33 - Unveiling the Deception

413 56 13
                                    

Di saat menegangkan itu, Jeno mendekat dan menarik napas dalam-dalam, sebelum akhirnya berbicara dengan suara yang tegas dan dingin. "Cukup. Permainan ini sudah berakhir." Ia mengeluarkan sesuatu dari sakunya, sebuah perangkat kecil yang terlihat seperti remote. "Jaemin, tunjukkan pada mereka."

Sosok yang mereka anggap Jaemin tetap diam, tetapi perlahan, tangan "Jaemin" terangkat, menarik hoodie yang menutupi wajahnya. Semua orang terdiam, terkejut, ketika wajah yang muncul dari balik penutup itu bukanlah wajah Jaemin—melainkan Xiaojun.

Gasps terdengar di seluruh gang. Lucas mundur selangkah, wajahnya berubah pucat seketika. "Apa-apaan ini?" gumamnya.

"Lucas," Jeno berkata dengan tatapan tajam, "ini adalah akhir dari permainanmu. Kau pikir aku tidak akan tahu bahwa kau yang bersekongkol dengan Siwon? Selama ini, kau berusaha membuat kami percaya bahwa Jaemin adalah pengkhianat. Tapi yang kau lihat sekarang adalah penyamaran yang kau susun dengan baik menggunakan Xiaojun."

Siwon tertawa kecil, meskipun wajahnya mulai menegang. "Kau pikir ini akan mengubah apa pun, Jeno? Hal ini hanya membuktikan bahwa timmu tidak se-loyal yang kau pikirkan. Semua orang bisa jadi pengkhianat jika mereka melihat kesempatan yang lebih baik. Berikutnya kau akan terus terbayang akan pengkhianatan ini dan terus mengira-ngira siapa yang akan mengkhianatimu berikutnya."

Jeno menggeleng pelan. "Kau salah, Siwon. Satu-satunya hal yang sudah kami lihat adalah bukti pengkhianatan Lucas." Dia menekan tombol di remote yang dia pegang, dan dari alat komunikasi mereka, suara Jungwoo terdengar panik. "Jeno! Ruang kontrol—"

Suara itu berhenti tiba-tiba, diikuti suara statis. "Mark, sekarang!" Jeno berteriak melalui alat komunikasi.

Tak lama setelah itu, Mark dan Jaemin yang asli menyerbu masuk ke ruang kontrol basecamp, di mana Jungwoo sedang memanipulasi sistem. Jaemin langsung bergerak cepat, membekukan gerakan Jungwoo dengan tangan yang terampil, sementara Mark menonaktifkan seluruh sistem yang sudah diacak.

Jungwoo, terpojok, tak bisa berbuat apa-apa selain menyerah. "Jeno," suara Mark terdengar lagi, kali ini lebih tenang, "ruang kontrol sudah kami amankan. Jungwoo tidak akan bisa lagi memanipulasi apa pun."

Kembali ke gang, Jeno menatap Lucas yang sekarang benar-benar kehilangan kendali. "Ini sudah selesai, Lucas. Kami tahu kau bekerja dengan Siwon, dan kau juga melibatkan Jungwoo dalam permainan kotormu."

Jaehyun menambahkan dengan suara rendah, "Kami sudah mencatat semua interaksimu dengan Siwon, rekaman data dari ruang kontrol membuktikan itu."

Siwon, yang biasanya penuh percaya diri, kali ini tidak bisa menyembunyikan amarahnya. "Guess I'll take the defeat for today. But the game has been so fun, Jeno." ujarnya, sembari mencoba mundur. Namun, dengan satu isyarat dari Jeno, tim mereka mengelilingi Siwon dan bodyguard-nya. Tidak ada jalan keluar lagi.

Jeno mendekat ke Lucas, yang sekarang terlihat hancur. "Kau bermain api, Lucas. Dan sekarang, kau akan terbakar oleh rencanamu sendiri."

Siwon menyadari situasi mulai berjalan kearah yang tidak diharapkannya. Ia memberi isyarat pada bodyguard-nya. Beberapa saat kemudian telinga Jeno menangkap suara puluhan drone mengarah ke mereka.

"Take cover!" Seru Jeno yang dengan cepat direspon oleh timnya yang lain. Jeno sendiri segera menarik kerah baju Lucas untuk memaksanya berlindung dan memukul tengkuknya hingga ia tak sadarkan diri. Ia tidak mungkin membiarkan Lucas kabur ataupun secara tidak sengaja terbunuh dengan mudah, tidak sebelum ia membalas semua yang telah ia lakukan.

Sebuah pertempuran kecil meletus. Tembakan dan suara dentingan senjata terdengar di udara, menciptakan kekacauan di gang sempit itu. Jaehyun, Jeno, dan anggota tim lainnya berusaha mempertahankan posisi mereka, namun dengan dukungan udara dari drone yang dibawa Siwon membuat situasi semakin sulit. Situasi malam membuat posisi drone sulit dilihat dan hanya beberapa anggota mereka yang memiliki kemampuan penglihatan yang mampu menjatuhkan drone-drone itu.

Di tengah kekacauan itu, Siwon melihat celah untuk kabur. Dengan liciknya, ia bersembunyi di balik salah satu bodyguard yang memberikan perlindungan maksimal, mencoba keluar dari gang tanpa disadari. Tapi Xiaojun, yang sejak awal sudah memperhatikan pergerakan Siwon dari dekat membuatnya tidak ditargetkan oleh drone dan dapat segera bertindak cepat. Dalam sekejap, Xiaojun mengangkat senjatanya dan menargetkan kaki Siwon.

DOR!

Tembakan Xiaojun tepat mengenai kaki kanan Siwon. Siwon tersentak, menjerit kesakitan saat darah mulai mengalir dari luka di kakinya. Ia tersandung, hampir jatuh, tetapi salah satu bodyguard-nya dengan cepat menangkapnya sebelum ia terhempas ke tanah.

"Siwon! Kau tidak akan pergi jauh!" teriak Jeno, melihat kesempatan itu.

Namun, meskipun Siwon terluka, bodyguard-nya yang terlatih berhasil memapahnya keluar dari pertempuran dengan cepat. Personel tambahan yang dikirim oleh tetua lain terus menembaki tim Jeno, memberi mereka waktu yang cukup untuk melarikan diri. Mereka segera menghilang ke dalam kegelapan malam, meninggalkan jejak darah di belakang mereka.

"Dia kabur," gumam Jaehyun, masih mengamati dengan waspada, sementara asap tembakan dan suara pertempuran perlahan mereda.

Jeno mengerutkan kening, napasnya masih tersengal setelah pertempuran itu. "Tapi tidak jauh. Dengan kaki terluka seperti itu, Siwon akan segera kehabisan pilihan."

Jaehyun mendekat, menepuk pundak Xiaojun yang baru saja melepaskan tembakan yang menentukan. "Kerja bagus, Xiaojun. Kau memberi kita kesempatan dengan tidak menembaknya langsung di kepala."

Xiaojun, meski baru saja menembak musuh mereka, tetap tenang. "Ini belum selesai," katanya dengan suara rendah. "Siwon mungkin terluka, tapi dia pasti punya rencana cadangan. Kita harus segera menyiapkan langkah berikutnya sebelum dia punya waktu untuk pulih dan menyerang balik."

Jeno mengangguk setuju. "Kita akan segera menyusun strategi. Tapi sekarang, kita pastikan basecamp dan tim aman. Siwon tidak akan bisa bersembunyi lama dengan luka di kakinya. Kali ini, kita akan menyelesaikan ini." 


To Be Continued..
Jangan Lupa Like and Comment nya ya..


Bond IN Bondage S2 || Nomin~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang