XXIII. Dua puluh Tilu

44 4 2
                                    

Sejujurnya aku gak tau gimana mendeskripsikan sosok Satya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejujurnya aku gak tau gimana mendeskripsikan sosok Satya. Yang jelas di benakku tuh mas mas jawa yang hitam manis nan bijaksana trs klo lagi pake ageman itu auranya aur-auran😅🤣 kek langsung buat kita manut🥰



Nah kalo Kinanti mungkin lebih cocok sama Liu Haocun (knp china? Ya karena konon katanya org sunda nenek moyangnya punya ras yg sama dengan china) cuma aku jg ga paham sih🤣

Udh ya itu cuma aku aja yg memvisualisasikan. Klo kalian punya pendapat sendiri ya monggo...

Rekomendasi lagu untuk chapter ini
Mahadewa - Immortal love song




Happy reading guys~~~😘🫶














"Sepertinya bukan secinta itu deh mas," timpal Kinanti. Kemudian ia berdiri dan melanjutkan perjalanannya.

"Saya bisa buktikan mbak. Mbak mau lihat tulisan yang ada dibatu itu seperti apa? Saya punya akses ke tempat penyimpanan jika mbak mau."

Kinanti terhenti di tengah perjalanan ia berpikir sebentar namun kemudian ia mengangguk setuju. Ia dibawa ke sebuah tempat seperti tempat penyimpanan disana masih ada banyak bebebrapa arca, prasasti dan lain-lain. Ia mendekati pada sebuah batu yang tertulis di sana dimana aksara itu ia baca sendiri dan mengenali bagaimana tulisan itu.

Tanpa sadar ia meneteskan air mata. Ia mencoba menghapus air mata yang tak bisa berhenti mengalir. Ada perasaan menyesakkan dalan dadanya, rasanya seperti leher tercekik oleh sebuah tali.

"Mbak bisa baca ini?" tanya Afnan keheranan.

"Ya, sedikit," jawabnya. "Ini sangat mengharukan."

Kemudian Afnan menunjukan kata terakhir disana. "Mbak bisa baca sendirikan kalau disini tertulis 'Kekasihku.'?"

Batu itu sangat mengkilap di matanya. Seperti ada cahaya di dalamnya. Sangat cantik mungkin itu juga menjadi salah satu keunikan dan daya tariknya. Kinanti jelas tahu itu. Kalimat mengatakan, 'Selamat tinggal Kekasihku. Kita sudah berjanji akan bertemu kembali.'

PadmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang