“KEMBALI KE MARKAS, ADA SERANGAN!” Aergeus berucap lewat earpiacenya, maka setelahnya ia melihat puluhan orang berlari bersamaan keluar dari dalam rumah sakit, menciptakan bunyi bising yang menarik perhatian.“Jordan, bawa Tristan dan Bara di samping lo. Pindahkan Xennia ke ruangan Theo, jangan biarkan keduanya keluar kamar untuk sementara.”
“Yes, cap!”
“Jordan,” Aergeus berhenti melangkah sesaat.
“Ya, cap?”
Kepalanya menunduk, entah bagaimana perasaannya sangat tidak enak, entah soal apa. “Gue percayakan Xennia sama lo, jangan biarkan dia terluka sedikit pun.”
“... Jangan khawatir, Xennia gak akan lepas dari perlindungan gue.”
Jangan mengecewakan, Jordan!
Aergeus memimpin, di ikuti banyaknya perpaduan Zervanos dan Travos. Laki-laki menoleh ke samping saat sebuah sinar menyorotnya terang, lalu mata tajamnya menemukan ratusan orang bermotor dengan jaket Zervanos dan Travos dari arah lain, dengan cepat bergabung masuk barisan yang ia kawal.
Aergeus berdesis tajam, melihat bagaimana rombongan yang ternyata di pimpin oleh Axel itu menerobos lampu merah, membuat banyaknya klakson berbunyi tidak beraturan, beberapa pengendara juga harus menghentikan kendaraan mereka dengan cepat yang menyebabkan tabrakan kecil yang beruntun. Aergeus berani menjamin beberapa mobil itu akan berakibat penyok.
“LAMPU MERAH, SIALAN!” Aergeus berteriak kencang saat Axel sudah menyusul di sampingnya.
“MARKAS LEBIH PENTING!” Aergeus dapat mendengar Axel cekikikan di tengah jawabannya.
Tanpa peduli lagi laki-laki itu menambah kecepatan motornya, begitu juga yang lain, membuat derungan motor saling bersahut-sahutan memenuhi jalanan.
Namun setelah sampai, Aergeus mengerutkan keningnya, turun dari motornya bersamaan lalu dengan cepat berkumpul menciptakan barisan yang pasti. “Siapa mereka?” Laki-laki itu bertanya dengan alis menekuk tajam.
Karena yang di lihatnya adalah ratusan orang dengan jaket identitas yang asing tengah beradu tinju dengan sebagian Zervanos dan Travos yang jelas kalah jumlah di depan markas.
“Phoenix, Gangster yang Andreas bentuk belum lama ini.” Jawab Axel cepat. “Akhirnya mereka menampakkan diri, sialan!”
Aergeus tersenyum miring, “Ternyata lo berhasil bangun impian lo.” Gumamnya meremehkan.
“Zervanos, Travos...bersatu... ZEVATRA, SERANG!”
HYAAAA!!!
ZEVATRA, perpaduan Zervanos dan Travos berlari bersama lalu bersatu di medan pertempuran. Beberapa dengan balok kayu di tangannya, sebagian juga memegang tongkat baseball lalu sisanya tangan kosong, Aergeus melarang siapa pun memegang benda tajam.
“Kalian lama, sialan!”
Aergeus menoleh kepada Xabiru yang sudah cukup babak belur, beberapa bagian di wajahnya mengeluarkan darah, ujung matanya juga sedikit bengkak membiru. Aergeus berdesis sinis, “Lo baru balik dari neraka?”
BRAKK!
“Kita kalah jumlah bangsat!” Amuk Xander setelah melemparkan lawannya.
Aergeus hanya terkekeh menanggapi sebelum memukul seseorang yang hendak menyerangnya dari belakang, “Sialan.”
Melihat keseluruhan maka Xabiru bukan yang terburuk, masih ada Deo dengan luka di seluruh wajahnya, lalu Tristan yang sudah tidak bisa menyalurkan tenaga penuh pada tangan kirinya, kemungkinannya hanya terkilir atau retak, jika lebih buruk bisa juga patah. Ternyata mereka bertarung mati-matian melawan kelompok yang jumlahnya lebih besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHILLES♤ [END]
Teen FictionSeinna Batra Archilles meninggal dunia sebagai tokoh antagonis. Dan datangnya Xennia dengan wajah yang mirip namun dengan karakter yang bertolak belakang. ... Kejadian itu kembali terulang, hanya saja dengan posisi yang berbeda. Sebuah kesalahan...