2

462 52 7
                                    


Sunoo kembali mengingat, Taki mengatakan bahwa Sunoo dalam cerita mengambil kertas berwarna merah. Karena ia menyukai Haruto.

Dan kertas warna apa yang kemarin di ambil oleh Sunoo?

Sunoo tertawa dalam hati. Bagaimana bisa ia akan menikah dengan Park Sunghoon?

"This means that the plot of this story will be chaotic"

Sunoo tanpa sengaja mengubah alur ceritanya. Ia tidak bisa mundur sekarang. Namun kakinya tak mau melangkah maju.

Tangan kiri Sunoo siap untuk menjambak rambutnya sendiri. Namun belum sempat jarinya menyentuh rambutnya, tangannya sudah di tahan oleh Jay.

"Jangan merusak rambut yang sudah di tata begitu lama tuan." Ucap Jay mengingatkan.

Sunoo tersenyum pahit. Kemudian dengan perasaan takut, panik, merasa bersalah, dan malu ia mendekat ke arah Sunghoon.

Sunghoon tersenyum ke arah Sunoo yang masih memasang ekspresi rumit. "Perkenalkan saya Park Sunghoon." Ucap Sunghoon sembari mengulurkan tangannya.

Sunoo kebingungan, ia menatap telapak tangan sunghoon dan wajah Sunghoon secara bergantian.  Kemudian dengan senyum lebar Sunoo justru melakukan tos.

Namun justru Sunghoon menampilkan ekspresi bingung. Membuat Sunoo menatap ke arah Jay meminta pertolongan.

Jay yang merasa di mintai pertolongan meminta Sunoo melihat ke arah tangannya yang bertaut.

Sunoo mengangguk kemudian menautkan jarinya di sela jari Sunghoon. Membuat Sunghoon kebingungan namun juga bersemu.

Lalu melihat ekspresi bingung itu lagi, Sunoo kembali melihat ke arah Jay. Yang membuat gerakan yang seolah mengatakan. Bukan bertaut tapi letakan tanganmu di atas telapak tangannya. Ia mengajak berdansa.

Sunoo memgangguk, dengan kasar ia melepas tautan tangan mereka kemudian memukul cukup keras ke tangan Sunghoon.

Melihat Sunghoon yang sedikit merintih, Sunoo menggengam tangan itu dan meletakannya ke samping badan Sunghoon.

Kemudian ia segera mengambil tangannya kembali. "Maafkan saya, karena merasa gugup saya jadi salah tingkah. Saya.. saya pergi sebentar." Ucap Sunoo segera melarikan diri. Tentunya ia sudah mengode Jay untuk mengikutinya.

Sunoo kabur ke lantai 2, tepat di depan kamarnya.

Ia masih memgingat ekpresi dua orang di belakang Sunghoon yang menahan tawa mereka karena sikap Sunoo tadi.

"Lagian tangan dia kayak orang mau ngajak dansa begitu. Harusnya awal ketemu tuh jabat tangan! Bingung lah gue kalo tangannya kayak gitu!" Ucap Sunoo kesal

Jay hanya diam. "Jay gue nggak mau balik ke sana!! Gue malu!!" Ucap Sunoo

Jay tersenyum, banyak yang bilang bahwa Sunoo memiliki kepribadian yang buruk. Ia tak banyak bicara, angkuh, dan sombong. Namun orang yang ada di depannya ini seperti seorang anak yang tersesat di pasar malam.

"Tuan sunghoon meminta anda berdansa dengannya di awal perkenalan tadi,  karena itu adalah tradisi keluarga ini tuan. Apakah tuan lupa?"

Sunoo segera menatap Jay dengan tatapan tak yakin. "Iya benar, kau benar. Ini karena aku terlalu gugup hingga aku lupa."

Jay mengangguk mengerti. "Lalu berarti aku bisa dansa?" Tanya Sunoo

Jay mengangguk, "Saya melihat banyak tropi tantang lomba dansa yang anda ikuti tuan."

Sunoo mengangguk, ini gila. Sunoo tidak bisa berdansa. Sunoo memegang kedua pundak Jay. "Aku harus melarikan diri! Atau aku akan di makan tirex" ucap Sunoo dengan wajah serius

Jay yang awalnya bingung menjadi tertawa. Tuannya ini cukup suka bercanda.

Lalu Sunoo tersadar. "Ya benar, ini lelucon ini lelucon." Ucapnya dengan senyum di buat-buat

Sunoo dan Jay kembali turun. Suasana menjadi hening. Apalagi tadi Sunoo terkesan melarikan diri.

"Mainkan peran mu. Lalu kabur Sunoo." Gumam Sunoo

Sunoo kembali dengan senyum ramah. Membuat Sunghoon ikut tersenyum ke arahnya.

Sunghoon mengulurkan tangannya lagi, kali ini Sunoo paham. Keduanya berdansa. Hanya sebentar karena gerakan kaku yang Sunoo buat.

Seolah tak terjadi apa-apa. Seolah ia tak membuat kesalahan. Sunoo tersenyum dengan lebar.

Walau hatinya terus merasa tak nyaman karena merasa malu.

Suho pergi meninggalkan keduanya untuk berbicara.

Sementara itu 2 orang di belakang Sunghoon mendekat. Sunoo justru melangkah mundur hingga menabrak Jay yang ada di belakangnya.

"Ada apa Tuan?" Tanya Jay

Sunoo dengan panik menggeleng pelan. "Tidak, kakiku hanya sedikit pegal saja." Ucap Sunoo sembari melangkah maju lagi.

Entah kenapa kakinya berjalan sendiri. Tubuh ini ingin menjauh dari dua pria itu.

Di ruangan itu kini tinggal Jay, Sunoo, Sunghoon, dan kedua pria yang sunoo tak tau namanya.

Junkyu telah pulang sejak kemarin karena ada panggilan mendadak dari ayahnya.

Siapa kedua pria itu?

"Sunoo, perkenalkan ini adalah Jake dan Heeseung. Mereka adalah orang kepercayaanku, sekaligus pengawal ku. " ucap Sunghoon

Sunoo mengangguk pelan. Tiba-tiba ia memiliki keberanian bertanya.

"Aku memiliki pertanyaan untuk kalian berdua." Ucap Sunoo

Salah satu tangan Sunoo ia sembunyikan ke belakang, membuat kode agar Jay mendekat. Karena kalo ada apa-apa, Jay berada di dekatnya.

"Kalau aku menembak Park Sunghoon,  apa kalian berdua juga akan langsung menembakku?"

Keadaan berubah sunyi.

Mereka berdua tau bahwa apa yang di tanyakan Sunoo itu bukan candaan.

Tadi adalah sikap yang aneh kini pertanyaan yang aneh. Calon istri dari tuan mereka itu orang yang aneh.

Sunghoon memerhatikan Sunoo, dari mata itu tampak jelas. Bahwa Sunoo benar-benar menunggu jawaban dari keduanya.

"Karena setelah anda menikah dengan tuan Sunghoon itu artinya anda adalah orang yang juga kami hormati dan segani. Tentunya kami tidak akan melakukan hal itu." Ucap Pria yang Sunoo ketahui bernama Heeseung

"Benar, kami akan tetap di pihak netral ketika kalian berseteru." Tambah Jake

Sunoo tak tau apakah jawaban keduanya ini jujur atau tidak. Sunoo menghela nafas berat,"aku lebih suka kalian berada di pihakku " ucapnya pelan. Namun karena suasana hening mereka semua dapat mendengarnya.

Sunoo yang merasa suasana menjadi canggung kemudian tertawa. "Ahahha, aku hanya bercanda. Lagipula tidak mungkin aku berani berseteru dengan suamiku yang tampan dan indah ini. Hahah."

"Calon tuan." Bisik Jay

Sunoo kembali tertawa. "Benar, Calon suami. Haha."

Sunoo menyuruh Jay agar berdiri di sebelahnya. Takut ia salah omong lagi. Karena baginya Jay adalah penyelamatnya.

"Lalu tuan Sunghoon?"

"Anda bisa memanggil nama saya saja."

"Baik Sunghoon, Apakah setelah kita menikah. Jay boleh ikut denganku?" Tanya Sunoo

Sunghoon tampak sedikit bingung. "Aku tau, ini aneh ketika aku membawa seorang pria ke rumah suamiku. Namun aku membutuhkan Jay untuk mengawalku. Tentunya, aku tau sunghoon akan menjamin keselamatanku. Namun, aku tidak mau beradaptasi dengan orang baru. Bolehkah?" Tanya Sunoo dengan wajah imutnya.

Sunghoon cukup tertegun. Bahkan Jake dan Heeseung terpana. Imut dan cantik.

Jay yang kini berada di samping Sunoo merasa terharu. Baru kali ini ada seseorang yang begitu memerhatikannya.

Sunghoon berdehem pelan. "Baiklah. Kalau itu maumu."

Sunoo tersenyum lebar. "Terima kasih calon suamiku." Ucap Sunoo senang.

Setidaknya Sunoo harus memiliki satu orang yang dapat ia percaya.

CHAOTICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang