26 - Something In The Dark

519 52 3
                                    

Jeno merasakan detak jantungnya semakin cepat. Ia tahu Jaemin tidak akan mundur. Mereka sudah melewati terlalu banyak hal bersama, dan meski Jeno ingin melindunginya dari bahaya yang semakin dekat, ia juga tidak ingin memaksakan keputusan yang akan membuat Jaemin merasa tersingkirkan. Namun, kali ini, taruhannya terlalu besar. Jeno harus mencari cara untuk meyakinkan Jaemin tanpa membuatnya merasa diabaikan.

"Jaemin," Jeno mengulangi, kali ini lebih lembut. "Aku berharap kau tidak berpikir aku melakukan ini karena aku tak ingin bersamamu. Tapi... jika kita berdua berada di tempat yang sama dan sesuatu yang buruk terjadi, aku tidak tahu apakah aku bisa melindungimu. Lucas bilang ada yang mengawasi kita. Aku harus pergi sendiri dan memastikan semuanya aman sebelum kau terlibat lebih jauh."

Jaemin berdiri tegap, pandangan matanya keras, tetapi ada kilatan emosi di balik tatapannya. "Kau tahu aku bisa menjaga diriku sendiri, Jeno. Aku ingin selalu bisa di sampingmu adalah alasan aku menjalani semua latihan ini-aku tidak akan lari hanya karena ada ancaman."

Jeno menelan ludah, tangannya mengepal tanpa sadar. "Aku tahu. Dan itu yang membuatku takut. Kau selalu ingin melindungiku, dan aku tak mau melihatmu terluka karena aku." Ia menghampiri Jaemin, memegang kedua bahunya dengan erat. "Kali ini, biarkan aku yang memastikan semuanya aman. Hanya sekali ini."

Keheningan kembali menyelimuti mereka. Hujan di luar semakin deras, mengiringi ketegangan yang menggantung di antara mereka. Jaemin menundukkan kepalanya, seolah-olah berjuang dengan keputusan yang harus diambil. Setelah beberapa detik yang terasa seperti selamanya, dia akhirnya menghela napas panjang.

"Baiklah," katanya pelan, matanya masih menatap Jeno. "Aku akan mempercayaimu kali ini. Tapi kau harus berjanji padaku, kembali padaku dalam keadaan utuh. Aku tidak menerima hasil yang berbeda dari itu. Jika kau tidak kembali, percayalah kau tidak akan menunggu lama di alam sana untukku menyusulmu."

Jeno terdiam sejenak, mendengarkan setiap kata yang keluar dari bibir Jaemin. Ada ancaman lembut yang disembunyikan di balik cinta yang begitu dalam, dan itu membuat jantungnya berdenyut lebih cepat. Ia menatap Jaemin, mata mereka terkunci, dan dalam diam itu, Jeno merasa terpojok oleh perasaan yang begitu kuat.

"Jaemin..." suaranya nyaris pecah, namun ia menahan emosinya, tak ingin memperlihatkan kelemahannya. "Kau tahu aku tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi. Aku akan kembali, utuh. Aku tidak bisa membayangkan dunia tanpa kau di dalamnya."

Jeno mengambil langkah mendekat, jemarinya yang gemetar menyentuh pipi Jaemin, seolah berusaha menenangkan keduanya. "Tapi jangan pernah bicara tentang hal seperti itu lagi. Jika ada satu hal yang membuatku tetap bertahan dalam semua kekacauan ini, itu adalah kenyataan bahwa kau menungguku di sini. Jadi, aku berjanji... aku akan kembali padamu, tidak peduli apa yang harus kuhadapi di luar sana."

Tatapan Jeno mengeras, meski di dalam hatinya, ada kekhawatiran yang tak terucap. "Kita sama-sama tahu, hidup dan mati bukan urusan yang bisa kita kontrol. Tapi selama aku masih bernapas, kau tidak akan sendirian. Kau sudah menjadi bagian dari diriku yang tak terpisahkan."

Dia menghela napas, berusaha menenangkan getaran di dadanya. "Jadi, tunggu aku. Kau tidak perlu khawatir soal apa pun, karena aku akan melakukan apa pun untuk kembali padamu."

Jaemin memeluknya tiba-tiba, erat dan penuh emosi, membuat Jeno terkejut. "Hati-hati di luar sana," bisik Jaemin. "Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan kalau kehilanganmu."

Jeno membalas pelukan itu dengan erat, membiarkan dirinya tenggelam dalam momen singkat kebersamaan mereka sebelum dia harus menghadapi apa pun yang menantinya di luar sana. "Aku akan baik-baik saja," Jeno berbisik kembali, meski di dalam hatinya, dia pun tidak yakin apakah semuanya akan berjalan sesuai rencana.

Bond IN Bondage S2 || Nomin~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang