18 - Play with Me

2.8K 128 18
                                    


"Aku menyayangkan semua usahaku membuat lubangmu soft and sensitive. Setelah satu bulan ditinggal, lubangmu seperti reset menjadi default kembali." Ujar Jeno ketika menyiapkan lubang Jaemin untuk dimasukkan sex toy.

Di sisi lain, Jaemin menggigit bibirnya karena jari Jeno yang bermain di lubangnya sudah membuatnya ingin mendesah tak tertahan. Jeno melihat pantulan ekspresi Jaemin yang membelakanginya dari cermin wardrobe-nya dan itu membuatnya tersenyum miring. Jeno dengan sengaja memainkan jarinya lebih pelan agar Jaemin merasakan sensasinya lebih detail, ia dapat melihat reaksi Jaemin yang menegang dan membuat tubuhnya meremang, Jeno terkekeh pelan melihatnya.

Jaemin yang mendengar kekehan Jeno langsung berbalik melihat kearah Jeno dan menatapnya tajam. "Kau sengaja! Hmph." Cetus Jaemin, ia mengambil sex toy dari tangan Jeno. "Aku bisa melakukannya sendiri." Lanjutnya, sambil mencibir meninggalkan Jeno.

Jeno hanya mengikut Jaemin dari belakang, ia bersandar ke dinding melihat Jaemin yang dengan sengaja memamerkan dirinya ketika menggunakan sex toy itu. Ekspresi Jaemin yang menahan desahannya dan juga tangannya yang lemas namun tetap secara perlahan memasukkan sex toy itu ke lubangnya membuat penis Jeno mencuat dibalik handuknya.

Setelah berhasil memasang sex toy itu, Jaemin masih dengan pipi merahnya menggoda Jeno dengan ekspresi mesumnya. Jeno berjalan perlahan kearah Jaemin dan menciumnya dalam. Tangannya menyelip masuk ke belahan bokong Jaemin dan sedikit mendorong sex toy itu lebih dalam untuk memastikan ia sudah nyaman dengan posisi sex toy itu di lubangnya.

"Kau tahu kalau aku bisa mengontrol hal ini kan?" Tanya Jeno setelah melepas ciumannya. Jaemin mengangguk pelan dengan sedikit menjinjit karena ia tubuhnya seakan meremang karena posisi mainan yang makin menekan softspot-nya saat lubangnya mengetat.

"Ugghh." Desah Jaemin.

***

Jaemin berjalan semakin melambat di belakang Jeno karena kakinya terasa seperti jelly akibat mainan dipasang oleh Jeno. Jeno yang menyadari suara langkah Jaemin yang makin pelan pun berhenti untuk melihat Jaemin.

Ia tersenyum menggoda pada Jaemin, "Kita bahkan belum sampai tujuan pertama kita, kau masih tetap ingin pergi atau pulang dan menikmati waktu bersamaku saja?"

Jaemin menatap sinis pada Jeno, seakan mempertanyakan pertanyaan gila apa yang baru saja ia tanyakan, ketika ia tahu dengan jelas bahwa ialah pelaku keadaannya saat ini. Namun Jeno yang ditatap hanya bisa tertawa halus melihat wajah Jaemin yang semakin imut ketika mencoba menatapnya tajam.

"Should I carry you bridal style? Aku pikir kita akan sampai lebih cepat seperti itu." Bisik Jeno pada Jaemin yang sedang mengatur nafasnya setelah Jeno menghentikan getaran sextoy-nya.

Mendengar tawaran Jeno, Jaemin berpikir sejenak namun ia dengan cepat mendorong Jeno setelah menyimpulkan bahwa ia tidak akan membiarkan Jeno terlalu menikmati dirinya kali ini.

"Humph" Dengus Jaemin. Jaemin berjalan meninggalkan Jeno dengan cepat, ia harus segera mencapai tujuan mereka sebelum Jeno menyalakan sextoy ini lagi.

***

Jeno dan Jaemin sampai di Voldenpark sebagai tujuan pertama mereka. Jaemin menikmati semilir angin yang berhembus menyapu kulitnya. Ia melihat kebelakang untuk menemukan Jeno yang menatapnya dalam namun penuh kelembutan di matanya. Pipi Jaemin memerah menerima tatapan Jeno, ia dengan cepat menggapai tangan Jeno dan menariknya untuk berjalan lebih cepat.

"Apa kau sebegitu senangnya hanya dengan mengunjungi taman saja?" ujar Jeno melihat senyuman Jaemin yang tidak hilang dari bibirnya sejak tadi.

"He em, aku tak tahu kenapa aku merasa sangat excited. Tapi Jeno-ya­.. bukankah suasana ataupun tempat ini mengingatkanmu dengan Jeju?" Ujar Jaemin dan membisikkan kalimat terakhirnya.

Jeno dan Jaemin secara bersamaan mengulang ingatan mereka kembali pada saat Jeno membawa Jaemin ke Jeju sebagai kompensasi setelah menghukumnya. Dan yang pertama kali mereka ingat adalah bagaimana mereka yang begitu bernafsu hingga melampiaskan nafsu mereka di tempat taman itu juga. Meskipun hal ini pada akhirnya berujung skandal karena ada yang mengekspos mereka.

"Kau mengatakan itu, apa kau berpikir untuk melakukan hal yang sama lagi?" Tanya Jeno mengusap leher Jaemin.

"Tidak mungkin, daripada mengulang hal yang sama, bukankah yang saat ini lebih menarik?" respon Jaemin sambil menarik tangan Jeno kebawah pinggangnya.

Jeno meremas bongkahan yang disodorkan oleh Jaemin sambil tersenyum puas dengan jawaban Jaemin. Ia kemudian menyalakan getaran pada sex toy yang dipakai Jaemin. Ia merasakan reaksi tubuh Jaemin yang menegang akibatnya.

Jaemin meremaspergelangan tangan Jeno sambil menahan desahannya. Ia tersenyum nakal padaJeno. Ia berbisik pada Jeno, "Aku lebih terangsang dengan hal seperti inidaripada hanya melakukannya langsung seperti biasa. So, can you play with me in this game fortoday? And finish it at home so you can ram at me as much as you want."


TO BE CONTINUED..

JANGAN LUPA LIKE AND COMMENT NYA YA..


Bond IN Bondage S2 || Nomin~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang