"Sayang, ayo," ajak Claudia yang kembali karena mengantar Andre yang malah ikut dengannya.
"Iya." Chris membalas dengan seulas senyum menatap Claudia.
"Kak Andre, nanti kita bermain lagi, ya," ucap Ratna dengan girang.
"Tentu saja," balas Andre.
"Ayo!" Claudia, Ratna, Raden keluar ruangan karena Chris telah menyiapkan hadiah kecil untuk mereka.
"Chris," panggil Keisya.
"Iya?" sahut Chris sembari menoleh ke belakang menatap tantenya.
Keisya mengembuskan napas dengan gusar lalu berkata, "Anak-anakmu sangat lucu dan hidup berbahagialah serta-" Keisya menjeda kalimatnya seraya melirik Viola dan Satya di sebelah. "Terima kasih untuk selama ini, Nak," sambungnya.
Chris tersenyum tipis. Tatapannya melembut lalu melangkah mendekati Keisya. "Tante, akulah- tidak, keluarga Jaya yang seharusnya berterima kasih karena berkat keluarga Adwira jugalah kami bisa sejauh ini. Jadi, jangan mengatakan itu lagi karena kita masih keluarga dan Tante adalah kakak mamaku."
Keisya menerbitkan senyuman. Tangannya terulur membelai kepala Chris dengan lembut. "Baiklah, Nak."
"Chris pamit, ya, Tante," pamit Chris lalu pria itu berbalik pergi meninggalkan ruangan.
"Mama, ini." Andre menyodorkan setangkai bunga kepada Viola.
"Bunga?" tanya Viola sambil mengerutkan kening. Andre mengangguk.
"Buat Mama," ucap Andre. Viola mengulum senyum seraya menerima bunga pemberian putranya. "Terima kasih, Nak."
"Sama-sama," balas Andre.
"Buat Nenek tidak ada?" Keisya bertanya dengan kesal karena Andre tidak memberikannya.
"Ada kok. Ini buat Nenek," jawab Andre sambil mengeluarkan setangkai bunga yang sama kepada Keisya.
Keisya yang awalnya merajuk pun menerima bunga pemberian Andre. Seulas senyum tepatri di wajah keriputnya lalu meminta Andre ke pelukannya. Andre dengan senang hati menurut dan dalam hitungan detik sudah berada di pangkuan Keisya.
Viola terkekeh pelan. Namun, erangan kecil menarik perhatiannya. Ia menoleh ke sumber suara. Matanya berkaca-kaca dan bibirnya bergemetaran menahan isak tangisnya.
"Satya?" Viola memanggil dengan lirih. Ada rasa penyesalan dan bersyukur karena Satya akhirnya sadar.
Keisya paham perasaan Viola. Wanita itu, tidak mau menantunya- Viola bernasib sepertinya. Akan tetapi, ia tidak tahu mendapatkan pendonor ginjal dimana.
Apa aku saja yang donorkan?" Keisya membatin. Namun, ia masih ingin hidup dan menghabiskan waktu bersama anak, menantu, dan cucunya.
***
Sudah berapa lama kelima orang dewasa yang sedang duduk hanya berdiam. Sedari tadi tidak ada satu pun yang membuka obrolan. Padahal Surya- pria itulah yang mengajak, tetapi tidak kunjung mengatakan apa pun.
Zahra sudah tidak tahan pun bersuara. "Tuan Adwira, sebenarnya apa yang Anda inginkan? Sudah satu jam kita diam saja."
"Zahra Santika, seorang Nona muda dari keluarga konglomerat yang telah jatuh karena kematian ayahmu yang misterius dan sekarang kamu bertahan hidup sebagai wanita karir di usia 33 tahun," jelas Surya sambil meminum tehnya.
"Dari mana kamu tahu informasi itu? Jawab! Aku sudah menyembunyikannya selama ini!" teriak Zahra sambil mengebrak meja.
Surya meletakkan cangkirnya di atas meja seraya menghela napas. Pria itu menatap tajam Zahra lalu menegakkan sandarannya sambil menyilangkan kakinya. "Aku juga hanya mendapatkannya pesan dari sosok misterius dan katanya dia adalah keluarga paling berpengaruh di kota."
