C H A P T E R 09

1.2K 246 21
                                    

" First Class "

"Lang biasanya diisi orang-orang ambisius dan bangsawan. Orca asrama yang menggambarkan kecerdasan. Lalu, aku mendapatkan asrama Adler yang menggambarkan keberanian," Jelas Lance. Tentu tanpa ekspresi seperti biasanya.

[Name] sudah terbiasa dipertemukan dan dikelilingi dengan orang-orang yang tak pandai memberikan ekspresi. Contohnya, pria ini, Orter, dan Rayne. Dan mungkin dimasa depan akan bertambah lagi.

Lalu mendengar penjelasan singkat tentang asrama Lang, mungkin ini bentuk lainnya dari Slytherin. Adler bentuk lain dari Gryffindor, dan Orca sendiri bentuk lain dari Ravenclaw. Dunia ini dan dunia lamanya memiliki banyak kesamaan. Bahkan anak berumur lima tahun sepertinya (secara jiwa) akan mudah memahami itu semua saat dia sudah terbiasa dengan lingkungannya.

"... Aku bingung kenapa kau bahkan masih punya wajah untuk berkeliling keluar asrama. Aksimu saat ujian masuk benar-benar memalukan. Tetapi aku yakin kamu tidak akan merasa."

"Aku kan hanya bertanya. Kenapa harus malu?"

"Itu masalahnya. Pertanyaanmu retoris."

Lance mengambil duduk di sebelahnya. Bagi siapapun yang melihat mereka bersama, pasti akan dipenuhi penuh tanda tanya. Tidak ada yang akan percaya saat siswa dari asrama Adler tampak berbicara begitu damai dengan siswa dari asrama Lang. Kedua asrama ini selalu bermusuhan untuk merebut koin. Tidak dengan Orca yang fokus dengan penelitian.

"Jadi. Kenapa kamu masuk ke Akademi ini?" Tanya Lance. Dia selalu ingin menanyakan hal itu saat melihatnya diujian masuk tadi pagi.

"Kamu dulu."

Selalu kekanak-kanakan.

"Aku melakukan ini semua untuk Adikku, Anna. Aku akan menjadi Visioner Suci untuk melindunginya," Jawab Lance.

"Oh, kalau aku ingin menjadi kepala sekolah."

"Hah?"

"Aku juga ingin bisa menggunakan sihir boneka..."

Lance memberikannya tatapan datar. Datar yang lebih datar. Setiap jawaban tak terduga dari gadis itu, dia mulai terbiasa karena pertemuan pertama mereka.

"Kenapa kau tertidur di dapur?"

"Aku ingin susu."

"Kau selalu bersikap seperti anak kecil. Terkadang aku berpikir jika tubuhmu remaja tetapi mentalmu terjebak di masa anak-anak," Ucap Lance.

"Kan sudah kukatakan kalau aku lima tahun. Kenapa semua orang meragukan ucapanku?"

Lance menggelengkan kepalanya, "Bahkan anak kecil itu sendiri pun tidak akan percaya, [Name]. Apa kau ini pengidap sindrom peter pan atau memang karena itu sifat alamimu?"

"Sindrom peter pan?" Tanyanya bingung, "Dan sifatku memang begini. Apa yang salah?"

Yang salah adalah anak kecil berumur lima tahun sepertinya yang terjebak ditubuh gadis remaja. Itu masalahnya. Dan siapapun tidak akan percaya jika dia mengatakan bahwa dia lima tahun. Lance hanya membalas sesuai logika.

'Sulit membuatnya sadar...' Batin Lance. Pengetahuan gadis itu sangat terbatas, bahkan penggunaan kosakata. Mau diperhatikan dari segimanapun, sifat kekanak-kanakannya memang murni dan tak akan bisa diubah dalam satu malam.

"... Sejujurnya aku jauh lebih heran kenapa kamu bisa lulus ujian masuk."

"Oh! Itu karena Kakek Dumbledore baik kepadaku."

"Dumbledore?"

[Name] mengangguk, "Itu lho, kepala sekolah."

"Namanya Wahlberg..."

- 'M A S H L ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang