"Semua berawal dari eomma, maaf karena eomma selalu membuatmu menderita jie"
"Dulu eomma egois, eomma buta akan dendam, sampai eomma tidak sadar jika eomma sudah membuatmu jadi korban dari dendam eomma sendiri"
Jisung berjalan menghampiri tara yang tengah menatapnya menunggu menghampiri dia dan yang lainnya.
"Jie, kau pasti sangat malu mempunyai eomma seperti diriku bukan? Maaf karena eomma mu ini tidak seperti eomma-eomma yang semestinya jie"
"Eomma tidak mempunyai tangan yang lembut untuk membelaimu, eomma tidak punya hati yang seharusnya bisa menguatkan anaknya, eomma tidak mempunyai pelukan hangat seperti idaman seorang anak pada eomma nya"
"Eomma mu ini sangat buruk, sangat kotor, aku benar-benar sangat tidak pantas menjadi eomma yang melahirkan anak sebaik dirimu jie"
Air mata jisung menetes mengingat kata-kata yang tertulis dalam surat yang jiena berikan tersebut.
"Tapi eomma lega, setidaknya tangan eomma mu yang kotor ini sudah membunuh semua musuh mu, berjanjilah untuk terus bahagia jie, berjanjilah tidak menangis lagi setelah kepergian eomma"
Jisung terus berjalan mendekat ke arah tara yang tak jauh darinya tapi juga tidak dekat.
"Eomma menyesal, eomma sangat menyayangimu dan hyungdel-hyungdel mu, eomma sudah meminta maaf pada chenle dalam surat yang eomma berikan padanya, eomma tidak tau chenle akan memaafkan sikap kasar eomma padanya atau tidak, eomma harap dia bisa memaafkan eomma, termasuk kau juga jie"
"Maafkan eomma, maaf atas semua kesalahan yang eomma lakukan padamu, maaf telah membuat hidupmu menderita, maaf eomma sudah merenggut masa kecilmu, maaf eomma sudah menghancurkan kehidupan anak eomma sendiri"
Jisung sudah berada di hadapan tara sekarang, tara bingung kenapa jisung menangis sederas ini.
"Jie..."
"Jika di kehidupan selanjutnya kita bertemu lagi, bolehkan eomma tetap menjadi eomma yang melahirkanmu..."
"Hiks hiks hiks" jisung langsung menangis kencang memeluk tara.
Sontak tara langsung kaget, dia tambah bingung ada apa dengan jisung.
"Dy...ada apa sayang? Kenapa menangis seperti ini?" Tanya tara khawatir
Tapi jisung tidak bisa menjawab apapun, tangisannya semakin terdengar pilu dan menyakitkan.
"Tetap bahagia anakku...lee jisung, eomma menyayangimu dan maaf"
"Eommaaaaaa hiks hiks eommaaaa hiks hiks hiks" tangis jisung tersedu sedu memeluk tara kencang.
Tara mengelus punggung jisung "eomma ada di sini dy, eomma mu akan datang oke, kau tenang lah hm, apa kau menangis karena tidak melihat eomma mu di sini? Eomma mu pasti terkena macet dy, kau tunggu sebentar lagi ya sayang" ucap tara
KAMU SEDANG MEMBACA
JIE story Season 2 (I'am not a Jie)
Teen FictionKEHIDUPAN KEDUA "aku tidak ingin kembali, aku sudah bahagia, tolong jangan rebut kebahagiaan ku lagi" "biarkan aku egois untuk kali ini" Ini memang kehidupan kedua tapi bukan berarti ada kesempatan kedua, karena kesempatan kedua itu sudah lama be...