I Found You

bab 15

"Apa maksudnya?"

Wanita itu menghela napas. Diliriknya Claudia seraya berkata, "Aku ini istrinya Calvin. Kembaran suamimu, Chris."

"Hah?" Claudia membuka sedikit mulutnya dan matanya membulat sempurna. Kembar? Calvin dan Chris? , batinnya sembari mengingat-ingat.

"Mereka sangat mirip sampai aku pun pernah salah memanggil," ucapnya sambil terkikik.

Claudia teringat obrolannya dengan Viola belum lama ini. Matanya membesar. "Ah! Benar juga, kenapa aku bisa lupa?" Claudia mengacak-acak rambutnya frustrasi, sedangkan wanita di sampingnya tertawa melihat tingkah Claudia.

"Kamu juga kenapa nggak tanya dulu dan hanya menyimpulkan sendiri?" Viola menyeletuk dengan nada menyindir Claudia.

Claudia memayunkan bibirnya dengan kesal. Ia merasa menjadi istri durhaka karena meninggalkan suaminya yang baru pulang. Kenangan lama kembali memenuhi isi kepalanya. Kenangannya dengan Chris sebelum menikah maupun sesudah menikah.

"Claudia," panggil Chris.

"Ya," sahut Claudia.

"Aku janji akan menikahimu dan memberikan apa pun yang kamu inginkan," ujar Chris sambil menarik sudut bibirnya menatap Claudia.

"Kamu tidak menyerah, ya?" Claudia melirik Chris. Namun, karena pria itu ternyata menatap Claudia sedari tadi membuat Claudia dengan cepat memalingkan wajah.

"Kenapa memerhatikanku? Aku tampan, ya? Akhirnya, kamu mengakui aku tampan," goda Chris yang membuat wajah Claudia memerah seperti tomat.

"Pede banget," sindir Claudia sambil memayunkan bibirnya. Chris merasa gemas pun mencubit pipi gadis pujaan hatinya.

"Ih, sakit." Claudia meringis meminta Chris melepas cubitannya, tetapi tak ia lakukan. Malah cubitannya semakin nenjadi.

"Christian Dirga Jaya!"

***
"Hayo, kamu lagi mikir apa sampai melamun?" Viola menggoda Claudia karena ia bisa menebak isi pikiran Claudia.

"Hah? Siapa?" Claudia tersadarkan lalu melihat sekelilingnya.

"Mikirin Chris, ya?" tebak seorang wanita di samping Claudia.

"Hah? Nggak, kok. Siapa yang mikirin pria gila itu. Cellin, kamu jangan ngawur," sergah Claudia dengan pipi bersemu merah.

"Tuh, pipinya sampai bersemu gitu. Pasti mikirin babang suami." Viola menggoda Claudia sembari tertawa terbahak-bahak.

"Mana ada!"

"Sudahlah, Claudia. Akuilah kalau kamu masih mencintainya lagian keadaan Chris memburuk dan menggila setelah kamu meninggalkannya tanpa sepatah kata 5 tahun lalu," jelas Cellin yang membuat Claudia mengernyitkan alis.

"Maksudnya?"

"Aku harus mengatakannya gimana, ya. Christian itu berubah total dan lebih suka bekerja sampai tidak pulang. Bahkan, dia juga tiba-tiba mengigau setiap malam menyebut namamu," jawab Cellin.

"Setiap malam?"

"Iya, di kantor. Dikarenakan Chris jarang pulang dia akhirnya tidur di kantor dan selalu Calvin yang membawanya pulang ke rumah," kata Cellin.

"Ceritakan padaku semuanya selama aku meninggalkannya," ucap Claudia lalu Celiin menyanggupinya menceritakan semuanya kepada Claudia.

"Dia sakit?" Claudia mengernyitkan alis saat Cellin selesai menceritakan semuanya yang telah terjadi selama 5 tahun ini.

"Iya, hanya saja aku tidak tahu dia sakit apa. Calvin yang tahu dan kedua pria itu enggan menceritakannya," jawab Cellin.

Claudia menghela napas lalu berterima kasih kepada Cellin telah menceritakan semuanya. Seorang anak perempuan manis seumuran kembar menghampiri mereka.