11

451 60 6
                                    

Sejak kemarin malam, Sunoo terus membayangkan kecupan singkat Sunghoon di bibirnya.

Selain Travis, tak ada yang pernah menyentuh bibirnya.

"Walau dalam cerita ini kita sudah menikah. Namun, dalam duniaku kita tak saling mengenal." Ucap Sunoo sembari menyentuh bibirnya.

Sunoo tersenyum malu. Bahkan wajahnya semerah tomat.

"Aku harus berhenti memikirkan hal ini. Sekarang adalah bagaimana menyelesaikan cerita ini secepatnya." Ucap Sunoo

Entah kenapa Sunoo merasa hatinya tak nyaman. Seolah ada yang kurang.

"Kalau aku pergi. Maka aku tak akan bertemu dengan Sunghoon lagi. Apakah tak apa?" Ucapnya sembari meyentuh dada kirinya.

"Kenapa aku merasa seperti ada yang kosong? Ada apa denganku?" Monolognya lagi sembari bersandar di pagar balkon.

Sunoo kehilangan mood nya. Entah kenapa kini dirinya dalam mood yang buruk.

"Aku ingin melakukan sesuatu. Tapi aku belum memiliki rencana apapun."

Sunoo menatap ke arah bawah. Dimana Jake dan Heeseung sedang berjalan santai. Mereka tampak sibuk berbincang.

Tadi pagi Sunghoon pergi bekerja dengan Jay. Meninggalkan 2 orang itu untuk berada di sisinya.

"Wahai dua pria tampan!! maukah kau menangkapku ketika aku melompat dari sini??" Seru Sunoo sembari melambaikan tangannya

Jake dan Heeseung menoleh ke sumber suara. Kemudian keduanya saling melihat dan berjalan cepat masuk ke dalam rumah. Mereka menghiraukan Sunoo

Sunoo tersenyum kaku. Kemudian dia segera keluar kamar. Ingin memukul Heeseung dan Jake segera.

Sunoo berjalan cepat menuruni tangga. Kemudian ia berjalan kesana kemari. Namun tak kunjung menemukan kedua orang itu.

Sunoo berdiri di depan sebuah pintu. Ia tak pernah berkeliling rumah ini. Tak tau ada berapa banyak ruangan di sini.

Pintu yang berjarak dekat dengan dapur itu membuatnya penasaran. Sunoo memegang engsel pintu itu, tak di kunci, dengan cepat ia membuka pintu itu.

Sunoo masuk ke dalam dan menutup pintunya. Segera mencari saklar dan menyalakan lampu.

Jendelanya di tutup rapat. Semua barang di tutupi kain putih. Tampak seperti sebuah kamar.

Kamar anak kecil?

Sunoo segera membuka satu persatu kain putih itu. Kemudian ia terkejut di tempatnya.

"Kamar siapa ini?" Gumam Sunoo.

Semua barang tampak masih baru. Bahkan perabotannya lengkap. Kamar anak kecil, milik siapa?

Sunoo segera mengecek semua laci dan buku. Mencari petunjuk.

Sunoo membeku kala melihat sebuah bingkai foto. Tangannya melemas dan menjatuhkan bingkai itu. Matanya berair. Kenapa ia merasa sedih? Kenapa ia merasa terkhianati?

Jelas ia tau foto apa itu. Itu adalah foto Sunghoon dan Sooha. Dimana Sunghoon mencium perut Sooha di foto itu.

Kamar dengan dekorasi ini. Apa di maksudkan untuk anak Sooha nantinya?

Berarti Sunghoon menanti kelahiran anak itu? Namun anak itu kini sudah tak ada lagi.

Jake bilang bahwa tak di ketahui siapa ayahnya. Atau itu anak Sunghoon?

Lalu kenapa Jake berbohong?

Sunoo berjongkok di depan bingkai foto yang kini sudah pecah itu. Menikah dengan sesama jenis memang legal di negara ini.

CHAOTICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang