Bagian 2

12.1K 787 3
                                    

Tian berjalan lurus sesuai dengan yang di arahkan oleh petugas wanita tadi, matanya tidak berhenti menoleh kearah kanan dan kiri untuk mencari dimana letak pintu yang bertuliskan 5A.

"Dimana kamar 5A nya argh.. tidak mungkin wanita tadi berbohong padaku kan?" Sepanjang perjalanan ia tidak berhenti untuk menggerutu apalagi dengan kondisi asramanya yang masih sepi ia tidak tahu hendak bertanya pada siapa, sepertinya penghuninya masih banyak yang belum pindah kemari, padahal besok sudah mulai sekolah.

Matanya berhenti bergerak saat tidak sengaja tertoleh kearah pintu yang bertempelkan angka 5A. Tian menghela nafasnya lega, hampir saja ia ingin menghancurkan gedung ini mengingat tingkat kesabarannya yang benar-benar setipis tisu.

Tian merogoh kedalam saku jaketnya dan mengeluarkan sebuah kunci kamar yang diberikan oleh wanita paruh baya saat dia di depan, Tian memasukkan kuncinya ke lubang pintu dan memutarnya secara perlahan.

Pintu berhasil di buka dan Tian terkejut saat melihat isi didalamnya.

"Sialan, kenapa rame begini?"  Tian sangat terkejut, begitu pintu di buka ia melihat ada tiga orang yang serentak menoleh kearahnya dan parahnya lagi mereka melihatnya dengan raut yang kebingungan. Tian juga ikut bingung padahal ia mengira satu orang akan mendapat satu kamar mengingat gedungnya yang sangat megah dan besar, tapi Tian melupakan fakta bahwa ada anak kelas dua dan tiga juga yang akan menetap di asrama sekolah. Jika satu orang mendapat satu kamar mungkin ada sebagian orang yang tidak mendapat kamar mengingat populasi siswa di sekolah ini yang cukup banyak.

Tian masuk dan membawa kopernya dengan angkuh dan bertindak sombong, menurutnya itulah bagaimana sifat alami seorang alpha. Tian tidak menyapa dan bahkan ia berjalan melewati mereka begitu saja tanpa menoleh kearahnya, meskipun jantungnya sudah berdebar kencang karena cemas tapi raut wajahnya tetap datar dan tenang.

"Wanita tadi tidak bilang sekamar ada empat orang, kalau begitu aku kan akan mempersiapkan diri terlebih dahulu." batinnya berkata.

Tian tahu satu kamar untuk empat orang begitu melihat tempat tidur tingkat dua ada dua yaitu di sisi sebelah kanan dan kirinya. Ia mengucap syukur setidaknya mereka tidak tidur satu ranjang, akan sangat bahaya jika mereka tidur seranjang dan tiba-tiba hal yang tidak ia inginkan terjadi apalagi dengan dirinya yang notebene seorang omega.

"Hey, apa kau yakin tidak salah masuk kamar?" setelah keheningan yang cukup lama, akhirnya ada salah satu dari mereka yang berhasil mengutarakan rasa penasarannya.

"Ini kamar alpha, di pintu jelas-jelas tertulis 5A yang dimana A artinya Alpha!" Sahut teman yang lainnya.

Didengar dari nada bicara mereka, sepertinya mereka lebih angkuh dari yang Tian kira.

Tian yang sedang menyusun barang-barangnya ke dalam lemari pribadinya sontak berhenti dan menoleh kearah mereka.
"Aku juga seorang Alpha kau kira aku apa?" jawaban dari Tian berhasil membuat mereka bingung, mereka bertiga tidak berhenti saling menoleh kearah antara satu sama lain seolah-olah pemikiran mereka sama.

"HAH? Kau mau bohongi siapa? bahkan anak-anak tidak akan percaya.. " belum selesai pria itu berbicara, Tian menghampirinya dan menunjukkan kartu identitasnya tepat dan dekat di depan matanya, pria itu terkejut dan refleks memundurkan kepalanya.

"Aku tidak berbohong" Tekan Tian di setiap katanya .

Setelah melihat kartu identitasnya, pria itu tidak bisa berkata-kata lagi. Entahlah ia harus mempercayainya atau tidak tapi menurut mereka Tian benar-benar seperti seorang omega selain wajah, bagian fisiknya juga terlihat jelas apalagi dengan badannya yang kecil dan terlihat lemah tidak berdaya.

"Ah sudahlah, kau bisa melanjutkan aktivitasmu" Pria itu berjalan keluar dari ruangan itu yang disusul oleh kedua temannya. Tian tidak berhenti untuk menoleh kearah punggung tiga Alpha yang terlihat kokoh dan tegas tidak seperti punggungnya yang seperti.. "Ah sudahlah, tidak akan ada habisnya jika terus-terusan membandingkan diri sendiri dengan orang lain."

Tian kembali melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda, ia bersyukur selain mendapat ranjang yang terpisah mereka juga mendapatkan lemari yang terpisah juga, dengan begitu dia bisa menyembunyikan obat-obatan khusus omeganya tanpa sepengetahuan mereka.

Setelah selesai mengemaskan barangnya, Tian mengunci lemarinya dan menyembunyikan kuncinya kedalam saku jaketnya, hanya satu tempat tidur yang tersisa dan sialnya tempat tidurnya terletak di bagian atas, bagian yang paling dibenci oleh Tian karena ia harus repot-repot untuk menaiki tangga dan kebetulan ia juga sedikit takut dengan ketinggian.

Mau tidak mau ia harus mau tidur di ranjang itu, ia tidak mau berdebat dengan para alpha hanya karena memaksa bertukar tempat tidur, lebih baik ia menerima apa adanya untuk keadaannya.

Tian naik keatas ranjangnya dengan membawa beberapa buku ditangannya, sebelum masuk sekolah ia sudah searching apa saja mata pelajaran yang akan mereka pelajari. Agar tidak perlu berusaha terlalu keras kelak di sekolah, ia sudah mempersiapkan diri dengan cara belajar di jauh hari. Dikala saat orang-orang masih menikmati masa liburan, tapi tidak dengan Tian. Ia harus belajar lebih keras dari siapapun sesuai dengan apa yang ayahnya ajarkan padanya.

Saat tengah asyik membaca, ketiga alpha itu kembali dengan suara yang sangat berisik. Tapi ada satu diantara mereka yang sangat dingin dan ia tidak berbicara sama sekali sebelumnya. Dikala kedua temannya sibuk ketawa dan menggosipkan oranglain, dia hanya duduk diam dan terkadang memainkan ponselnya. Mata Tian tidak sengaja tertuju kearahnya, saat itu pula pria itu juga menatapnya. Mata mereka berdua bertemu, namun dengan secepat kilat Tian mengelak dan menutup wajahnya dengan bukunya seolah-olah ia tidak menatapnya beberapa detik yang lalu.

"Hey apa kau sudah makan?" teriak salah satu diantara mereka, Tian menurunkan bukunya dan menatap dengan cara yang menyebalkan kearah mereka, ia harus kembali ke sifat palsunya. Sifat dan bagaimana seorang alpha akan bertindak.

My Roommate's an OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang