62. Abang

452 67 120
                                    

VOTE & KOMEN

VOTE & KOMEN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Gerry merasa ada yang menyentuh tangannya, namun dia terlalu lelah untuk bersuara. Gerry hanya diam saja, tanpa tau siapa yang ada disampingnya

Gerry berkedip dengan pelan karena usapan itu terasa dikepalanya "Bang Alan?" Tebak Gerry

Gerry menggerakkan tangannya, dia berusaha untuk mencari orang disampingnya. Tangan Gerry mendapati wajah seseorang, Gerry merebanya

"Bang... kenapa Abang diem aja? Abang?" Tanya Gerry, dia merasa takut

"Em.. panggil gue Abang untuk seterusnya" suara halus itu membuat Gerry berhenti bergerak

'Revan?!' Batinnya

Revan memegang tangan Gerry yang ada diwajahnya "Maafin gue" pintanya

"Maaf karena gue terlalu terlambat" imbuh Revan

Gerry menarik tangannya "Pergi dari sini" usirnya

"Ger" Revan menggelengkan kepalanya

"Gue.. lo bilang gak mau nemuin gue lagi!" Ucap Gerry dia menyembunyikan kedua tangannya agar Revan tidak bisa menyentuhnya

"Maafin gue" Gerry bisa mendengar isakan Revan

"Bang Alan! Bang! BANG ALAN!" Gerry berteriak memanggil Alan

Alan yang semula ada diluar ruangan Gerry langsung masuk "Abang disini Ger" Alan berdiri disamping Gerry

"Dimana?! Abang!" Tangan Gerry meraba kesamping

Alan menarik tangan Gerry agar menyentuh wajahnya "Disini" ucap Alan

"Bang gue gak bisa liat lo... terlalu gelap. Gue takut..." Gerry terus meraba wajah Alan

Alan merasa sentuhan Gerry sangat dingin "Ger tenang, kalau lo gak stabil... lo gak akan bisa diperiksa" tutur Alan menenangkan

"Biar Abang pang-

"Enggak! Jangan kemana-mana! Jangan! Jangan pergi!" Gerry menggenggam tangan Alan dengan kuat

'Enggak! Jangan keluar! Jangan kemana-mana! Jangan pergi!' Teriakan nyaring itu berhasil membuat kedua telinga Revan nyilu

'AYAH! GERRY HARUS IKUT!'

Revan merasa kepalanya semakin sakit, suara teriakan itu begitu nyaring. Dia juga merasakan tubuhnya terpental keluar dari mobil. Suara tabrakan kendaraan membuat tubuh Revan bergetar

Brugh

"Revan!" Alan terkejut karena Revan jatuh dari kursi, Revan jatuh kesamping termasuk kursi yang dia duduki

"Revan! Van lo kenapa?" Alan melepas tangan Gerry, dia menghampiri Revan

"Van!" Alan menepuk pipi Revan, remaja itu tidak pingsan namun terus memegangi kepalanya

GERRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang