"Eomma!!" teriak jisung yang bangun dari tidurnya.
Tring...
Tring...
Jisung mengambil ponselnya dan tertera nama sang pemanggil yaitu mama tara
"Hallo ma" jawab jisung mengangkat telepon tara
"Dy sepertinya mama akan sedikit terlambat ke universitas mu, tidak apa-apa bukan?" Tanya tara yang kini baru pulang dari luar negri itu.
Jisung mengangguk "tidak apa-apa mama" jawab jisung
"Dy apa kau tengah stres sayang? Apa kau khawatir akan hasil pelulusan mu? Kenapa setiap mama telepon kau terlihat lemas dan seperti sembab begitu?" Heran tara
"Tidak apa-apa, maa apa dy boleh..." ucapan jisung terhenti saat JB memanggil tara
"Sayang mama tutup dulu ya, mama akan segera langsung ke universitas mu setelah sampai di bandara, kau bersiaplah yang rapi hm, oh iya apa eomma mu sudah sampai sana? Mama belum sempat melihatnya, tapi papa mu bilang eomma mu sudah duluan, kau senang kan sayang, akhirnya kita semua bisa hadir di kelulusan dy" ucap tara
Jisung hanya terdiam mendengar ucapan tara, jisung ingin sekali menangis pada tara dan bicara padanya jika eomma nya sudah pergi, dan meta yang tara pakai sekarang adalah mata jiena.
Tapi jisung tidak bisa melakukan itu, JB bilang tara belum boleh menangis, jika tidak maka akan fatal akibatnya, jadi jisung harus sebisa mungkin untuk tidak membuat tara khawatir apalagi menangis.
"Mama" panggil jisung
"Iya sayang"
"Jie ingin..." ucapan jisung terhenti karena JB yang memanggil tara.
"Sayang papa mu sudah memanggil, sampai bertemu nee, mama akan mencoba menelpon appa mu agar tau dia sudah ada dimana, oke sayang, byeee sampai bertemu" ucap tara lalu menutup ponselnya sepihak
"Eomma" gumam jisung.
"Iya mah eomma juga datang, tapi tidak dengan raganya" lirih jisung yang kembali meneteskan air matanya.Ini sudah 2 hari setelah kejadian itu berlalu, dirinya masih tidak percaya jika eomma nya benar-benar sudah pergi.
Jisung bangkit dari tempat tidurnya lalu berjalan ke meja belajarnya, dia mendudukan dirinya di sana sambil sesekali melihat ke arah kaca lemari yang mengarah ke arahnya.
Lagi dan lagi air mata jisung menetes "kenapa harus pergi eomma?"
"Kenapa harus tinggalkan jie lagi?"
"Eomma bilang eomma ingin bersama jie, tapi eomma malah pergi seperti ini"
"Eomma memang menepati janji eomma untuk melihat jie lulus dengan mata eomma sendiri, tapi bukan seperti ini yang jie mau eomma, BUKAN SEPERTI INI YANG JIE MAU!!!" Teriak jisung
KAMU SEDANG MEMBACA
JIE story Season 2 (I'am not a Jie)
Teen FictionKEHIDUPAN KEDUA "aku tidak ingin kembali, aku sudah bahagia, tolong jangan rebut kebahagiaan ku lagi" "biarkan aku egois untuk kali ini" Ini memang kehidupan kedua tapi bukan berarti ada kesempatan kedua, karena kesempatan kedua itu sudah lama be...