21

571 68 22
                                    

Sudah 2 Minggu sejak Sunoo pindah di kota ini. Lebih tepatnya sebulan setelah ia sadar bahwa ini semua hanyalah imajinasinya.

Mungkin putus dari Travis adalah hal terburuk baginya.

Dan itu membuat dirinya linglung.

Tapi cerita ketika ia memasuki buku itu tampak nyata. Walau alurnya awut-awutan tapi ia cukup senang.

Mungkin alur yang tak jelas itu adalah bagaimana ia menggambarkan perasaannya yang kacau.

Secinta itu Sunoo pada Travis. Namun sekarang, hati Sunoo untuk siapa?

Hari ini Sunoo berniat melamar di salah satu cafe dekat apartemennya.

Sedikit info, Sunoo tidak tinggal bersama dengan Doyoung dan Jeongwoo. Lebih tepatnya ia menyewa apartemen di sebelah mereka.

Kalau ditanya uang dari mana. Selama 2 tahun mengalami kondisi terpuruk itu, Sunoo tak memakai uang tabungannya yang lumayan nominalnya.

Ia juga punya banyak asuransi.

Dia di rawat khusus oleh Doyoung dan Jeongwoo secara bergantian. 2 tahun terburuk dari hidupnya itu, membuatnya melupakan segalanya.

Sejak lulus SMA Sunoo memilih bekerja. Dan ia hidup cukup sederhana. Bisa di bilang, ia bahkan di bantu banyak oleh Travis. Keluarga Travis cukup kaya.

Sunoo berjalan masuk ke cafe. Bisa di lihat bahwa tempat itu cukup sepi di jam 10 pagi. Baru satu jam setelah buka.

"Permisi?"

Seorang pria yang tampak memungginya menoleh.

Sunoo membeku di tempat. Wajah yang tampak tak asing. Bukan, Sunoo kenal siapa orang yang di depannya ini.

"Kim Junkyu?" Panggilnya pelan.

Orang yang berada di depannya tampak bingung. Sedikit memiringkan kepala.

"Iya, saya. Ada yang bisa saya bantu?"

Sunoo tersenyum lebar. Apakah imajinasinya selama ini berasal dari kehidupan nyata? Tapi ini pertama kalinya Sunoo bertemu dengan Junkyu. Bahkan paras dan nama mereka sama.

Atau jangan-jangan Sunoo masih belum keluar dari imajinasinya?

Sunoo tampak melamun. Membuat Junkyu makin kebingungan.

Junkyu mengibaskan tangannya di depan Sunoo. Bermaksud menyadarkannya.

"Ah maaf" ujar Sunoo

Junkyu tersenyum ramah, "Ada yang bisa saya bantu?"

"Ahh, benar. Sebentar." Sunoo mengeluarkan ponselnya. Kemudian menunjukan layar ponselnya pada Junkyu.

"Di sini katanya adalah lowongan kerja ya? Saya mau ngelamar."

Junkyu mengangguk, "Perkenalkan saya Kim Junkyu. Pemilik cafe ini."

"Saya Kim Sunoo."

Setelah berbincang agak lama. Akhirnya Keputusan Junkyu adalah menerima Sunoo.

"Kalau begitu, mulai besok Sunoo bisa datang setiap pukul 8 pagi, satu jam sebelum cafe buka."

Sunoo mengangguk, Junkyu di depannya sama dengan Junkyu di khayalannya. Keduanya adalah orang yang baik dan tampan juga cantik.

Senyuman tulus itu. Senyum yang hanya Sunoo lihat ketika Junkyu bersama Noa di imajinasinya.

Kini Sunoo dapat merasakannya. Senyum tulus dari seorang Kim Junkyu.

Terima kasih kepada Tuhan karena telah mempertemukan kembali Sunoo dan Junkyu di kehidupan nyata.

Sunoo segera kembali setelah Junkyu mulai kedatangan pelanggan. Hari ini, ia sudah merasa cukup bahagia.

CHAOTICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang