ARCHILLES 046

1.8K 65 2
                                    


"Adipati, sialan!”

Aergeus menendang punggung keras Andreas dengan kasar, laki-laki yang tengah bermain-main dengan Xennia itu terlempar jauh dari tempatnya.

Melihat kondisi Xennia yang membuat matanya panas, laki-laki itu hendak menghajar Andreas sesaat sebelum Xander menarik bahu nya kuat. “Gue yang tangani dia, bawa Xennia pergi.”

Aergeus tidak terlihat ragu, ia dengan yakin menghampiri Xennia yang terlihat tidak berdaya. Laki-laki itu menggeram marah saat melihat pakaian atas Xennia yang sedikit terbuka, dengan mata memerah laki-laki itu menanggalkan jaketnya lalu memakaikannya pada tubuh Xennia, menutupi tubuh ringkih itu dengan jaketnya yang keberasan. Lantas tangannya mendekap tubuh Xennia erat-erat, lalu membawanya pergi dari sana.

“Gimana keadaan Xennia?” tanya Axel panik.

“Buka jalan!” Perintah itu di laksanakan dengan baik. Puluhan anggota Travos dan Zervanos bersatu memenuhi jalanan malam, menutupi gelapnya malam dengan cahaya kendaraan juga klakson yang memenuhi nada di telinga.

Zervanos dan Travos bekerja sama membukakan jalan untuk sang ketua, menyingkirkan pengendara lain yang menghalangi jalan lajunya Aergeus dengan cepat. Memudahkan Aergeus yang memacu cepat mobilnya membawa Xennia ke rumah sakit.

Untuk saat ini hanya Xennia, tidak peduli apa pun itu. Bahkan saat teriakan makian terdengar dari pengendara lain yang mengira mereka seperti hendak berperang. Aergeus menekan earpice di telinganya, menahan nafasnya sesaat sebelum berbicara. “Jordan, tarik semua dari kediaman Adipati, buka jalan rumah sakit Zeroun. Jangan ada satu pun yang menghalangi,”

Dengan cepat Aergeus dapat mendengar jawaban tegas dari Jordan. “Dilaksanakan, captain!”

Dengan gesit Jordan menarik seluruh anggota, membawanya menjauh dari kediaman Adipati. Dengan memimpin jalan, Jordan membawa motornya dengan kecepatan penuh, suara deru motor saling bersahut-sahutan memenuhi keheningan jalan malam.

Jalan menuju rumah sakit milik keluarga Zeroun terjamin aman, puluhan anggota Travos memenuhi tepian jalan dalam radius lima ratus meter dari rumah sakit, sebagian juga bertugas menutup akses dari setiap jalan yang saling terhubung. Rumah sakit milik keluarga Zeroun terjamin dapat Aergeus kenakan dengan leluasa.

“Perluas cahaya!” perintah Jordan saat matanya menangkap keberadaan Aergeus yang semakin mendekat. Maka puluhan motor menyalakan cahaya dari kendaraannya masing-masing, mengarahkannya pada jalanan di mana mobil Aergeus melintas.

Jordan masuk ke rumah sakit lebih dulu, mendorong brankar dengan cepat bertepatan dengan Aergeus yang memangku Xennia di pelukannya.

“Tutup akses rumah sakit sampai keadaan Xennia terjamin, kirim Alpha bagian selatan ke markas, Alpha bagian barat dengan sebagian anggota Travos kembali dengan perintah di bawah kuasa Xander. Kawal wakil ketua yang membawa target ke markas, peringati Xander, jangan bunuh Adipati untuk sementara.” Axel memerintah dengan pasti.

“Sisanya berjaga di seluruh area rumah sakit. Perintah wajib di laksanakan, Xennia prioritas saat ini!” Axel menyusul ke dalam rumah sakit setelah menyampaikan perintahnya.

“Laksanakan, captain!”

...

Xander menghajar Andreas habis-habisan, menyalurkan segala emosi yang ia terima beberapa saat yang lalu.

“Gue akan bunuh lo, sialan!” Pukulan itu kembali melayang, dengan Andreas yang kembali terlempar dengan keras.

Goresan dan memar mulai memenuhi tubuhnya, Xander telah menghajarnya tanpa ampun. Laki-laki itu seperti orang kesetanan, bahkan saat Andreas terlihat muntah darah ketika ia menendang perutnya dengan kuat.

ARCHILLES♤ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang