bab 23

29 14 1
                                    

Beberapa hari kemudian, kondisi Chris semakin membaik walau matanya terasa berat karena mengantuk. Ia sudahh banyak tidur, tetapi tetap saja rasa ngantuknya tak dapat ditahan. Claudia sudah berulang kali menyuruhnya tidur. Akan tetapi, Chris bersikeras untuk tidak tidur.

"Kamu kenapa keras kepala? Beristirahatlah." Claudia berkacak pinggang menatap kesal Chris yang enggan istirahat.

"Nanti kamu ninggalin aku lagi," gumam Chris sambil menundukkan kepala.

"Apa? Ulangi lagi." Claudia mengernyitkan dahi sambil mendekatkan telinganya kepada Chris.

Chris berdecak kesal lalu mengulangi perkataannya. Namun, lagi-lagi Claudia berpura-pura tak mendengarkan padahal aslinya dia mendengarnya. Hal itu membuat Chris semakin kesal.

"Coba ulangi lagi, Sayang. Aku tak men—" Tiba-tiba tangan Claudia ditarik oleh Chris ke dalam dekapannya lalu pria itu dengan nakal mendusel-dusel di leher Claudia.

"A- apa yang kamu l- lakukan?" tanya Claudia dengan wajah tersipu malu. Ia memberontak, tetapi Chris semakin mendekapnya. Dapat Claudia rasakan napas hangat Chris yang merangsang nafsunya.

Tahan ... tahan, Claudia. Dia pasien, batin Claudia.

Claudia saat ini dipangku oleh Chris. Pria itu semakin nakal dan tersenyum menyeringai menatap Claudia. Ia menjilati leher Claudia lalu turun ke tangan. Diusapnya dengan lembut di pipinya lalu menciumnya sambil mengulum senyum. Sungguh perlakuan Chris sekarang membuat jantung Claudia berdetak cepat dan wajah memerah.

Dia memanfaatkan kesempatan saat kami berdua saja, dasar pria, batin Claudia.

"Claudia, istriku, kamu hanya milikku selamanya. Tak ada orang lain yang boleh memilikimu," bisik Chris lalu ia menyisiri rambut Claudia. Tangannya mengenggam erat tangan Claudia lalu tangan satunya mengelus dengan lembut pipi Claudia.

"Apa?" Claudia menelan ludahnya dengan susah payah kala mata mereka bertemu. Dapat ia rasakan dari tatapan Chris bahwa pria itu sangat menginginkan sesuatu darinya.

"Boleh?" Chris bertanya, tetapi matanya berfokus ke bibir ranum Claudia.

Claudia tahu betul apa yang dimaksud Chris. Akan tetapi, ia tidak berani menjawab. Ditambah lagi, mereka di rumah sakit. Ya, kali melakukan itu di tempat begini? Ada-ada saja.

"K- kamu lagi sakit," jawab Claudia yang enggan menatap mata Chris.

"Terus, kenapa? Apa jangan-jangan selama 5 tahun kamu memiliki pria lain selain aku?" tanya Chris dengan tatapan tajam menatap Claudia.

"Hah? Tentu saja, tidak! Selama 5 tahun aku membesarkan anak kita!" jawab Claudia yang membuat Chris mengernyitkan dahi.

"Anak kita?"

Mampus, batin Claudia.

"Apa maksudmu? Kamu nggak pernah mengatakan dirimu hamil, tapi bagaimana bisa?" tanya Chris yang membuat Claudia berkeringat. Entah apa yang harus ia jawab, tetapi Chris juga sudah bertemu dengan mereka.

"5 tahun lalu aku hamil ketika aku pergi meninggalkanmu. Sebenarnya, aku pergi ke rumah sakit memeriksa, tapi aku melihat pria yang mirip denganmu dan kukira itu dirimu. Jadi—"

"Jadi, kamu mengira aku selingkuh, gitu?" potong Chris. Claudia mengangguk yang membuat Chris menggelengkan kepala. Pria itu tak habis pikir ternyata istrinya masih kesulitan membedakan dirinya dan Calvin.

"Aku takkan menyalahkanmu soal kamu yang tidak bisa membedakanku dengan Kak Calvin, tapi seharusnya kamu tanya dulu sebelum menyimpulkan," ucap Chris sambil menghela napas.

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang