23

239 38 2
                                    

Pagi yang cerah, untuk Sunoo yang bangun dengan wajah berseri. Kemarin malam ia di beri satu paket masker wajah oleh Doyoung. Khusus agar wajah kusamnya terhempas.

Sunoo segera mandi dan bersiap-siap. Ia akan berkerja untuk pertama kalinya setelah sekian lama.

Setelah siap Sunoo segera tersenyum lebar ke arah cermin di depannya.

"Sempurna."

Sunoo segera mengambil ponsel dan tas ranselnya. Meluncur ke cafe dekat apartemennya.

Sunoo melihat bahwa pintu cafe terbuka sedikit, dengan perlahan ia masuk.

"Per..." Lidahnya kelu.

Di sana, ia melihat Junkyu sedang menelpon seseorang. Wajahnya tampak tak bersahabat.

Anehnya, wajah tak bersahabat itu memunculkan ingatan sekilas dalam otaknya.

Apakah wajah yang pernah ia lihat di dalam imajinasinya? Tapi kenapa perasaannya menjadi sangat tidak nyaman?

Sunoo berdiri cukup lama di depan pintu. Entah kenapa hatinya mendadak merasa tak nyaman. Seolah ada perasaan menolak di dalam dirinya.

Pintu di sebelahnya terbuka. Membuat dirinya tersentak dan mundur beberapa langkah.

Seseorang yang baru saja membuka pintu tampak menatapnya asing.

"Anak baru?" Tanyanya

Sunoo mengangguk ragu, orang itu tersenyum. Kemudian mengulurkan tangannya untuk berkenalan.

"Ni-ki."

Sunoo menjabat tangan itu, "Sunoo."

Wajah di depannya ini. Ini adalah wajah Ni-ki. Tapi dimana Sunoo pernah melihat Ni-ki di dunia nyata sebelum ini?

"Hai-hai!!" Seseorang masuk lagi. Dengan wajah manisnya menginterupsi keduanya.

"Pegangan Mulu? Mau nyebrang?" Ucap si wajah manis ketika melihat tangan Ni-ki dan Sunoo masih berjabat.

Keduanya segera melepas tangan mereka dengan canggung.

"Siapa?" Ucap si manis pada Ni-ki.

"Orang baru." Si manis mengangguk, dengan senyum kucingnya ia menatap Sunoo.

"Hai-hai, Gue Jungwon!!" Ucap Jungwon si pemilik wajah manis itu.

Sunoo tanpa sadar terkekeh. Baru kali ini ia melihat Jungwon tersenyum dan bertingkah lucu. Padahal dalam imajinasinya Jungwon adalah orang dengan wajah keras dan dingin.

Sunoo berdehem sebentar setelah melihat wajah kebingungan Jungwon.

"Hai Jungwon, gue Sunoo."

"Kalian mau sampai kapan di situ? Udah kenalannya kan? Cepet sini beres-beres. Mentang-mentang kemarin kalian berdua libur barengan kagak ngajak-ngajak. Huh!" Ucap Junkyu kesal namun justru terlihat menggemaskan

Niki dan Jungwon saling melirik kemudian berseru. "Siap Bos!!"  keduanya segera meluncur ke ruang staff.

Sunoo masih diam di tempatnya. Entah kenapa ia masih merasa sangat asing dengan ini semua. Ini benar-benar berbeda dengan imajinasinya.

"Sunoo, baju baru kamu aku kasih di loker ya. Cek aja, udah aku kasih nama juga kok. Ikutin aja dua bokem tadi." Sunoo mengangguk.

Baru saja ia melangkahkan kakinya dua langkah. Pintu cafe kembali terbuka.

"Gue kagak telat kan??" Seru seseorang dengan muka panik.

"Ini masih jam 8 lebih 15 menit ya Seung. Sana buru! Lu kemarin juga minta cuti nggak kira-kira semingguan! Untung gue baik!" Kesal Junkyu lagi

CHAOTICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang