"Ini bener, kan? Aku hamil."
Kata-kata itu terus terucap. Perasaan yang tak bisa ia tahan akhirnya membuncah. Penantian selama ini pun terkabul. Claudia menitikkan air mata sembari terus memandangi alat tersebut.
"Aku enggak boleh menangis." Claudia dengan cepat mengusap air matanya lalu bangkit, "aku akan memberikan kejutan padanya." Ia berlari kecil menuju kamarnya 'tuk bersiap-siap menemui Chris.
"Tapi, aku harus cek ke rumah sakit dulu untuk memastikannya lebih jelas," gumam Claudia. Ia mengusap perutnya dengan tatapan dalam. Dengan harapan ke dokter jika ia benar-benar hamil.
"Karena biasanya sudah melakukan tes dengan alat ini, tapi hasilnya mengecewakan," lanjutnya. Ia tidak mau menunda waktu pun segera bergegas pergi ke rumah sakit.
***
Gedung-gedung menjulang tinggi dengan ramainya orang-orang berlalu-lalang disekitarnya. Dari luar gedung saja sudah ramai apalagi di dalamnya. Seorang perempuan muda menatap salah satu gedung dengan tatapan takjub pun merasakan perasaan yang menggebu-gebu.
"Setelah sekian lama aku kembali ke Indonesia." Perempuan muda itu dengan riang melangkahkan kakinya memasuki gedung tersebut. Ia tidak sabar memberikan kejutan kepadanya.
"Dia pasti terkejut aku sudah kembali dari Korea," gumamnya sambil terkekeh pelan. Kaki jenjangnya melangkah ke repsesionis lantas menanyakan jalan ke ruangan direktur. Si wanita repsesionis itu menunjukkan arah jalan lalu perempuan muda itu mengucapkan terima kasih.
Senyuman terus terukir di wajah cantiknya. Ia mengejar lift yang hampir tertutup, tetapi untungnya seorang pria menahan pintu lift lantas mempersilakannya masuk.
"Terima kasih," ucapnya lalu si pria pun menganggukkan kepala. Pintu tertutup. Suasana hening dengan terhimpitnya si perempuan di tengah-tengah karyawan berdesakan.
Lagi-lagi si pria menolong perempuan itu. Tangan kekarnya menarik tangannya mundur lalu si perempuan mengucapkan terima kasih sekali lagi, tetapi si pria tidak terlalu menanggapi.
Pintu terbuka lalu semua orang keluar. Menyisakan si perempuan muda dan pria. Sempat pria itu bertanya kenapa dia tidak keluar, tetapi dengan cepat ia menjawab bukan lantai ini ia tuju. Ia menekan tombol lalu pintu tertutup kembali.
"Apa kamu mau melamar kerja juga?" tanya si pria sambil menggaruk tengkuknya.
"Tidak, aku ada janji menemui seseorang," jawabnya sambil memainkan jari-jarinya.
Suasana menjadi canggung. Atmosfer terasa dingin padahal tidak ada ac di sini. Tak lama kemudian, pintu terbuka kembali lalu mereka berdua keluar bersama.
"Namamu siapa?" Si perempuan bertanya sambil mengecek ponselnya.
"Satya."
"Kalau aku—" Ucapannya terpotong saat seorang pria dengan jas berwarna hitam keluar dari ruangan.
Perempuan itu berlari ke arahnya meninggalkan Satya, sedangkan Satya— pria itu tercengang melihat siapa pria yang ingin ditemui perempuan itu.
"Dia kan yang di Paris kemarin. Mereka ada hubungan apa?" Satya berpikir keras, tetapi ia tidak bisa mengambil keputusan begitu saja hanya atas dugaan semata.
"Kak, kenalin dia Satya. Dia dari tadi nolongin aku," ucap si perempuan sembari memperkenalkan Satya kepada pria itu.
"Kamu yang di Paris," ucap mereka bersamaan, sedangkan si perempuan menatap kedua pria di depannya dengan tatapan kebingungan dan penuh tanda tanya.
"Kalian saling kenal?"
"Tidak."
***
Di sisi lain kota, Claudia menerima hasil tes dari dokter. Sang dokter menjelaskan bahawa Claudia benar-benar sedang mengandung.
![](https://img.wattpad.com/cover/356520422-288-k742147.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found You
عاطفيةClaudia dan Christian sepasang suami-istri yang sedang menantikan anak, tetapi suatu hari saat Claudia berniat menemui Chris ia terkejut melihat suaminya berjalan dengan seorang wanita. Claudia yang merasa sakit hati melihat itu akhirnya kabur tanpa...