Bagian 16

11.9K 732 10
                                    

Malam itu Marshall membawa Tian pulang kerumahnya dan ia juga memanggil seorang dokter untuk mengecek bagaimana kondisi Tian setelah menghabiskan masa heat dengannya. Hasil diagnosis tidak ada menunjukkan hasil yang aneh, dengan begitu Tian tidak perlu dibawa kerumah sakit.

Paginya, Tian bersusah payah untuk membuka kedua belah kelopak matanya. Berat itulah yang ia rasakan, mungkin karena ia benar-benar kelelahan dan tadi malam merupakan pertama kalinya Tian mengatasi heatnya dengan cara berhubungan seks langsung dengan seorang alpha.

Tian mengucek kembali beberapa kali matanya untuk menghilangkan rasa kantuknya. Melihat matahari yang sudah terbit begitu tinggi, Tian bergegas mengambil hp nya yang tergeletak diatas meja samping ranjangnya. Baru Tian sadari ternyata ia bukan sedang di asramanya setelah mengingat kembali ternyata di asrama kamarnya tidak ada meja kecil seperti ini di samping ranjang tidurnya.

"Dimana aku sekarang?" gumamnya sambil melihat-lihat ke seluruh sudut ruangan. Tian tidak mengingat kemana Marshall membawanya pergi, ia tertidur lebih dahulu tadi malam dipelukannya karena kelelahan berhubungan seks dengannya.

Tian menyalakan hpnya dan ia melihat dilayar kuncinya tertera jam 9.12 pagi. Sudah terlambat untuknya pergi kesekolah. Tian juga tidak sengaja melihat ada 2 pesan masuk dari nomor yang tidak ia kenali. Sebelum membaca pesannya alangkah baiknya untuk Tian mengecek foto profilnya.

Tian sedikit tertegun setelah melihat foto orang yang mengirim pesan pada Tian pagi itu.
"Marshall?" gumamnya pelan.

Untungnya Marshall menggunakan foto selfienya sendiri sebagai profilnya, karena itu membuat Tian dapat mengenalinya dengan mudah.

"Istirahatlah aku sudah membantu mengizinkan kehadiranmu pada guru dengan alasan sakit"

"Didapur sana juga ada beberapa sarapan untukmu"

Itulah isi dua pesan yang dikirim Marshall untuknya, lalu Tian berjalan ke arah dapur sesuai dengan yang Marshall katakan. Tian menemukan diatas meja ada beberapa sandwich yang sepertinya di buat oleh Marshall sendiri. Meski penampilannya tidak terlalu menarik namun rasanya sangat enak sekali. Tian bahkan menghabiskan semua kelima sandwich yang tersusun rapi didalam piring. Ia juga harus mengisi ulang energinya yang habis karena terlalu banyak bergerak tadi malam.

Tian berjalan-jalan melihat-lihat ke sekeliling ruangannya. Sepertinya sekarang Tian memang benar sedang berada di rumah pribadi Marshall mengingat hampir diseluruh ruangan Tian dapat mencium aroma feromon Marshall samar-samar.

Saat berada diruang tamu, Tian tidak sengaja melihat sebuah kaca besar yang tergeletak disana. Tian menghampirinya dan berdiri di hadapannya, ia membalikkan badannya dan berusaha untuk menunjukkan bagian lehernya ke arah kaca besar itu. Tian meraba-raba dan bersusah payah untuk melihat kearahnya. Ternyata memang benar tadi malam Marshall menandainya, ia mengira semua itu hanyalah mimpi. Jujur saja Tian merasa sangat senang, apakah dengan begini berarti Marshall adalah alpha miliknya sekarang. Tapi ia jangan sampai terlalu senang mengingat pepatah yang mengatakan terkadang ekspetasi tidak seindah dengan realita. Ekspetasi boleh tapi jangan terlalu tinggi yang ada nanti kecewa begitulah prinsip yang ditetapkan oleh Tian pada dirinya. Tapi apa salahnya jika ia mencoba untuk bereksptasi kali ini. Dengan begini ia akan mulai membuang jauh-jauh prinsip lamanya itu.

Tian berjalan kembali kedalam kamarnya dan mengambil hpnya, lalu ia menyimpan nomor Marshall sebagai kontaknya dengan nama "Alphaku"

Tian membuka kembali pesan Marshall yang hampir ia lupakan, Tian membalasnya dengan dua kata yaitu "Terima kasih"

Tidak perlu menunggu lama, Marshall kembali membalas pesannya. Tian ragu apakah ia harus langsung membuka pesannya atau menunggu beberapa menit dulu. Jika ia buka langsung, mungkin Marshall akan mengira dirinya telah menunggunya, sedangkan jika ia membiarkannya beberapa menit ia takut Marshall akan bosan menunggunya dan berakhir dia tidak mau lagi chatting dengannya lagi.

My Roommate's an OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang