C H A P T E R 15

1K 244 13
                                    

" Extracurricular "

Tubuh [Name] mematung di tempat. Dia memang menggerutu sepanjang jalan saat tidak menemukan satupun kalajengking hutan. Namun, kini dia justru berhadapan langsung dengan sarangnya. Bahkan induk dari mereka.

Ini... terbaik.

Wajahnya berseri-seri, aliran adrenalin memenuhi nadinya. Mungkin dia akan terjuluki sebagai Most Valuable Player setelah ini jika dia berhasil mengalahkan semua kalajengking di depannya. Jantungnya berdebar-debar tak sadar.

Dia takut. Tapi juga dipenuhi rasa keberanian yang tinggi. Mungkin karena dia sudah terbiasa berbuat onar, hal ini tidak jauh berbeda dengan itu semua. Dia mematahkan ranting kayu kecil di dahan pohon untuk digunakannya sebagai tongkat sihir.

"Ah... Perasaanku bergejolak sampai aku tidak mampu berpikir harus menggunakan mantra apa..." Wajahnya memerah karena gugup dan rasa tidak sabar mendapatkan julukan Most Valuable Player, atau singkatnya MVP.

Satu mantra terbayang dibenaknya. Dia sering menggunakan mantra ini pada Draco dulu untuk membuat pria itu menuruti segala keinginannya. Yah, tetapi dia tidak perlu membuat Draco berada di bawah kendali mantranya lagi karena pria itu tanpa di bawah kendali mantra pun akan segera menuruti permintaannya.

"Imperio!"

Dalam hitungan detik, para kalajengking itu berhenti bergerak atas kendali mereka. [Name] mendengus bangga dan membuat para kalajengking hutan berdiri rapih, berlutut di depannya. Dia menyukai perasaan ini.

Perasaan saat sesuatu berlutut di depannya.

Tebakan Orter akan dirinya masuk ke asrama Adler jelas salah besar. Jauh di dalam keberaniannya, [Name] bukanlah gadis yang benar-benar bijaksana. Wajar. Orter tidak mengenalnya begitu jauh saat itu. Orter juga tidak tahu jika gadis ini menghabiskan seluruh hidupnya untuk tinggal di asrama Slytherin.

Pola pikirnya pola pikir yang sama dengan anak-anak Slytherin lainnya. Sejati Slytherin sejak dia sudah lahir.

Mau diturunin King [Name] atau turun sendiri bos? 😂🥱🖐🏻

"Baiklah kalian semua, dengarkan aku!" [Name] memanjat ke atas batu dan melipat kedua tangannya, bersiap memberikan perintah untuk para bawahan kalajengking hutannya itu.

"Pertama, lepaskan semua batu di kepala kalian dan letakkan di depanku."

Para kalajengking itu melukai diri mereka sendiri dan meletakkan batu di atas kepala mereka di depan [Name]. Ada yang bernilai perunggu, ada yang bernilai koin emas. Sial. Dia benar-benar akan menjadi man of the match pada kegiatan hari ini.

"Lalu selanjutnya," [Name] mengangkat jari telunjuknya dan mengarahkan ke arah hutan tempat sebelumnya dia melangkah, "Berburu."

Dia menyeringai saat para kalajengking itu berlari menyerbu semak-semak di depannya. Melaksanakan sesuai dengan apa yang dia perintahkan. Berburu yang [Name] maksud adalah berburu para murid-murid di dalam hutan agar mereka gagal mendapatkan koin. Tidak peduli jika itu bahkan dari asramanya sendiri, asrama Lang.

And it happened again. A Slytherin has always been the mastermind.

[Name] meloncat turun dari atas batu dan berjalan menjauh dari tempatnya. Dia akan membiarkan para kalajengking itu bersenang-senang untuk berburu.

- 'M A S H L ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang