Kristal Othello. Gadis cantik yang mengagumi sosok Aergeus sejak ia menginjakkan kakinya di kawasan Atakara, sudah tiga tahun dan perasaannya tidak pernah surut. Begitu banyak sampai terasa seperti ombak di lautan.
Gadis yang di juluki Queen bullying itu tidak pernah absen membuat masalah, terakhir kali ia mengganggu adik kelasnya sampai masuk rumah sakit, karena ia mendengar desas-desus kalau adik kelasnya itu menyukai Aergeus. Kristal tidak terima, Aergeus itu miliknya! tidak ada yang boleh mendekati Aergeus selain dirinya. Seharusnya begitu, setidaknya menurut pemikiran obsesi Kristal yang semakin menjadi-jadi.
Selama ini ia selalu berhasil, berhasil menyingkirkan hama-hama yang mengganggunya. Entah berakhir pindah sekolah atau dropout, Kristal selalu berhasil mengirim korban-korbannya ke sana. Namun ada satu hama yang memiliki kedudukan lebih aman darinya, dengan perlindungan Aergeus dan Zervanos membuatnya semakin tidak bisa menyentuh hama tersebut.
Xennia Thera. Orang yang ia anggap telah merebut segalanya darinya. Ia telah di singkirkan dari posisi teratas di club dance, dan Aergeus. Gadis pendatang baru itu langsung mendapatkan posisi di samping Aergeus bahkan tanpa melakukan apa pun.
Sebenarnya ini bukan perkara Xennia tapi perkara Aergeus sendiri. Sorot kepemilikan dari Aergeus untuk Xennia begitu kental. Ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri kalau yang salah di sini bukanlah Xennia, tapi Aergeus. Aergeus yang tertarik pada Xennia, Kristal tahu itu, sampai hatinya merasa sangat sakit. Namun itu bukan berarti Xennia lolos dari sentuhannya, walaupun Xennia tidak salah tapi gadis itu tetap hama yang harus disingkirkan. Walau dengan itu ia tidak yakin kalau Aergeus akan meliriknya, namun setidaknya setelah Xennia ‘tiada’ Aergeus tetap sendiri. Kalian tahu ungkapan itu? ‘Jika aku tidak bisa memilikinya, maka orang lain pun tidak.’ Dan Kristal akan memastikan itu.
Gadis dengan surai panjang bergelombang itu memarkirkan mobilnya, kemudian turun dengan elegan. Kristal menyuarkan rambutnya ke belakang, ia sedikit menekukkan alisnya saat bisikan-bisikan tentangnya mulai terdengar mengganggu. Namun tanpa peduli kakinya mulai melangkah pelan di lobi, dengan aura ketinggiannya yang pekat, membuat orang-orang menyingkir mempersilahkannya lewat. Bagaikan ratu.
Sedangkan di seberang sana. Xennia, Lavanya dan tentunya Kalila, mereka mengernyit aneh saat melihat keadaan yang cukup riuh. Hampir seluruh orang di sana menatap sosok gadis cantik yang berjalan dengan percaya diri dan begitu angkuh. Itu kristal, tidak ada yang aneh darinya, gadis itu tetap terlihat cantik seperti biasanya. Lalu kenapa orang-orang mengerubungi nya sambil berbisik-bisik.
Tidak tahan dengan rasa penasarannya, Kalila menepuk pundak seorang gadis yang berdiri membelakanginya.
“Kenapa?” tanya gadis itu setelah membalikkan badan.
“What's going on? Kok pada rame, gini?”
“Kristal, dia udah balik lagi ke sekolah,” katanya seraya menunjuk Kristal dengan dagu.
“Balik lagi? What do you mean?”
“You din’t know that? Dia di skors dua minggu yang lalu.”
“Ha?” Kalila merasa bodoh, kenapa ia tidak tahu hal ini!
“Dia bully adik kelas sampai masuk rumah sakit, di gedung belakang sekolah. Dia lengah, ada orang yang take video. Video nya kesebar sampai luar Atakara.”
“Problem Aergeus?” timpal Lavanya.
“Yep, dan seperti biasa. Jadi targetnya Kak Kristal.”
“Dan mungkin target selanjutnya lo. Xennia, kan?” Xennia tertegun saat namanya di bawa.
“Semua orang tahu lo deket sama Kak Aergeus, bahkan kalian pernah— you know, foto yang ke sebar itu. Lo satu-satunya orang yang berhasil buat skandal sama Kak Aergeus. Berusaha sebanyak apa pun, mereka tetap gagal.”
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHILLES♤ [END]
Ficção AdolescenteSeinna Batra Archilles meninggal dunia sebagai tokoh antagonis. Dan datangnya Xennia dengan wajah yang mirip namun dengan karakter yang bertolak belakang. ... Kejadian itu kembali terulang, hanya saja dengan posisi yang berbeda. Sebuah kesalahan...