C H A P T E R 22

1.1K 230 5
                                    

" I Refuse! "

Siapapun. Seisi ruangan. Tidak ada satupun dari mereka yang bergeming. Semuanya mematung saat mendengar permintaan gila gadis itu. Lance mengerutkan alisnya tidak suka dengan permainan kekanak-kanakan yang gadis itu mainkan.

"Aku menolak," Ucap Lance.

"Aku juga," Balas Mash.

Finn mengangguk. Tidak ingin membayangkan reaksi Kakaknya nanti kalau mendengar berita dia menyakiti gadis itu.

"Apa kau gila?" Ucap Dot.

"Meski kamu yang memintanya secara langsung... Aku tidak bisa melakukan itu," Ucap Abyss menghela napas, "Dan kenapa kamu meminta suatu hal yang gila seperti itu? Kita tidak mungkin melakukannya."

"Apa yang ingin kau tunjukkan?" Tanya Abel.

Suasana ruangan menjadi sedikit lebih menekan seperti biasanya. Terutama aura gelap Lance yang begitu pekat.

"Yah, ya sudah. Kalau begitu aku bunuh diri saja. Kalian lihat saja ya!" [Name] mengambil pisau dapur dan akan menusuk dirinya sendiri.

"Graviole," Sihir gravitasi milik Lance membuat pisau yang di genggam gadis itu terlempar secara diagonal dan menancap di dinding, "Berhenti melakukan hal bodoh."

"Acceleraise."

Sebuah tanda panah bewarna biru muncul di bawah pijakan gadis itu dan membuatnya terjatuh duduk di atas kursi. Itu ulah Abyss.

"Marioness," Dan selanjutnya adalah Abel yang mengikat tubuh gadis itu dengan benang boneka marionette.

Pelengkap terakhir. Sebelum gadis itu berbicara, Mash menyuapinya kue sus dan membuat mulut gadis itu sibuk mengunyah. Sungguh. Mereka berempat bekerja sama dengan baik untuk membungkam gadis itu.

'Ini aku ditahan? Bukankah kita mau pesta?! Kenapa aku diikat?!?!?' Batin [Name] berteriak tidak terima. Tetapi sensasi lembut kue sus itu menjinakkan sifatnya.

"Lagi~!" Ucap [Name].

Mash menepuk kepalanya dan menyuapinya kue sus lagi.

'S-Seorang gadis diikat dikursi dan empat pria menghadapinya... I-Ini! Ini sangat liar!' Batin Lemon, pipinya merona membayangkan imajinasi yang tidak pantas.

Love memiliki reaksi yang tidak beda jauh dengan Lemon, 'Jika aku dan gadis bersurai blonde itu tidak ada di ruangan ini, apa yang akan terjadi?'

Setelah Mash menyuapi hampir separuh dari kue sus itu, gadis itu memasuki sleepy mode. Abel melepaskan benang-benang sihirnya yang mengikat tubuh gadis itu dan Mash memindahkan tubuh [Name] di atas kasurnya.

Sementara Finn dan Abel keluar dari kamar asrama, Abyss dan Mash saling berbicara. Tiba-tiba, seekor burung hantu masuk dengan merusak jendela kamar asrama Mash dan Finn.

Abyss, Lemon, dan Mash membacanya. Ekspresi Abyss dan Lemon tampak tegang. Itu surat panggilan dari Asosiasi sihir. Pasti karena kabar burung Mash yang tidak bisa menggunakan sihir sudah mengebar hingga terdengar ke pihak pengadilan.

Setelah perayaan kecil itu usai, Abyss mengangkat tubuh [Name] ke dalam pelukannya untuk membawa gadis itu kembali ke asramanya.

"Sampai nanti, Mash," Ucap Abyss.

Abyss dan Abel pun pergi meninggalkan kamar Mash bersama [Name] digendongan Abyss. Love tertinggal.

"Abel-sama, aku akan mengantar [Name] ke kamarnya dulu," Ucap Abyss saat mereka sudah sampai di lorong asrama Lang. Abel hanya mengangguk dan meninggalkan mereka pergi.

- 'M A S H L ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang