu."
Aku menoleh kembali ke kamera. "Apa kalian ingin membuatku dibenci oleh orang-orang ini?" tanyaku.
"Kau harus menjawab pertanyaannya, Kels," Michael menyengir lebar sedangkan aku menggelengkan kepalaku.
"Nope, no," kataku. "Aku menolak untuk menjawabnya."
"Dia berkata seperti itu karena aku adalah favoritnya, duh," Ashton memutar bola matanya, mengibaskan rambutnya.
"No way!" teriak Michael.
"Yes way!"
"No!"
"Yes!"
Sambil mereka berdebat kecil, aku mulai berjalan ke belakang dan Michael berujar, "Gitar lebih baik dari Drum."
Ketika aku berjalan menjauh, aku menyengir dan berteriak, "I'm with the drummer!"
Ketika aku baru saja menjauh dua puluh kaki dari mereka, aku mendengar Ashton berteriak menang, "Suck it, you dick!" kepada Michael, membuatku tertawa terbahak-bahak.
Aku berjalan masuk ke tempat di mana One Direction tengah soundcheck. Fans berjalan sampai ke depan, menyemangati the boys yang bernyanyi dan mengangkat tanda-tanda dikertas yang sudah mereka siapkan dari rumah. Aku tetap berada di dalam, tidak ingin terlihat oleh the boys yang tengah menyanyikan lagu I Would. Kakiku mengetuk-ngetuk mengikuti beat lagunya lalu aku mulai bersenandung, tersenyum ketika mereka menyanyi.
Ponselku berdengung di sakuku lalu aku menghela napas, dan aku mengambilnya untuk melihat Logan yang menghubungiku. Aku melangkah menjauhi arena dan mengangkat panggilannya. "Hey," kataku.
"Hey, Kelsey," balas Logan, dan bisa kubayangkan ia tengah tersenyum. "Sedang apa kau?"
"Aku berada di tempat soundcheck," balasku. "Menonton penampilan the boys."
"Di mana kalian sekarang?" tanyanya.
"Cardiff, Wales," jawabku. "Di sini sangatlah keren."
"Aku bertaruh," katanya. "Kapan kau datang ke sana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bound
FanfictionIbunya yang sekarat berharap agar ia menjadi istri yang bahagia, walaupun usianya baru menginjak 19 tahun. Dan sekarang, Kelsey Ross harus memenuhi keinginan ibunya itu. Sedikit yang ia tahu bahwa laki-laki yang dijodohkan dengannya adalah, Harry St...