ARCHILLES 029

1.9K 73 0
                                    

“Ayo ke kantin!”

Bell istirahat berbunyi dua menit yang lalu. Kalila menoleh pada Xennia yang masih mencatat di bukunya. “Masih lama?” Tanya Lavanya.

“Lumayan, kalian duluan aja. Gue juga masih harus balikin buku ke perpustakaan.” Xennia berbicara tanpa menoleh.

“Oke, nanti gue bawain sandwich sama susu kotak.”

“Hmm, thank you.” Xennia tersenyum cerah ke arah Lavanya yang mendengus kecil.

Selang sekitar dua puluh menit dari itu, Xennia terlihat mulai merapikan bukunya ke dalam tas, ia juga mengeluarkan tiga buku tebal dari dalam tasnya. Gadis cantik itu terlihat melangkah tenang ke luar kelas yang memang sudah kosong.

Lagu Time For The Moon Night milik salah satu girlband korea itu mengalun indah pada headset yang terpasang. Sesekali Xennia bergumam mengisi kekosongan koridor yang sepi.

“Xennia?”

Xennia tidak mendengarnya, gadis itu hanya melihat pergerakan bibir Haera yang berdiri di depannya, tepat saat Xennia berbelok dan langsung berpapasan dengan sang pujaan hati Atakara.

“Hai,” Ucap Xennia melepas kedua benda yang terpasang di telinganya.

“Gak ke kantin?” Tanya Haera ramah.

“Gue harus balikin buku ke perpustakaan. Lo sendiri? Sendirian?”

“Gue mau ke kantin, tapi gak ada temen,” Ucap Haera sedikit mendengus.

“Gue gak berniat menyinggung, tapi gue gak pernah lihat lo bareng seseorang selain sepupu lo. Lo—“

“Lo mau tanya gue punya temen atau gak?” Haera menyela cepat.

Sorry,” Ucap Xennia pelan.

“Gue memang gak punya temen. Biasanya gue bareng Theo, tapi gue gak lihat dia seharian ini.”

Xennia juga tidak melihat Aergeus seharian ini.

“Lo cantik, lo punya popularitas tinggi. Gue gak lihat ada  halangan untuk lo punya temen.”

“Gue bukan orang yang gampang berbaur, gue gak tahu gimana cara membuka diri sama orang lain. Waktu itu pernah punya, tapi mungkin mereka gak tahan sama gue.” Haera tersenyum kecil, seolah itu bukan apa-apa.

Tidak banyak, namun Xennia mampu merasakan simpati dalam dirinya.

“Perlu gue temenin?”

“No need, atau lo memang mau ke sana buat baca beberapa buku. Kalau lo mau kita bisa ke sana bareng.”

Well, sebenarnya gue gak terlalu suka baca.” Ucap Haera sedikit meringis.

Sedangkan Xennia mengangkat alisnya mengerti, “Omong-ngomong Kak Haera, lo bisa—“

Just Haera, please” Haera memotong cepat.

Oke. So, Haera, lo bisa gabung sama temen-temen gue kalau mau. Itu gak akan lebih buruk dari pada lo sendirian,”

“I know, but gue rasa gak perlu, gue masih baik-baik aja. Belum tentu juga temen-temen nyaman.”

“Gue pikir not bad. Kita punya banyak kemiripan, like... gue juga bukan orang yang gampang beradaptasi sama orang baru. I think mereka bisa paham kayak mereka yang memahami gue.” Xennia pikir itu memang lebih baik.

Thank you for inviting me, gue harap kita memang bisa lebih deket di masa depan.”

“I hope so.” Ucap Xennia seraya tersenyum.

ARCHILLES♤ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang