Jake menepuk jidatnya. "Sebentar."Tak lama ia kembali dengan Jay yang tampah sedih. Bukan! Bahkan Jay tampak habis menangis.
Sunoo duduk perlahan di bantu Sunghoon. Matanya terus menatap ke arah Jay dan Jake.
"Kau apakan Jay?" Tanya Sunoo menghakimi
"Aku hanya mengurungnya tadi. Kelupaan. Maaf." Jawab Jake santai
Jay berdiri di sebelah Sunghoon. Mendekati Sunoo yang tampak pucat.
Sunoo menunduk dan menutup mukanya. Hidung Jay memerah bahkan matanya masih berair. Itu lucu!! Sunoo harus kuat menahan tawa.
Jay diam di tempatnya. Mungkin ia tak mau berbicara karena suaranya akan serak. Membayangkan hal itu cukup lucu.
Sunoo menahan tawanya sepenuh tenaga. Ketika akan melihat Jay lagi, matanya justru bersitatap dengan Sunghoon. Ia kemudian duduk tegak. Dan bersikap tenang.
Melirik Sunghoon ragu. Apa ia akan di marahi sekarang?
Setidaknya kalo ia dimarahi sekarang, Ada Jay di sini. Jay pasti membelanya.
Ruangan itu berubah hening. Sunoo sebisa mungkin menghindari tatapan Sunghoon. Baiklah, Sunoo cukup takut sekarang.
Sunghoon menghela nafas berat. Kemudian meminta Jake untuk memanggil wanita bernama Karina.
Siapa lagi wanita ini?
Tak lama wanita dengan jubah dokter masuk. Wanita yang waktu itu. Jadi ia bernama Karina.
Setelah melepas infus dan memastikan kondisi Sunoo membaik. Karina keluar.
"Kau sungguh merasa baik sekarang?" Tanya Sunghoon dengan nada lembut
Baiklah, Sunoo luluh. Ia menatap Sunghoon sekarang. "Aku sangat sehat sekarang."
"Di sini tidak ada balkon. Bahkan tidak ada pintu kaca. Jadi ku harap, sehatmu tidak merusak barang di sini lagi." Ucap Heeseung bermaksud menyindir
Sunoo melirik sinis Heeseung. Tak memedulikan perkataan Heeseung.
Kemudian ia memasang ekspresi lemah lembut. Seolah anak kecil yang memiliki kemauan yang harus dituruti.
"Suamiku~" Panggil Sunoo pelan
Sunghoon mengerjap dan tersipu. Ia berusaha tetap tenang. Karena tak ada hal baik tanpa niat terselubung.
Berbeda dengan Jake dan Heeseung yang tampak ngeri. Kalau Jay ia cukup terkejut.
"Iya?"
"Bolehkah aku tetap pergi menemui Junkyu?" Tanya Sunoo
Wajah Sunghoon tampak tak senang, menyadari itu Sunoo buru-buru berbicara lagi.
"Ku mohon. Hanya menemuinya. Kau bisa menemaniku. Aku hanya ingin memastikam sesuatu. Ku mohon." Sunoo menatap Sunghoon penuh harap.
Sunghoon kembali menghela nafas berat kemudian mengode Jake.
"Baiklah. Setelah kau makan. Kita akan pergi."
🕛🕛🕛🕛🕛
Sunoo melihat pintu rumah itu. Ia ingat betul kala Sunoo lama memasuki rumah itu, ia tak dapat keluar lagi.
Lalu bagaimana dengan Sunoo sekarang?
Sunoo merangkul lengan Sunghoon. ia cukup takut. Dan entah kenapa berada di samping Sunghoon membuatnya merasa aman.
Keduanya di ikuti 3 pengawal mereka memasuki rumah itu.
"Sunoo!!" Seru seseorang yang tampak akrab bagi Sunoo.