Jangan lupa vote
untuk menghargai penulis 🙏✧ARENZELA✧
Liburan sudah selesai kini waktunya kembali sekolah . Lizara juga sudah kembali ke dari liburan , Arenza keadaannya semakin buruk .
"Liz!"
Lizara menoleh dari belakang Evina berlari ke arahnya dengan tatapan bahagia . "Lizara akhirnya kita ketemu! Aku kangen kamu banget!"
Lizara terkekeh "aku juga Vin , kamu sehat?" Ucapnya .
Evina mengangguk semangat "yahh kita harus sehat untuk menyambut semester baru ya kan?"
Lizara mengangguk setuju , mereka berjalan ke arah kelas . Namun pikiran lizara tidak ada pada tempat . Pikirannya mengarah ke Arenza , laki laki yang sudah lama tidak dia pikirkan demi kewarasannya.
Sudah hampir dua Minggu mereka tidak berkomunikasi. Bahkan disaat sudah dua hari sekolah . Lizara belum pernah melihat Arenza beberapa hari ini . Padahal Lizara berencana memulai membicarakan tentang mereka .
"Lizara kamu denger aku kan?"
Lizara tersentak lalu meringis "maaf ya Vin , pikiran aku lagi kacau balau" ucap lizara.
Evina tersenyum dia mengerti . Dia mengetahui dari Erlangga bahwa keduanya sedang ada keretakan . Dia tidak akan bertanya apakah Lizara yang salah atau Arenza .
"Kamu pengen tau Arenza dimana?"
Lizara menoleh . "Emang dia masuk sekolah?"
"Udah dari dua hari lalu kali , kamu aja yang gak tau . Aku denger dari Erlangga dia dua hari ini sering ngelamun di rooftop kelas IPA "
Evina mendekat dan menyuruh lizara mendekatkan telinganya . "Katanya dia sambil ngerokok "
Lizara langsung menoleh kaget . Selama yang ia tau Arenza anti sekali dengan benda itu . Bahkan menyentuhnya saja dia terlihat enggan .
Evina kembali ke tempat "jangan bilang siapa siapa loh ya " peringat Evina.
Lizara mengangguk . Dia menatap gedung IPA yang ada di sebrang kelasnya . Dilihat lihat memang sepi tapi entah apakah memang benar Arenza disana .
Akhirnya setelah berperang dengan batinnya . Dia memutuskan akan menghampiri Arenza . Dia akan memberitahukan sesuatu tentangnya kepada Arenza .
Satu sisinya ingin bersikap egois bahwa Arenza harus tetap ada di sisinya . Walaupun sekarang keluarganya mulai mau berinteraksi dengannya . Dia tetap membutuhkan Arenza . Orang yang pertama kali menjadi tempat menyimpan keluh kesahnya . Orang yang mampu memberikan kasih sayang untuknya . Orang yang mampu memberikan apapun yang lizara butuh .
Dengan Langkah yang cukup ringan Lizara berjalan menuju gedung IPA . Tak heran jika setiap kelas atau lorong dia akan bertemu dengan anak Firewolf.
"Lizara"
Lizara berhenti dan berbalik menatap Stevan yang memanggil ya. Canggung .
Walaupun masalah mereka telah berlalu namun rasa sungkan Lizara masih tertanam . Dia menjadi canggung memulai pembicaraan dengan Stevan ."Iya?"
"Mau kemana?"
"Eh?!"

KAMU SEDANG MEMBACA
ARENZELA
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM BACA! GAK FOLLOW GIGINYA KERLAP KERLIP🤟 "aku ingin menjadi rembulan , namun itu adalah hal yang mustahil dan pada akhirnya aku hanya satu bintang di antara luasnya angkasa " LIZARA PINA PREZELA "Tidak ada yang abadi , semuanya...