C H A P T E R 40

1K 166 7
                                    

" A Story Script "

Pertempuran sengit itu terus berlanjut, tetapi situasi sangat berpihak dengan Innocent Zero yang bisa menghentikan waktu sesukanya. Yah, terkadang logika Mash selalu tidak bisa diremehkan.

Mungkin hanya [Name] yang yakin jika Mash akan melakukan sesuatu untuk ini.

"Ayo Mash! Kalahkan dia!"

[Name] berteriak dengan senyum gembira. Psikopat. Siapapun yang melihatnya akan berpikir begitu. Gadis itu tidak pandai membaca situasi dan selalu tersenyum bahagia seperti anak kecil kapanpun itu—

Tidak. Bahkan anak kecil sekalipun akan merasa takut dan menangis di saat seperti ini, kan?

Tiba-tiba serangan Innocent Zero mengarah kepadanya. [Name] berlari kencang berusaha menghindari serangan tak terduga itu. Dia tahu dia bisa beregenerasi jika dia terluka, tetapi kakinya bergerak begitu saja secara spontan.

"WAH! BERHENTI MENGEJAR!!!"

"Graviole!"

Lance memadamkan serangan nyasar milik Innocent Zero. Pria itu terengah-engah, mengeluarkan sedikit sihir saja sudah sangat menguras energinya. Dia benar-benar dibuat babak belur.

"ORA! ORA!!! ORA!!!"

[Name] berlari seperti babi liar dan mendaki kaki besar Innocent Zero. Memang benar sosoknya agung, tetapi semuanya akan tampak kurang jika tidak ada kelamin. Kelamin polos dan licin seperti itu sangat tidak menarik.

"AKU AKAN MEMBUNUHMU KALI INI BRENGSEK!!"

Dia terbakar api. Emosi, antusias, takut, semuanya menjadi satu. Jantungnya berdebar kencang di dadanya. Ah, melawan sosok agung yang tampak maha kuasa, begitu indah!

Dia harus mengganti profesinya segera setelah ini menjadi God Killer.

Tanpa Innocent Zero mengucapkan mantra, waktu terhenti begitu saja. Saat [Name] tersadar, tubuhnya sudah terbakar habis menyisakan telinga kanannya.

Reborn.

Dia terlahir kembali dan berusaha mendekati Innocent Zero, mencari posisi yang paling bagus untuk memberikan serangan telak kepada pria itu yang kini sudah seperti raksasa— dewa— administrator, semacamnya.

Ini adalah wujud sempurna dari perubahan Innocent Zero yang memiliki banyak pengorbanan di baliknya.

Jika bukan Mash dan [Name], siapa lagi yang berani menghadapi sosok agung akan mahakuasa ini? Semua orang bodoh yang mengharapkan perlindungan bahkan sudah bersujud melihat sosok di depan mereka.

Saat Innocent Zero hendak melancarkan serangan yang begitu besar pada Mash dan lainnya. Mash, dengan kekuatan fisik yang seolah dirasuki dewa itu berlari menggeser benua mereka, menghindari serangan berskala besar milik Innocent Zero dan menyelamatkan banyak orang.

Mau yang ini atau yang itu, mereka semua sama-sama tidak normal.

Terlebih perubahan Innocent Zero membuat sinar harapan itu menjadi redup. Mash dibuat babak belur berkali-kali dengan kekuatan Innocent Zero, penghenti waktu yang jatuhnya seperti cheat.

Saat keadaan memanas dan Mash yang terpojok —atau mungkin tidak— bala bantuan itu datang. Para penyihir dari akademi, semuanya berkumpul di satu titik yang sama, menyatukan kekuatan mereka. Lemah ataupun kuat. Mereka berada disatu pikiran yang sama, mengalahkan Innocent Zero adalah prioritas!

"Mash, kami akan mendukungmu!" Teriak Lemon.

Orang jahat dan baik. Semuanya bersatu. Mengharukan? Tidak juga, sih. Bagi [Name] ini seperti di dalam komik. Kekuatan pertemanan dan ikatan. Kalau dengan hal ini bisa mengalahkan sosok sempurna Innocent Zero, mungkin dia akan percaya bahwa dia benar-benar berada di dalam sebuah naskah.

"Timez."

Waktu kembali terhenti, tetapi dalam keadaan sepersekian detik itu, Mash menggunakan akalnya. Saat waktu berjalan lagi, serangan Mash berdampak besar pada tubuh Innocent Zero.

Itu serangan yang hebat, namun masih belum cukup untuk menumbangkan Innocent Zero.

Mash dan yang lain berusaha mati-matian bertahan. Pertarungan penuh tumpah darah dan perjuangan tiada akhir ini. Kalau di dalam cerita, sudah pasti akan berakhir baik. [Name] menatap mereka, kalau kemenangan adalah akhir dari ini semua, apa yang akan dia lakukan setelah kemenangan itu?

Apa yang akan terjadi?

Apakah naskahnya akan berakhir...?

"[Name]! Jangan melamun!" Teriak Dott.

Serangan Innocent Zero membelah tubuhnya, lagi dan lagi, menjadi empat potong kali ini.

"Reborn."

Dan lagi itu kembali seperti awal.

Dia berkedip pelan, melihat Mash yang mengeluarkan seluruh kekuatannya. Kekuatan akhirnya yang tersisa untuk mengakhiri Innocent Zero dalam satu pukulan hebat.

Serangan terakhirnya adalah penentuan.

Kepalan tangan Mash yang berurat siap menghantam tubuh Innocent Zero dan Innocent Zero menghindarinya dengan sihir penghentian waktu. Tapi, oh, Mash selalu berhasil menciptakan sebuah keajaiban— bahkan jika presentasenya tidak lebih dari 0,01%.

Serangan yang sangat besar, seperti dirasuki dewa. Bahkan langit tampak terbelah begitu saja. Tubuh besar Innocent Zero terjatuh, regenerasinya tidak berfungsi, serangan telak dari Mash membuat dia tidak lagi berdaya.

Sorakan kemenangan memenuhi atmosfer bahagia dari berakhirnya pertarungan ini.

Lalu apa..?

"... Setelah ini apa? Kalau sudah menang?" Tanya [Name] pada Mash.

"Aku akan hidup normal bersama Kakekku tanpa gangguan," Balas Mash, "Hidup bersamamu juga."

"Orter tidak akan melewati itu."

[Name] menatap ke arah tubuh Innocent Zero yang berbaring di atas tanah. Mereka berdua menghampirinya, menatap Innocent Zero dari atas sana.

"Kenapa kau menjadi jahat?" Tanya Mash.

"Aku hanya mengincar keabadian, dan aku ditakdirkan untuk menjadi pusat atensi," Balas Innocent Zero penuh arogan.

"Iya. Sekarang kamu jadi pusat atensi kok, babak belur gini," [Name] meletakkan satu kakinya di atas perut berbentuk milik Innocent Zero membuat pria itu sedikit terbatuk-batuk, "Kamu menyedihkan. Aku kalau jadi kamu sih malu."

"Singkirkan kakimu."

"Tidak mau."

"Singkirkan."

"Cium dulu kakiku."

[Name] menggeser telapak kakinya yang kini berada di atas pipi Innocent Zero. Innocent Zero berkerut kesal, dia tidak bisa melakukan apapun juga, sekujur tubuhnya sulit untuk digerakkan setelah kehilangan kekuatan besar itu dalam waktu singkat. Seolah jiwanya diambil.

"Aku ingin kamu mengembalikan semuanya seperti awal. Kerusakan yang kamu ciptakan begitu parah dan aku tidak ingin ada korban karena aksi konyolmu," Ucap Mash.

Mash bergerak meraih tongkat sihir Innocent Zero yang tergeletak cukup jauh dan menyerahkannya pada Innocent Zero, "Tebus kesalahanmu dengan mengembalikan semuanya menjadi seperti awal. Kamu bisa menggunakannya dengan sihir waktumu, bukan?"

Mash ini cukup pintar kalau soal pertarungan dan strategi atau menggunakan akal spontannya. Tetapi tidak dalam akademik. Dia menang tidak lebih dari otak otot.

Innocent Zero pun menyerah dan melakukan apa yang Mash inginkan. Mengembalikan semuanya menjadi seperti awal... dengan artian mengulang waktu kembali.

"Timez."


Nellswtars —
25 Agustus 2024

- 'M A S H L ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang