Jaehyun merasa termotivasi setelah melihat Jeno yang begitu segar setelah 'cardio' bersama Jaemin. Ia pun segera menghampiri Taeyong dan merangkul pinggangnya kemudian mengecup lembut pundaknya dari belakang.
Taeyong yang merasa curiga dengan tingkah Jaehyun segera melepas tangan Jaehyun dan berbalik menghadap Jaehyun. "Apa yang kau inginkan?" Tanya Taeyong langsung dengan wajah yang penuh kecurigaan.
Jaehyun mengambil selangkah mendekati Taeyong dan menumpu tangannya pada meja di belakang Taeyong membuat posisi Taeyong yang terkurung oleh kedua tangan Jaehyun.
"Babe, you look so beautiful. So, can I have a taste of your beauty now?" Bisik Jaehyun di telinga Taeyong dan menggigit pelan telinga yang memerah mendengar bisikannya.
Tidak mendapat jawaban dari Taeyong, Jaehyun menunggu sambil ia menciumi leher putih dan menggigit pelan jawline sempurna dari kekasihnya ini.
Taeyong terlihat terbawa suasana hingga membuatnya mendesah pelan. Namun begitu tangan dingin Jaehyun mulai mengangkat pakaiannya dan menyentuh pinggangnya, ia dengan segera mendorong Jaehyun dan membuata jarak diantara mereka.
"Kau... jangan pikir aku tidak tahu kau begini karena Jeno dan Jaemin. Hmph." Ujar Taeyong dan segera lari dari ruangannya. Jaehyun terkekeh melihat tingkah Taeyong, namun ia tak berniat membiarkannya pergi.
Taeyong melihat dibelakangnya Jaehyun dengan tenang berjalan mengikutinya di belakangnya. Meskipun begitu, ia sadar ia tak akan bisa lepas darinya jika Jaehyun menangkapnya.
Taeyong dengan cepat berlindung di belakang Ten ketika Jaehyun mulai mendekatinya. "Sudah kubilang aku tidak mau melakukannya." Ucap Taeyong dari belakang Ten.
Ten yang tiba-tiba dilibatkan menatap Taeyong mencari penjelasan tentang situasi ini, namun begitu melihat wajah Jaehyun yang tercetak jelas niatnya langsung membuatnya paham. Posisi Ten yang berada diantara Taeyong dan Jaehyun membuatnya pusing ketika mereka berputar-putar diantaranya.
"Jaehyun, Taeyong sudah mengatakan tidak mau. Kenapa kau masih ingin memaksanya?" Cetus Ten yang sudah lelah melihat mereka.
"Ia hanya mengatakan itu sekarang. Kau tahu sendiri bagaimana sahabatmu ketika sudah diatas tempat tidur. Tenanglah Ten, akan lebih baik jika kau bisa dengan suka rela menyerahkan sahabatmu dan menyelesaikan keadaan ini." Jawab Jaehyun dengan mata masih tertuju hanya pada Taeyong.
Ten beralih menatap Taeyong yang menatapnya dengan pandangan meminta bantuan dan menggeleng keras untuk mencegahnya melakukan permintaan Jaehyun. Ia pun hanya bisa menghela nafas membiarkan dua orang ini melanjutkan kejar-kejaran mereka.
Seseorang datang dan menarik Ten yang pasrah berada ditengah Taeyong dan Jaehyun.
"Apa yang kalian lakukan? Sepertinya seru. Tapi bisakah kalian tidak membuat pasanganku tidak nyaman?" Ujar Jhonny yang sudah merangkul pundak Ten di sisinya. Jaehyun mengambil kesempatan itu dan menggapai tangan Taeyong. Ia tersenyum penuh kemenangan begitu mendapatkan Taeyong.
"Thank you, buddy. I owe you one." Ujar Jaehyun yang kemudian menarik Taeyong untuk segera ke ruangan mereka.
"Jhonny, you bastard. Just you wait." Geram Taeyong sambil memberikan jari tengahnya sambil mengikuti Jaehyun yang menarik tangannya. Jhonny yang mendapat dua respon berbeda hanya mengabaikannya dan menatap Ten yang menatapnya datar kemudian menghela nafas.
"You really a supportive friend." Komentar Ten, kemudian melepas rangkulan Jhonny.
"Nah, I'm not doing it for him but for me. Coz I think I also need some care from you." Jhonny dengan cepat meraih pinggang Ten sebelum ia menjauh. Ten ingin melepaskan diri dari Jhonny, namun ia terkejut ketika Jhonny dengan mudahnya mengangkat pinggangnya keatas pundaknya.
"Sorry babe, I don't have a patient like Jaehyun to play hide and seek with you." Ujar Jhonny dengan senyum kemenangan sambil menggendong Ten menuju ruangan mereka.
Jeno yang melihat itu semua dari jauh hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia tidak tahu apakah memang perlakukannya pada Jaemin yang memengaruhi kelakuan teman-temannya atau mereka hanya mencari alasan untuk memuaskan libido masing-masing.
Akhirnya, Jeno pun memutuskan untuk memberitahu anggota lainnya untuk mengambil istirahat dalam dua hari ini dan hanya berjaga secara bergantian. Pemberitahuan Jeno membuat yang lainnya secara serentak mengambil kesempatan untuk memuaskan kebutuhan masing-masing.
***
Taeyong masih mencoba melepaskan tangan Jaehyun yang menariknya kuat. Semakin mendekati ruangan mereka, ia makin kuat melakukan segala hal untuk melepaskan diri dari Jaehyun.
"Jae! Seriously, what's wrong with you?" Ujar Taeyong ketika Jaehyun sudah berhasil membawanya ke ruangan mereka. Ia melihat Jaehyun sudah mengunci pintu kamarnya.
"Taeyongie.." Ujar Jaehyun pelan sambil mengambil langkah mendekati Taeyong.
"Stop right there. I don't want to do this." Ujar Taeyong mencegah Jaehyun untuk mengambil lebih dekat padanya. Namun Jaehyun mengabaikan peringatan itu dan terus mengambil langkah mendekati Taeyong.
"Jaehyun.." Kini Taeyong bersuara lebih pelan, setelah melihat Jaehyun yang tak menghentikan langkahnya. Tapi Jaehyun langsung menghentikan semua gerakannya dari suara itu.
Kali ini Jaehyun seakan tak berani membantah Taeyong. "Jangan memaksaku, Jae." Ucap Taeyong lagi, membuat tubuh Jaehyun melemas karena ia tahu bahwa peringatan ini adalah batasan yang tak boleh ia lewati.
Taeyong akhirnya dapat menghela nafas panjang begitu melihat gerak tubuh Jaehyun yang melemah. Kini ia yang berjalan kearah Jaehyun, sedangkan Jaehyun hanya mengikuti gerakan Taeyong dengan matanya.
"Sorry, Tae.. I'm just jealous after seeing Jeno and Jaemin. I know I shouldn't force or even make you scare like this." Jelas Jaehyun dengan kepala menunduk. Taeyong meraih pipi Jaehyun lembut sebelum mencubitnya sekuat tenaga.
"Aw aw" Jaehyun meringis.
"Apa maksudmu kau iri? Bukannya baru semalam kau menguras kering tenagaku tanpa henti meskipun aku sudah mengatakan untuk berhenti? Hah?" Taeyong mengatakan itu dengan bibir tersenyum tapi Jaehyun justru merinding melihatnya.
"Bukan begitu.. Ini salah Jeno!" Balas Jaehyun sambil melepaskan tangan Taeyong.
"Kenapa kau tiba-tiba menyalahkan Jeno sekarang? Kau sendiri yang memaksaku." Tukas Taeyong meninggikan suaranya membalas Jaehyun.
"Berikan aku waktu untuk menjelaskan." Ujar Jaehyun sebagai pembelaan terakhirnya.
Taeyong melipat tangannya, "Oke, jelaskan dalam 1 kalimat atau kau tidur diluar malam ini."
"Jeno meminta bantuanku menyiapkan maid custom untuk Jaemin." Ucap Jaehyun dalam satu tarikan nafas.
"Apa hubungannya itu dengan ini?" Taeyong mulai bersiap memaksa Jaehyun keluar kamar namun dengan cepat Jaehyun berlari ke sisi dalam kamar dan mengeluarkan sesuatu.
"Aku juga menyiapkannya untukmu." Jaehyun memamerkan maid set ditangannya sambil tersenyum lebar.
Snap. Taeyong merasa tali kesabarannya putus begitu melihat senyum itu.
***
Disisi lain...
"Nnghh... Kenapa mereka selalu bertengkar jika pada akhirnya berakhir di tempat tidur juga?" Tanya Ten ditengah desahannya.
Jhonny terkekeh, "Karena mereka berdua sama bodohnya dalam hal hubungan. Tapi sebaiknya kau mengabaikan mereka, atau aku akan cemburu kau memperhatikan orang lain ketika aku di dalammu."
"Aaahk" Desahan Ten mengeras karena Jhonny mendorong penisnya begitu dalam dan langsung membombardir lubangnya tanpa jeda.
To Be Continued..
Jangan Lupa Like and Comment nya ya..
BTW, aku udah selesai sidang dan segera wisuda.. Ehe~~ Semoga bisa mulai nulis rutin ya.. Komen yang banyak buat semangat ya ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Bond IN Bondage S2 || Nomin~
Fanfiction"Take one more step and I swear I'll kill you." Ujar Jaemin dengan raut wajah tenang namun membawa nafsu membunuh di matanya. "Be good and I'll bring you to Cloud Nine." Ujar Jeno. _BXB _Boys Love _Hardcore _BDSM _Torture _Punishment _Thriller BUKAN...