22

355 31 3
                                    


Mari kembali ke waktu dimana Kim Sunoo masih dengan senyum manisnya.

Tahun terakhirnya bersekolah di sekolah dasar. Dan tahun terakhirnya tinggal dengan kedua orang tuanya.

Tahun depan ia sudah harus pergi meninggalkan rumah orang tuanya dan menetap di rumah neneknya.

Sunoo merasa sangat bersyukur, setidaknya kedua orang tuanya mau merawatnya sampai ia lulus sekolah dasar.

Hanya sampai ia lulus sekolah dasar saja.

Kedua orang tua Sunoo adalah tipe pekerja keras lebih tepatnya workaholic. Oleh sebab itu mereka menerapkan Child free untuk kehidupan pernikahan mereka. Namun semua gagal ketika pada akhirnya mereka memiliki Sunoo.

Ibunya merasa frustasi karena harus hamil dan menjaganya selama ia masih bayi. Pada akhirnya saat usia 2 tahun Sunoo selalu di titipkan di rumah tetangganya hingga usia 7 tahun.

Sejak masuk sekolah dasar, Sunoo sudah di beritahu oleh kedua orang tuanya. Bahwa waktu tinggal bersama mereka hanya sampai Sunoo lulus dari sekolah dasar itu. Setelahnya, Sunoo harus hidup mandiri.

Dan Sunoo selalu tinggal di rumah besar itu sendirian. Untungnya terkadang ada pembantu rumah tangga yang datang untuk memasak dan bersih-bersih.

Bahkan di hari kelulusannya. Orang tuanya sengaja pulang lebih awal. Bukan untuk memberikan selamat, namun mengirimnya pergi.

Saat itu, selama tahun itu Sunoo hanya berpikir bagaimana caranya ia mampu jauh dari orang tuanya. Walau selama ini mereka bahkan tak memiliki waktu untuknya.

Tinggal di rumah neneknya bukan pilihan baginya. Melainkan keharusan.

Untungnya ia memiliki seorang tetangga yang baik. Mereka memiliki seorang anak laki-laki yang seumuran dengannya.

Yang setiap harinya mau bermain dengannya.
Yang setiap hari selalu mengajaknya makan di rumahnya.
Yang setiap harinya selalu bersamanya.

Walau nenek Sunoo sebenarnya sama saja dengan kedua orang tuanya. Bahkan neneknya sudah wanti-wanti bahwa mereka hanya akan tinggal bersama Sampai Sunoo lulus sekolah atas nantinya.

Neneknya juga sama aja, ingin hidup bebas di hari tuanya nanti. Beliau ingin hidup di panti jompo impiannya. Meninggalkan anak bahkan cucunya. Sunoo tau, neneknya hanya mau kehidupan tua yang damai.

Untungnya selama 6 tahun hidup dengan neneknya, Sunoo tak pernah kekurangan apapun. Bahkan dengan pintarnya ia menabung untuk kehidupannya nanti.

Sunoo masih ingat betul hari itu. Hari dimana ia sadar bahwa dirinya tertarik pada Travis. Anak dari tetangganya yang baik.

Saat itu Sunoo dan Travis sudah berumur 17 tahun. Mereka kelas 2 SMA. Satu tahun lagi lulus.

Sunoo adalah tipe anak yang tak mudah bergaul. Namun, bukan berarti sulit di dekati. Bahkan sejak pindah, selain Travis ia hanya dekat dengan dua anak yang selalu di takdirkan sekelas dengannya hingga kelulusan nanti, Park Jeongwoo dan Kim Doyoung.

Berbeda dengan Travis yang berjiwa bebas, mudah bergaul, punya banyak teman di segala penjuru dan tentunya punya gambaran jelas tentang masa depannya.

Contohnya tentang mimpinya yang menjadi seorang penyanyi. Mempunyai band sendiri dan menciptakan lagu dari dalam hatinya.

Namun, tentunya hal itu bertentangan dengan ajaran orang tuanya.

Orang tuanya memiliki banyak bisnis yang mereka harapkan akan di lanjutkan oleh anak semata wayang mereka.

Hingga pada akhirnya Travis mampu membujuk orang tuanya. Dan di beri kesempatan.

"Kalo misalnya gue menang lomba ini. Orang tua gue nggak bakal ikut campur tentang masa depan gue lagi. Dan gue bisa wujudin mimpi gue!" Ucap Travis

CHAOTICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang