13

413 55 3
                                    

Sunoo melihat sekitar. Meminta Jay untuk jalan lebih cepat. Melihat kondisi rumah yang hanya di isi oleh para pembantu. Sunoo merasa lega.

Ia sengaja pulang siang harinya. Memastikan bahwa Jake dan Heeseung bersama Sunghoon kali ini.

Perlahan dia memasuki kamar itu lagi. Sunoo membeku di tempatnya.

Kamar itu kosong.

Sunoo menghela nafas kecewa. Padahal ia belum sempat menelusuri semuanya. Kini tak ada lagi lokasi yang dapat ia jadikan sebagai pencarian barang bukti.

Sunoo keluar kamar dengan wajah lesu. Membuat Jay bertanya-tanya.

"Jay, ikut aku"

Sunoo mengajak Jay ke taman belakang rumah. Sunoo duduk di bawah pohon besar.

Ia menemukan tempat ini karena pernah mengikuti Heeseung sebelum pulang ke rumah Suho.

"Jay, apa kau dekat dengan ayahku?"

Jay tampak berpikir. Kemudian ia mengangguk. Melihat jawaban jujur dari Jay, Sunoo sedikit merasa lega.

"Lalu siapa yang akan kau pilih? Aku atau ayahku?" Tanya Sunoo.

"Dalam segala hal. Maka itu anda." Jawab Jay mantap

Sunoo kembali melebarkan senyumnya. "Lalu. Apa kau akan mempercayai aku? Apapun yang ku katakan?"

Jay tanpa ragu mengangguk. Sunoo meremas ujung bajunya. Sedikit merasa gugup.

"Aku bukan Sunoo. Aku Sunoo dari dunia lain. Aku memasuki duniamu tanpa sengaja."

Sunoo memejamkan matanya. Kepalanya pusing. Dan ketika ia membuka mata. Jay tampak membeku di tempatnya.

Bukan. Lebih tepatnya waktu berhenti.

Sunoo melihat ke sekitar. Hanya dirinya yang dapat bergerak.

"Tidakkah aku memberitahumu Sunoo?"

Sunoo mencari ke sumber suara. Namun tidak ada siapapun. Yang jelas satu hal suara ini milik si guide.

"Apa?"

"Kau tidak boleh memberitau seseorang tentang identitas aslimu. Sebagai hukuman waktumu akan berkurang 5 hari. Kini kau tinggal punya 15 hari lagi."

Sunoo melongo. Sejak kapan ia di beritau peraturan ini?

"Jangan bercanda! Kau tak pernah memberitahuku!"

Tampak terdengar tawa canggung. "Memang benar. Aku lupa akan hal itu. Namun waktumu sudah otomatis terpotong. Maka manfaatkanlah waktu yang tersisa."

Sunoo merasa kesal. Ingin mengajak baku hantam. Namun apalah daya, si Guide tak menunjukan rupanya.

Saat Sunoo mencoba bangkit berdiri. Waktu kembali terputar. Membuatnya kembali duduk.

Jay tampak melihatnya bingung. "Apa yang anda katakan tadi tuan?"

Sunoo menunduk, mencoba meredakan emosinya.

"Kau sangat baik, ayo kita makan!" Ajak Sunoo dengan senyum palsunya

Jay mengangguk antusias. Ia merasa lapar sejak tadi.

Selesai makan, Sunoo memilih rebahan di kasurnya. Memikirkan rencana yang tak pernah ia pikir.

Ia lebih suka improvisasi. Terlalu malas menyusun sesuatu.

Sunoo tersenyum lebar, segera berlari ke arah dapur. Namun jawaban akan pertanyaannya tidak ada.

Ia menanyai semua pembatu yang ada di rumah. Namun mereka semua menjawab bahwa tuan rumah selalu menganti pembatu setiap tahunya. Dan mereka baru saja berkerja saat Sunoo tinggal di rumah itu.

CHAOTICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang