Part 40

1.5K 206 55
                                    

        Di perjalanan pulang jisung terus diam memperhatikan renjun yang tengah menyetir mobilnya, jeno dan sungchan duduk di belakang sedangkan jisung duduk di samping pengemudi, jadi sangat jelas jisung bisa melihat raut wajah renjun dengan lang...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di perjalanan pulang jisung terus diam memperhatikan renjun yang tengah menyetir mobilnya, jeno dan sungchan duduk di belakang sedangkan jisung duduk di samping pengemudi, jadi sangat jelas jisung bisa melihat raut wajah renjun dengan langsung.

"Maaf hyung" ucap jeno merasa bersalah.

Renjun hanya diam tidak menanggapi jeno sama sekali, sungguh rasanya renjun sangat lelah hari ini, masalah kantor, rumah, dan sekarang masalah jeno, harus berapa banyak lagi masalah yang harus renjun selesaikan sendiri? Pikir renjun.

"Hyung aku tidak bermaksud menambah bebanmu, aku tid..." ucapan jeno terhenti saat renjun menyelanya.

"Diamlah jeno aku sedang tidak ingin bicara apapun!" Sela renjun dengan tegas.

Ucapan mutlak renjun membuat jeno akhirnya memilih diam, jeno mengerti, dia sendiri juga merasa bersalah, dia tidak pernah berfikir jika perbuatannya membuat hyungnya terluka, jeno tidak pernah berfikir tentang bagaimana renjun menanggung semuanya.

Dari dulu jeno hanya melakukan apa yang dia inginkan, pergi dari rumah, tak pernah pulang, bulak-balik polsek dan itupun selalu renjun yang mengurus semuanya.

Dia tidak pernah memikirkan bagaimana keadaan renjun atau beban yang di tanggung renjun selama ini, dia menyesal! Sangat-sangat menyesal.

jisung terus menatap renjun, dia memperhatikan wajah letih renjun, kantung mata membengkak dengan warna hitam panda, wajah yang tidak seceria dulu, dengan kerutan kening seperti banyaknya pikiran yang renjun tampung sendiri.

Selama tinggal di rumah, jisung memang selalu melihat renjun saat tengah malam saja, renjun lebih banyak mengeluarkan waktunya di luar, entahlah mungkin sibuk dengan pekerjaannya, tapi meski pulang malam renjun selalu bangun paling awal bahkan memasak untuk semuanya.

Perkataan renjun memang benar, benar jika semuanya renjun yang lakukan, dia bahkan akan sesekali mengantar chenle jika sempat, menjemputnya lalu kembali lagi ke kantor.

Renjun lakukan itu agar chenle tidak kesepian, dulu renjun selalu berfikir jika dia tidak ingin chenle merasa jika dia seorang diri, renjun hanya tidak ingin kejadian pada jisung terjadi lagi pada chenle, karena itu mau selelah apapun selama renjun masih kuat dan sanggup maka dia akan melakukannya.

Sesampainya di rumah renjun langsung turun setelah memarkirkan mobilnya, mereka juga sempat mengantarkan sungchan pulang lebih dulu.

"Hyu..." jeno hendak menyusul renjun tapi jisung menahannya.

"Jangan menyusulnya, biarkan dia sendiri, tunggulah sampai besok baru kau bicara lagi padanya" ucap jisung pada jeno

"Tap.."

"Kau sudah dewasa jeno, seharusnya kau bisa berfikir apa tindakanmu merugikan orang lain atau tidak." ucap jisung lalu pergi meninggalkan jeno

"Arghh!! Sial! Kau bodoh jeno kau bodoh arghh!!" Kesal jeno pada dirinya sendiri

JIE story Season 2 (I'am not a Jie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang