Setelah mendengar ucapan Siwon, Jeno sedikit mengangkat alisnya. Apa ia perlu menganggap serius ucapan Siwon atau tidak. Jika memang ada yang berkhianat, berarti ia adalah seseorang yang bisa lepas dari jangkauan pendengarannya dan temannya yang memiliki pendengaran tajam sepertinya.
"Did you really think I don't know what ur planning tonight?" Tambah Siwon sesaat sebelum suara tembakan terdengar.
Disaat pikiran Jeno sedang teralihkan pada berbagai kemungkinan, Jaemin yang tetap waspada dengan cepat menarik tangan Jeno untuk membuatnya menunduk begitu ia mendengar suara tembakan di sekitarnya.
Seakan menjadi aba-aba, setiap orang di ruangan itu mulai dalam keadaan panik, meskipun beberapa orang yang menyadarinya tetap waspada dengan suara tembakan lain yang menyusul.
"Take out your gun." Ujar Jeno, memastikan Jaemin siap dengan segala situasi mulai detik ini.
Jeno melihat Siwon yang berjalan keluar ruangan dan tersenyum kearahnya. 'Until next time, if you survive.' Ucap Siwon pelan namun tidak luput dari pendengaran Jeno meskipun ditengah suara panik dan tembakan lain di sekitarnya.
Akhirnya Jeno memilih untuk keluar melalui rooftop karena ia sudah dapat mendengar langkah berat puluhan orang di lantai bawah yang sepertinya sudah disiapkan Siwon menjadi perangkapnya. Ia sedikit mendengus karena menyadari Siwon begitu meremehkannya karena hanya menyiapkan hal-hal seperti ini.
Jeno mengetuk jam tangannya untuk meminta support air transport kepada teman-temannya. Namun di saat itu pula ia mendengar suara safety ring grenade yang terlepas.
"Fu*ck!!" Jeno segera berbalik dan mendekap tubuh Jaemin untuk membalut tubuh Jaemin dari dampak bom itu. Keputusan tepat yang diambil Jeno beberapa saat sebelum tubuh mereka terdorong oleh impact dari ledakan bom itu. Jaemin terkesiap ketika Jeno tiba-tiba memeluknya namun ia tak sempat bereaksi ketika ledakan itu sudah menghantam mereka.
Tubuh Jeno menerima benturan yang cukup kuat untuk melindungi Jaemin, namun berkat itu mereka terdorong makin dekat kearah pintu darurat. Tak menunggu lama untuk Jeno bangun seakan tidak merasakan cedera dari ledakan itu, Jeno segera menarik tangan Jaemin untuk keluar dan menutup pintu tersebut.
Jeno melepas jasnya yang terbakar akibat dampak ledakan sebelumnya. Jaemin melihat itu berusaha untuk tidak panik dan mencoba menekankan bahwa Jeno akan baik-baik saja. Ia tidak menyangka semua kekacauan ini hanya berselang waktu kurang dari 5 menit.
"Aku tidak apa-apa." Ujar Jeno meyakinkan Jaemin. Ia sendiri juga memastikan bahwa Jaemin baik-baik saja sebelum kembali mendengar kericuhan dari dalam ruangan.
Jeno segera menuntun Jaemin menaiki tangga menuju rooftop. Ia mendengar semakin banyak langkah berat yang menaiki tangga dan mengejar mereka. Ia menduga jika diatas nanti tidak akan menjadi tempat ideal untuk mengatasi mereka karena minimnya tempat sembunyi.
"Kita tidak bisa membiarkan mereka menyusul." Seru Jeno menahan Jaemin untuk berhenti di tangga darurat.
"Apa yang mau kau lakukan?" Jawab Jaemin.
"Apa Jungwoo memberikanmu semacam peledak atau sejenisnya?" Tanya Jeno yang membuat Jaemin sedikit berpikir.
"Ah!" Jaemin akhirnya teringat Jungwoo yang menjelaskan aksesoris yang dipakainya memiliki beberapa fungsi alternatif. Ia kemudian melepas ikat pinggangnya dan memberikannya pada Jeno.
"Jungwoo bilang kepala ikat pinggang ini memiliki fungsi meledak setara ledakan tabung gas kecil." Ujar Jaemin.
Jeno yang menerimanya langsung memeriksa ikat pinggang itu, dan memang ada mekanisme ledakan di dalam kepalanya namun Jeno sedikit mendengus setelah menyadari detail dari alat ini.
Ternyata permata yang menyerupai hiasan di kepala ikat pinggang itu bukanlah permata melainkan kaca yang berisi cairan bening. Dan Jeno sudah dapat menduga cairan apa itu, dengan ini meskipun ledakannya memang terbilang kecil namun dengan cairan itu maka mereka bisa membuat jalur yang mereka lalui terbakar untuk menghambat mereka.
Tangga darurat di Amsterdam memang masih terbuat dari kerangka besi, sehingga Jeno berencana untuk meledakkan salah satu kerangka vital dari besi2 penyangka itu. Jeno menyelipkan kepala ikat pinggang di salah satu sendi besi tangga ketika mereka menaiki lantai ke 23. Setibanya di lantai 24 Jeno dengan mudah membidik posisi ikat pinggang tersebut dan membuat kerangka tengah tangga itu ambruk kebawah. Ia dapat melihat beberapa lantai dibawahnya orang-orang bersenjata lengkap ikut menengadahkan kepalanya keatas untuk melihat apa yang terjadi. Jeno menyayangkan serpihan besi yang jatuh tidak mengenai kepala mereka.
To Be Continued..
Jangan Lupa Like and Comment nya ya..
Btw, penjualan PDF sudah sampe 333 copy.. Angkanya cantik, ehe~ Jadi aku buatin give away PDF MYKIMA simpel ya buat 3 orang pemenang..
Cara nya gampang, karena kalo di notif Wattpad itu keliatan ada yg add library dan ada nama2 library yang kadang bikin aku ketawa, heran, sampe penasaran isi library nya apa, wkwkwk.
Jadi cukup Comment nama library kalian yaa... Batas waktu dan pengumuman pemenang sampai update berikutnya ya, ehe..Makasih lagi buat kalian yang udh tetap support ceritaku sampe saat ini..
KAMU SEDANG MEMBACA
Bond IN Bondage S2 || Nomin~
Fanfiction"Take one more step and I swear I'll kill you." Ujar Jaemin dengan raut wajah tenang namun membawa nafsu membunuh di matanya. "Be good and I'll bring you to Cloud Nine." Ujar Jeno. _BXB _Boys Love _Hardcore _BDSM _Torture _Punishment _Thriller BUKAN...