"Paling berpengaruh?" Delson mengernyitkan dahinya. Pikirannya hanya satu nama keluarga diyakini paling berpengaruh. Akan tetapi, memangnya mereka mau repot-repot mengurusi keluarga yang telah jatuh?
"Hanya satu keluarga itu di kota ini bahkan keberadaan mereka saja sudah dikenal di mana-mana," lontar Marcel.
"Katanya dia akan datang. Jadi, mari tunggu saja. Lagian aku juga ada urusan denganmu, Aranita." Surya menatap lekat Ara yang membuat Ara menelan ludah dengan kasar.
"Kamu istri Satria, kan? Kenapa kamu nenghilang? Padahal keluarga Adwira mencarimu karena ingin memberikanmu hak sebagai istri dan menantu dari keluarga Adwira," jelas Surya. Ara melebarkan matanya tak percaya.
"Karena ada orang yang mengatakan kepadaku bahwa pembunuh Satria keluarga Jaya," jawab Ara seraya menundukkan kepala. Kedua tangannya menggengam erat ujung bajunya disertai bulir-bulir berjatuhan membasahi roknya.
"Omong kosong. Keluarga Jaya masih kerabat dari keluarga Adwira karena Bunda- Nyonya Keisya adalah kakak dari Nyonya Anita." Surya berkata dengan ketus. Bagaimana tidak kesal? Sampai sekarang masih banyak yang tidak percaya dan menyangkal fakta kedua keluarga konglomerat di Kota Jakarta adalah kerabat.
Entah apa orang-orang itu pikirkan dan masih mengatakan bahwa pernikahan keluarga Jaya dan Adwira terpaksa karena kepala keluarga sekarang menikah bukan atas dasar cinta. Katanya cinta pertamanya adalah anak kembar dari keluarga lain. Mimpi! Itu semua hanya karangan orang-orang karena kemunculan dua gadis cantik sewaktu orang tuanya masih muda. Malahan kabarnya dua gadis itu telah pindah lama dan nggak muncul lagi.
"Lagian orang tuaku, tante, dan paman romantisnya kebangetan sampai aku saja iri." Surya mendumel sampai tidak mendengar panggilan Marcel.
'Woi budeg!"
Teriakan Marcel disertai jitakan di kepala Surya membuat pria itu menatap Marcel sinis. Tak terima, Surya lantas membalasnya dengan lebih kasar. Zahra melotot lalu memarahi mereka.
"Woi! Malu dilihatin anak kecil!" Ara membentak dengan tatapan dingin. Sontak mereka bungkam. Suara dehaman menarik atensi mereka. Surya terdiam lalu matanya memerhatikan dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Seorang anak laki-laki berpakaian seragam sekolah SMP. Mata heterochromia- berwarna hazel dan biru bercampur menjadi satu hanya di sebelah kiri agak gelap. Melihat perawakannya saja, mereka sudah bisa menebak siapa anak laki-laki di hadapannya.
"Anda ... Arfan Mahesa, kan?"
Arfan- anak itu menyeringai. Masih anak sekolah saja, tetapi aura tuan muda memancar kuat. Surya bisa membayangkan seperti apa masa depan jika anak ini yang memimpin Mahesa group yang merupakan pusat dan keluarga paling berpengaruh di kota dan pasti akan lebih berpengaruh di masa akan datang karena keberadaan anak ini.
Memuncak menuju ending! Kan, kesebut lagi ni anak🗿 keberadaannya nggak main-main, ya. Padahal nggak ada niat nyebut nama atau memunculkannya, tetapi apa daya. Sudahlah.
Jangan lupa follow, vote, dan komen, ya. Serta ni akun sosmedku lainnya kalau mau dapatin spoiler atau seputar ceritaku lainnya.
Ig: friska_pikachan
Tiktok: Afriska{penulis}See you...👋🏻

KAMU SEDANG MEMBACA
I Found You
RomansaClaudia dan Christian sepasang suami-istri yang sedang menantikan anak, tetapi suatu hari saat Claudia berniat menemui Chris ia terkejut melihat suaminya berjalan dengan seorang wanita. Claudia yang merasa sakit hati melihat itu akhirnya kabur tanpa...