19 : 00 taxy jisung baru saja sampai di perkarangan rumahnya, di depan pagar sudah terlihat tara dengan wajah khawatirnya.
Saat jisung turun tara langsung menghampirinya "dy kamu kemana saja? Mama khawatir, kamu bilang hanya sebentar pergi ke makam eyang, tapi kamu tidak ada kabar sama sekali sampai malam begini dy, mama sudah menyusul kamu ke makam tapi kamu juga tidak ada di sana, kamu kemana? Papa kamu juga sampai lap.. " ucapan tara terhenti saat seorang lagi keluar dari taxy tersebut.
"Tuan muda Jaemin?" Kaget tara menatap jaemin yang berjalan menghampiri jisung dengan kepala yang di perban dan wajah yang penuh dengan lebam.
"Astaga tuan muda jaemin kenapa? Dy kenapa dengan wajah tu.." ucapan tara terhenti saat jisung menyelanya
"Jaemin, namanya jaemin mama, mama tidak perlu memanggilnya dengan embel embel tuan muda, dia bukanlah tuan mama" ucap jisung sedikit penekanan.
"Jisung..." panggil jaemin menggenggam tangan adiknya itu.
Tapi jisung segera melepaskannya "kau aku bawa kesini bukan berarti kau bisa menyentuhku seenaknya jaemin, aku membawamu kesini hanya karena rasa manusiawi saja, kau terluka karena aku jadi saat kau sudah sembuh maka akan ku kembalikan kau ke rumah sakit jiwa!" Tukas jisung
"Dy..." tegur tara, menurutnya kata kata jisung sedikit kasar.
"Dy capek mah, dy akan pergi bersih-bersih dulu" ucap jisung lalu masuk ke dalam lebih dulu.
Sedangkan jaemin masih terdiam di sana sambil mengigit bibir bawahnya tidak tau harus berbuat apa.
Tara tersenyum mengusap kepala jaemin "perkataan tuan kecil jangan di masukan ke hati ya tuan muda jaemin, tuan kecil hanya sedang marah, iya kan?" Ucap tara lembut
Jaemin menatap tara "jaemin, panggil jaemin bibi, nanti jie marah, aku tidak mau di usir" ucap jaemin pada tara
"......"
"Aku tidak ingin jauh lagi dari jie, aku ingin bersama adikku, bolehkan bibi?" Tanya jaemin seperti anak kecil.
Tara mengangguk sambil tersenyum "boleh, ayo masuk! Bibi banyak masak makanan di dalam, apa kau lapar?" Tanya tara
"Sangat! Aku sangat lapar" rengek jaemin membuat tara tersenyum senang sekaligus miris.
Senang karena prasangka nya benar jika di hati jisung pasti masih ada tempat untuk keluarganya, mirisnya adalah melihat jaemin yang terlihat seperti ini, jaemin jadi terlihat seperti anak special.
Sementara itu jisung tengah berdiam diri di kamarnya, dia berdiri di depan cermin sambil melihat dirinya sendiri.
"Apa yang kau lakukan sekarang andy? Apa yang ada di pikiranmu sekarang sampai bisa bisanya kau membawa orang yang sudah melukaimu bertahun-tahun masuk ke kehidupanmu lagi bahkan tinggal seatap dengannya" geram jisung pada dirinya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
JIE story Season 2 (I'am not a Jie)
Fiksi RemajaKEHIDUPAN KEDUA "aku tidak ingin kembali, aku sudah bahagia, tolong jangan rebut kebahagiaan ku lagi" "biarkan aku egois untuk kali ini" Ini memang kehidupan kedua tapi bukan berarti ada kesempatan kedua, karena kesempatan kedua itu sudah lama be...