Sunoo tiba-tiba muncul di hadapan Taki, Jeongwoo dan Doyoung. Ia duduk di kursi sebelah Taki.
Mereka terkejut apalagi Sunoo. Bagaimana bisa dia tiba-tiba muncul.
"Timer timer!!" Seru Taki
Jeongwoo langsung mengambil ponselnya di saku dan menyetel timer. "Berapa?"
"10 jam!!" Seru Doyoung
"Ehh, lama banget"
"10 menit woy!!"
Jeongwoo dengan tangan gemetar segera menekan layar ponselnya.
Setelah timer mulai berjalan mereka kemudian fokus pada Sunoo yang masih tampak syok.
"Kok gue muncul di sini?"
"Nah itu dia, waktu lu kan tinggal 10 hari Noo. Terus kenapa lu bisa tiba-tiba muncul gini? Apa jangan-jangan lu udah nyelesain cerita nya?" Tanya Taki
Sunoo menggeleng, "Gue bahkan belum mulai memperbaiki apapun. Gue juga nggak tau. Ini gimana? Waktu gue entar tinggal 8 hari dong!!" Ucap Sunoo kalut
"Tenang Noo, sekarang lu mikirin aja apa yang bakal lu tanyain ke Taki. Atau apapun itu. Manfaatin waktu lu di sini, yang cuma bentar Noo." Ucap Doyoung
Sunoo mengangguk, kemudian menatap Taki. "Kenapa lu nggak bilang kalo Sunghoon tuh cinta sama Sunoo sih? Dan itu jadi penyebab hancurnya persahabatan mereka."
Taki tampak terkejut kemudian dia mengangguk, "Iya bener. Gue lupa, udah lama sejak gue baca buku itu. Padahal itu hal penting. Maaf No."
"Ahh, gue inget satu hal." Ujar Taki sembari menatap Sunoo dengan yakin
"Lu inget gue pernah cerita waktu Sunghoon pertama kali nemuin Sunoo di rumah Haruto kan?"
Sunoo mengangguk, "Nah saat itu lu tau nggak? Nenek gue cerita. Kalo sebenarnya Sunghoon bisa aja langsung nembak Sunoo dan bawa mayatnya ke depan Haruto. Tapi dia milih buat bawa Sunoo hidup-hidup karena Sunghoon masih punya perasaan ke Sunoo. Dia ingat siapa Sunoo. Tapi Sunoo bahkan nggak tau tentang Sunghoon, selain bahwa pria itu adalah musuh suaminya."
Sunoo membisu. Tampak tak dapat berkata-kata lagi.
"Berarti si Sunghoon itu sangat mencintai Sunoo?" Ucap Doyoung
Taki mengangguk, "Jelas Sunghoon saat itu nggak bisa jawab pertanyaan Sunoo ketika Sunoo bertanya apakah Sunghoon mencintai Sooha. Karena sebenarnya orang yang Sunghoon cintai. Adalah orang yang bertanya padanya. Sunoo orangnya"
Sunoo menunduk. Entah kenapa ia merasa bersalah. Ia merasa seperti dirinya lah yang menembak Sunghoon di akhir cerita itu. Bahwa ia membunuh orang yang mencintainya.
"Noo, lu nggak boleh ngelibatin perasaan lu sendiri. Waktu lu tinggal dikit."
Sunoo mendongak. Menatap Jeongwoo yang baru saja berbicara.
"Gue lemah banget ya? Di kasih perhatian dikit gini aja. Gue udah jatuh cinta ke dia. Dia jahat. Tapi dia baik ke gue. Bahkan mencintai gue tanpa syarat. Gue harus gimana?"
Doyoung dan Jeongwoo saling melihat. Mereka kembali melihat Sunoo yang dulu, dimana Sunoo saat itu baru saja putus dengan Travis. Ekspresi sedih itu sama.
Mereka berdua memilih bungkam. Sama seperti saat dulu, mereka tidak dapat melakukan apa-apa kalau menyangkut perasaan Sunoo.
Taki menggengam tangan Sunoo. "Noo, perasaan yang lu rasain itu. Bisa aja adalah akibat dari kekacauan cerita ini. Kita di sini, nungguin lu Noo. Kita mohon selesaikan semuanya. Jangan kejebak Noo. Gue mohon."
