ARCHILLES 035

1.6K 58 0
                                    


Seminggu sejak percakapannya dengan Kristal, Xennia tidak lagi melihat batang hidungnya.

Kristal benar-benar menghilangkan. Tidak hanya dari pandangannya, namun dari pandangan semua orang. Gadis itu benar-benar lenyap seolah di telan bumi.

Sebenarnya itu cukup membuatnya tidak fokus. Tidak masalah jika gadis itu memang menghilangkan sejak awal, namun Xennia terbebani karena Kristal hilang sejak percakapannya terakhir kali. Xennia jadi tersangka utama atas kehilangan gadis itu.

Selain masalah itu sepertinya tidak ada yang lain.

Teror itu juga sudah cukup lama tidak muncul, itu membuatnya sedikit lebih lega. Hubungannya dengan Aergeus pun lebih baik. Soal kematian Karin Aurabella, Xennia sudah melepaskannya.

Kalau boleh jujur, sebenarnya ia tidak terlalu kehilangan, sudah sejak lama ia tidak bersama dengan keluarganya. Xennia sudah terbiasa tanpa mereka. Namun ketika Karin benar-benar lenyap, itu menyisakan sedikit rasa sesak yang selalu ia ingat. Untuk Azka sendiri, Xennia sama sekali tidak peduli.

Soal Azka, orang itu mendapat dua puluh tahun penjara. Setelah pengadilan menimbang-nimbang dengan baik, keputusan itu di ambil sebagi akhir.

Xennia tidak datang pada hari persidangan, ia mengetahui kabar itu dari kakek dan neneknya yang memang menyempatkan untuk datang.

“Hai,” Xennia menyapa sosok yang ia temui di koridor.

Haera tersebut tipis, “Hai.”

How are you? Gue gak lihat lo belakangan ini.”

“Baik, i guess.” Ucapnya seraya mengangguk-angguk kan kepala.

Xennia yang tidak tahu harus bagaimana memilih diam, begitu pun Haera yang sama diam nya. Ini pertama kali mereka berada dalam keadaan canggung. Haera jadi sangat pendiam.

“Gue mau ke kantin, mau gabung? Ada Kalila sama Lavanya juga.”

Haera terlihat menggeleng kecil, “Gue masih ada urusan, mungkin lain kali?”

“Okey. Kalau gitu gue duluan.”

Haera hanya mengangguk menanggapi, gadis itu berlalu pergi melewati Xennia begitu saja. Membuat Xennia menekuk alisnya bingung. Haera seolah menutup kontak keduanya.

Apa yang terjadi?

Xennia sudah bertanya kembali pada Aergeus. Aergeus mengatakan Haera juga pendiam bahkan ketika bersama Theo, itu pun bisa di hitung dengan jari. Haera hanya bersama Theo di beberapa kesempatan, banyaknya pada kejadian tidak di sengaja.

“Xennia?”

Xennia yang terdiam di tengah-tengah koridor yang sepi, lantas mengangkat kepalanya. Menemukan Theo yang baru saja menyapa, “hai.”

“Ngapain di sini?” Tanya laki-laki itu.

Gadis itu menggelengkan kepalanya, “Gak ngapa-ngapain. Lo sendirian?”

“Aergeus di kantin. Gue mau ke sana, ayo bareng.”

Ah iya, Theo juga semakin baik padanya. Tidak terlalu baik sebenarnya, hanya saja Xennia merasa Theo lebih bisa menerima keberadaannya dengan baik. Tidak ada lagi tatapan yang membuat Xennia salah paham.

Keduanya berjalan beriringan, sesekali mengobrol kecil. Xennia juga menanyakan perihal Haera. Theo mengatakan kalau Haera juga bersikap lebih diam bahkan padanya. Haera yang Theo katakan biasanya sering datang ke rumah juga hilang, Haera tidak lagi mengunjunginya. Pernah sekali Theo bertanya pada gadis itu secara langsung, namun tanpa pikir panjang Haera mengatakan ia baik-baik saja.

ARCHILLES♤ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang